Perangkap Dalam Pernikahan

Marriage / 24 May 2011

Kalangan Sendiri

Perangkap Dalam Pernikahan

Lestari99 Official Writer
3373

Pernikahan selalu dimulai dengan sebuah dongeng. Resepsi dan hubungan yang ada di antara mereka selalu diisi dengan begitu banyak harapan dan janji dan kedua belah pihak berpikir bahwa mereka akan menjadi orang-orang yang beruntung. Perceraian, perselisihan, perdebatan dan ketidakbahagiaan tidak akan pernah terjadi! Setelah melaluinya selama beberapa tahun, segala hal yang baru dan kegembiraan tidak lagi bersisa, hanya menyisakan dua pribadi yang dipisahkan tak berdaya, kesepian, tidak bahagia dan tidak mampu menjalankan peranannya di dalam pernikahan. Mereka ingin pergi, tapi tidak bisa! Tekanan keuangan, anak-anak, keluarga dan kebingungan dapat membuat setiap pasangan merasa terjebak dalam pernikahan selamanya! Setiap hari hanya diisi dengan penyesalan dan pemikiran “seandainya saja...”. Tidak ada yang tahu pasti apa yang akan terjadi di masa depan bagi pasangan ini dan tak satupun dari kita benar-benar menyadari bagaimana kehidupan akan mengubah kita dan hubungan yang kita jalani sejalan dengan waktu yang terus berlalu.

Merasa terjebak dalam sebuah pernikahan merupakan sebuah perasaan yang benar-benar membuat Anda frustrasi. Anda tidak ingin mengecewakan satu sama lain, tidak ingin terlibat dalam pertengkaran di hadapan anak-anak, dan merasa tidak pasti akan masa depan jika perpisahan terjadi. Karena itu, Anda tetap mencoba untuk bertahan. Anda membayangkan akan tiba satu hari nanti ketika anak-anak telah beranjak dewasa dan Anda dapat melarikan diri dari perangkap ini tanpa menyadari bahwa Anda telah berkomitmen untuk mengorbankan kebahagiaan Anda untuk jangka waktu yang sangat lama. Sementara setiap orang pantas untuk merasa bahagia namun ada banyak orang yang tidak merasa bahagia dan terikat dengan orang-orang yang berada di dalam kehidupan mereka dimana mereka merasa tidak memiliki kekuatan untuk melarikan diri dari hal itu.

Bagaikan awan gelap yang menutupi masa depan ketika Anda memikirkannya, Anda mungkin tidak menyadari bahwa keadaan ini tidak akan Anda alami selamanya. Ketika Anda memutuskan tinggal dengan seseorang untuk alasan yang salah, Anda akan menyabot kebebasan, kebahagiaan kreativitas dan sukacita Anda sendiri dan pada akhirnya hanya akan mengubah Anda menjadi seorang yang pahit, dingin dan pemarah. Anda harus menyadari bahwa meresponi segala sesuatu dengan positif seturut dengan kehendak Tuhan sebenarnya menjadi hal terbaik bagi setiap pihak yang terlibat. Pada dasarnya Anda akan menjadi orangtua yang lebih baik jika Anda bahagia.

Aspek lain dari perasaan terjebak dalam sebuah pernikahan adalah orang-orang secara alami mengkuatirkan harapan orang lain terhadap diri mereka. Inilah sebabnya mengapa begitu sedikit pasangan yang mengakui bahwa hubungan mereka sedang bermasalah dan bertindak seolah-olah segala sesuatu yang ada di dunia mereka adalah sempurna. Lalu tiba-tiba, Anda mendengar tentang perceraian dari pasangan yang sempurna ini dan dunia pun terkejut. Tidak ada alasan untuk takut membicarakan pernikahan Anda kepada orang lain yang peduli kepada Anda. Jika lebih banyak orang yang bersikap jujur mengenai masalah dan dinamika pernikahan, mungkin pernikahan dari para generasi muda lebih dapat dipersiapkan. Namun dalam setiap pergumulan rumah tangga, selalu ada jalan keluar saat Anda tetap mengandalkan Tuhan dalam setiap hari yang Anda lalui.

Saat masalah pernikahan begitu menghimpit Anda, satu-satunya hal yang dapat Anda lakukan adalah keluar dari pemikiran-pemikiran yang salah dan negatif mengenai pernikahan yang sedang Anda jalani. Jika Anda mengkuatirkan masalah keuangan, Anda harus percaya bahwa masa depan Anda cerah adanya di dalam Tuhan. Di tengah jebakan pernikahan dengan segala duka, kebencian dan pikiran tidak bahagia, sangatlah mudah bagi Anda untuk menjadi negatif mengenai masa depan. Oleh karena itu, bersikaplah optimis. Ketika Anda tetap merasa optimis dan hati serta jiwa Anda dipenuhi kebahagiaan dan kelegaan, Anda akan melihat bahwa kemungkinan keuangan bagi Anda sangatlah tidak terbatas. Akan selalu menjadi sulit untuk melihat cahaya di akhir lorong ketika Anda tetap berdiri di tengah-tengah lorong. Jika Anda terus berjalan ke depan, jalan keluar itu akan selalu tersedia. Dibutuhkan keberanian untuk menemukan jalan keluar, namun perjalanan itu akan selalu menjadi suatu hal yang berharga pada akhirnya.

Anda harus menyadari jika Anda merasa terjebak dan tidak bahagia, pasangan Anda mungkin merasakan hal yang sama. Memulai percakapan mungkin menjadi suatu hal yang sulit namun dapat dilakukan. Jika Anda berpikir untuk mengakhiri pernikahan Anda, mungkin Anda akan terkejut bahwa pasangan Anda pun memikirkan hal yang sama. Temukan keinginan untuk berubah dalam rangka mensukseskan jalinan pernikahan yang Anda jalin. Pernikahan pada akhirnya akan mencapai kepuasan dan kedua belah pihak akan merasa bersalah jika tidak memberikan yang terbaik satu sama lain. Terkadang, takut membicarakan masalah yang sebenarnya dan bertahan hidup dalam kesengsaraan menjadikan Anda tidak membuat kemajuan apapun antara satu dengan yang lainnya. Dengan mulai membuka hati dan memiliki iman bahwa hal yang benar akan terjadi, Anda akan mampu menghidupi kehidupan dan tidak lagi merasa seperti berada di penjara rahasia. Banyak orang yang terkejut saat mereka berhasil melalui itu semua, betapa lebih baiknya hubungan itu pada akhirnya dan perasaan yang lebih baik yang mereka rasakan saat mereka mengambil langkah besar pertama dan memutuskan bahwa perubahan di dalam hidup mereka sangatlah diperlukan. Perangkap dalam pernikahan tidak akan pernah menjadi kenyataan, biasanya hanya bersifat sementara untuk membuat kehidupan Anda menjadi lebih baik.

Sumber : professorshouse.com
Halaman :
1

Ikuti Kami