Wacana Malaysia Sebagai Negara Kristen Merebak

Nasional / 10 May 2011

Kalangan Sendiri

Wacana Malaysia Sebagai Negara Kristen Merebak

daniel.tanamal Official Writer
5750

Judul headline pada salah satu media cetak terbesar di Malaysia, Utusan Malaysia berbunyi "Malaysia, Negara Kristian?" ternyata menimbulkan pertentangan wacana dan keresahan diantara Muslim juga Kristen yang bermukim di negeri jiran tersebut. Perdana Menteri Datuk Seri Najib Razak pun langsung meng-counter isu ini.

"Tenanglah sampai kita mengetahui fakta-faktanya. Hal ini tidak akan bermanfaat bagi siapa pun.  Siapapun itu, apakah mereka oposisi atau pro-pemerintah, mereka tidak dapat dan tidak harus mengeksploitasi masalah ini, " ujar Datuk Seri Najib Razak pada sebuah media Malaysia di penutupan Asean Summit ke-18 Jakarta Minggu (08/05).

Dalam berita yang dimuat tersebut berisi tentang dugaan para pemimpin gereja yang tengah berupaya menjadikan agama Kristen sebagai agama resmi negara Malaysia. Tudingan tersebut disampaikan mayoritas Muslim di sana. Dugaan-dugaan tersebut dibuat oleh beberapa blogger yang saling lempar komentar disebuah forum
online. Para blogger itu menuduh DAP (Democratik Action Party) mencoba mengubah hukum negara dan memungkinkan perdana menteri dari kaum Kristen terpilih.

Beberapa komentar tersebut berbunyi: “"Diantara kegiatan malam itu termasuk 35 pendeta mengambil sumpah kelompok itu. Mereka membentuk lingkaran dan menyentuh bahu masing-masing dan bersumpah dalam bahasa Inggris untuk membuat Kristen sebagai agama resmi Malaysia dan menaruh perdana menteri Kristen di jabatan tersebut." Atas tuduhan ini pejabat Kristen setempat menolak tudingan tersebut dan menyebutnya sebagai sebuah kebohongan yang dimaksudkan untuk menciptakan kecurigaan antara Muslim dan minoritas di Malaysia.

Menanggapi hal ini mantan perdana menteri Mahathir Mohamad mengatakan bahwa meningkatnya ekstrimisme agama di Malaysia adalah karena pemerintahan yang lemah. "Ini adalah ekstremis pinggiran karena mereka melihat pemerintah lemah, itu sebabnya ada semua masalah ini," katanya.
 
Permasalahan diantara Muslim dan Kristen di negara tersebut memang masih dalam keadaan yang belum tenteram usai kasus penggunaan kata “Allah” didalam Alkitab yang memicu protes kaum Muslim dengan memboikot ribuan Alkitab. Kecurigaan diantara umat beragama diseluruh dunia memang terus tumbuh akibat adanya gerakan terorisme yang menimbulkan kecurigaan dibeberapa pihak. Jiwa nasionalisme yang besar dan toleransi solutif mampu mengatasinya.

Sumber : Berbagai Sumber/DPT
Halaman :
1

Ikuti Kami