Cari Kesamaan, Vatikan Gelar Dialog Dengan Kelompok Atheis

Internasional / 26 March 2011

Kalangan Sendiri

Cari Kesamaan, Vatikan Gelar Dialog Dengan Kelompok Atheis

daniel.tanamal Official Writer
3147

Ide pemimpin otoritas tertinggi Katolik dunia Paus Benediktus XVI untuk menggelar dialog dengan kelompok atheis pada 2009 lalu akhirnya berhasil diselenggarakan pada Kamis (24/3). Vatikan memilih institusi-institusi besar di Paris untuk mengutarakan pendapat mereka bahwa masyarakat modern harus berbicara lebih terbuka soal Tuhan.

Dialog tersebut dinamai "Courtyard of the Gentiles" meminjam bagian situs bersejarah di Yerusalem tempat para warga Yahudi dan non-Yahudi bertemu. Keputusan memulai rangkaian dialog di Prancis mencerminkan tujuan Paus Benediktus XVI untuk mengembalikan pertanyaan soal agama ke jalur utama perdebatan publik. Di Prancis sendiri, sekularisme dianggap telah mendesak perbincangan soal kepercayaan ke pinggir wilayah publik.

Menteri Kebudayaan Vatikan Kardinal Gianfranco Ravasi mengatakan kepada partisipan di UNESCO bahwa dialog tersebut digelar bukan untuk membenturkan kelompok pemeluk agama dengan kaum atheis, tetapi untuk mencari kesamaan. "Undangan kepada kelompok atheis... untuk memulai perjalanan bersama kelompok penganut agama melewati padang pasir," ujar Ravasi.

Dialog itu akan dilanjutkan, Jumat, dengan beberapa sesi digelar di Universitas Sorbonne dan Institut de France. "Kami harus memperhatikan bahwa manusia tidak meminggirkan pertanyaan soal Tuhan, dan melihatnya sebagai pertanyaan mendasar dalam hidup mereka," ujar Paus dalam pidato kepada para petinggi di Vatikan. "Kami harus memastikan mereka terbuka terhadap pertanyaan tersebut dan makna yang tersembunyi di dalamnya."

Saat pertemuan UNESCO, mantan Perdana Menteri Italia Giliano Amato mengatakan kasus warga Pakistan yang membunuh anaknya karena berperilaku bebas seperti anak-anak muda Italia di negaranya merupakan tantangan yang harus dipikirkan para penganut agama dan kaum atheis. Dialog akan diteruskan di sedikitnya 16 kota di Eropa dan Amerika Utara dalam dua tahun ke depan. Pertemuan selanjutnya rencananya digelar di Italia, Albania, Swedia, Republik Cek, Jerman, Swiss, Kanada, Spanyol, Rusia, dan Amerika Serikat.

Sumber : tempointeraktif/DPT
Halaman :
1

Ikuti Kami