Yesus Menemui Si Realis

Kata Alkitab / 19 April 2011

Kalangan Sendiri

Yesus Menemui Si Realis

Puji Astuti Official Writer
5193

“Aku ingin mengenal Tuhan,” pria muda itu berkata kepada saya., “tetapi aku tidak tahu bagaimana caranya?”

Namanya Phil, dan dia memberitahu saya bahwa sekalipun dia ingin percaya, namun dia benar-benar tidak bisa percaya.

“Tidak apa-apa, Phil,” kataku. “Jangan kuatir tentnag itu. Tapi ijinkan aku menyarankan sesesuatu disini. Maukah kamu berdoa bersama saya sekarang?”

Aku tidak tahu apakah aku bisa..”

“Tidak apa-apa. Aku akan memberitahu apa yang harus kamu katakana.”

Jadi saya berdoa, dan Phil (yang ragu namun bersedia) mengulanginya setelah saya mengucapkannya: “Tuhan, aku bahkan tidak tahu apakah Engkau ada. Tapi aku mau meminta hal ini, dengan tulus dari hatiku, jika memang kamu ada tolong tunjukkan dirimu kepadaku, aku akan melayani-Mu dengan sepenuh hatiku.:

Phil mengucapkan terima kasih dan pergi melanjutkan perjalanan.

Saat sore di hari yang sama dia masuk ke sebuah restoran seorang diri, duduk, dan mulai melihat menu. Beberapa menit kemudian seorang pria masuk dan duduk di dekat Phil. Mereka mulai berbincang, dan Phil menyadari bahwa pria itu membawa Alkitab.

“Itu aneh,” katanya.

“Apanya yang aneh?” tanya pria itu.

“Yah, sangat aneh karena Anda masuk ke restoran dan duduk disini dengan sebuah Alkitab. Hanya beberapa jam lalu saya memanjatkan sebuah doa. Saya berkata, “Tuhan, jika Engkau nyata, tolong tunjukkan diri-Mu kepada saya.’ Hal ini membuatku sedikit gugup memikirkannya – mungkin- itulah yang sedang Anda kerjakan disini.”

Pria itu tidak hanya memiliki Alkitab, dia memiliki kesaksian dan dia mengambil kesempatan itu untuk menceritakan kepada Phil tentang hubungannya dengan Yesus Christ.  Phil masih belum siap untuk membuat keputusan. Semuanya tampak aneh baginya. Tetapi setelah beberapa hari memikirkannya, dia membuat keputusan. Dia memberikan hidupnya kepada Yesus Kristus.

Semuanya tampak aneh baginya. Tetapi setelah beberapa hari memikirkannya, dia membuat keputusan. Dia memberikan hidupnya kepada Yesus Kristus.

Yesus selalu memiliki cara untuk menemui seseorang di manapun dia berada. Yesus menemui Phil dimana dia berada, dengan keraguan dan ketidak percayaannya. Dan cara yang sama Tuhan lakukan dengan Tomas.

Hingga saat ini kita memanggilnya “Tomas si ragu-ragu.” Tapi sebenarnya dia hanya seorang realistis yang kikir. Keras kepala. Skeptis. Hati-hati. Jenis yang cocok untuk pegawai penjualan. Tidak seorangpun menuduhnya orang yang berasal dari Missouti, tapi hal itu “menunjukkan pada saya” sikap yang menginginkan sebuah bukti.

Ketika Yesus memberitahu murid-murid-Nya bahwa mereka harus kembali ke Yudeo dalam satu waktu di pelayanan-Nya, Tomas orang yang pesimis namun paling setia.

Kemudian Tomas, yang disebut Didimus, berkata kepada rekan-rekannya sesame murid, "Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia." (Yohanes 11:16).

Beberapa waktu kemudian, ketika Yesus mulai menjelaskan sebuah realitas rohani yang mendalam pada saat Perjamuan Terakhir, hanya Tomas yang ingin tahu tentang hal mendasar, praktikal, dan penting.

Yesus berkata, “Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada. Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ.”

Saya bisa membayangkan saat itu Tomas langsung mengacungkan jarinya dan berkata, “Tuhan tunggu dulu!” Tomas berkata kepada-Nya, “Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?” (ayat 5).

Tomas ingin langsung pada permasalahannya. Dia ingin Tuhan menjelaskannya dalam bahasa Aram yang sederhana. Dia ingin tahu rencana-Nya. Dia ingin melihatnya di grafik dan peta.

Di malam kebangkitan Tomas tidak hadir ketika kesepuluh murid-murid lainnya bertemu – tapi “dia menolak untuk menyerah” hingga melihat buktinya. Dia mengatakan kepada teman-temannya: “Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya.” (Yohanes 20:25).

Hanya seminggu setelah Yesus Kristus bangkit bukti tangan dengan bekas luka ditunjukkan kepada Tomas di tempat yang sama di loteng dimana dia menunjukkan dirinya sebelumnya.

Yesus datang, pintu dalam keadaan tertutup, dan dia telah berada di tengah-tengah mereka, dan berkata, “Damai sejahtera bagi kamu!” Kemudian Dia berkata kepada Tomas, “"Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah."

Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!" (Yohanes 20:26-28)

Ini adalah pertemuan antara seorang yang realistis dan Pragmatis Sempurna, karena Yesus sangat praktikal. Saya telah lelah menggambarkan bahwa Yesus dan Alkitap adalah serupa, sangat halus, mistis, puitis, semacam konsep praktis yang Anda tidak bisa bendung dan pegang dengan tangan.
Yesus ingin bertemu dengan Tomas dimana dia berada. Seorang realistic dengan seorang realistic, “Taruh tanganmu di sini, Tomas. Taruh tanganmu disini. Sentuh aku. Berhentilah ragu-ragu dan bergabunglah dengan-Ku!”

Lagi dan lagi saya melihat tangan Tuhan menjangkau ke dalam situasi anak-anak-Nya. Saya telah melihat pria dan wanita dalam keraguan dan kebingungan mereka. Saya telah melihat Dia menjawab secara spesifik doa mereka yang mencari-Nya. Tuhan berkata ekpada kita, “Aku tahu apa yang kau pertanyakan dan keraguanmu, dan Aku akan menjawabnya langsung jika engkau memintanya kepada-Ku.”

Dia siap menemui Anda dimanapun Anda berada – dimanapun Anda – jika Anda mau meraih tangan-Nya yang terbuka di hadapan Anda. Ketika Anda memikirkannya, Dia tidak hanya setengah-setengah menemui Anda, Dia datang langsung dari sorga ke dunia untuk membuktikan mendemonstrasikan kasih-Nya yang besar.

Bukti itu sudah cukup teman.

Bahkan jika Anda dari Missouri.

Ditulis oleh : Dr, Jack W. Haryford, Senior Pastor gereja The Church On The Way, dan penulis banyak buku laris dan juga penulis ratusan  lagu-lagu indah yang salah satunya  berjudul “Majesty.”

Halaman :
1

Ikuti Kami