Kartu Natal Pertama di Dunia, Ingin Dilelang Rp 142 Juta

Internasional / 19 December 2010

Kalangan Sendiri

Kartu Natal Pertama di Dunia, Ingin Dilelang Rp 142 Juta

Lois Official Writer
3137

Kartu Natal ini salah satunya menggambarkan sebuah keluarga yang sedang berkumpul bersama dan bersukaria. Mereka mengangkat gelas mereka dengan bahagia. Sebagai latar belakangnya adalah gambar kegiatan amal, dimana orang miskin sedang dibantu. Sebuah pesan tertulis di bagian tengah kartu “A Merry Christmas and Happy New Year To You”. Ini adalah kartu Natal pertama di dunia, kartu ini diluncurkan di London, Inggris pada tahun 1843 muncul ke publik.

Sesungguhnya, kartu ucapan yang awalnya dicetak sebanyak 1.000 lembar itu, awalnya hanya segelintir saja yang terjual. Saat itu harganya yaitu satu shilling. Di jaman dulu, mungkin harga segitu sangat memberatkan apalagi tahun-tahun sebelumnya kartu ucapan belum menjadi tradisi.

Sebaris kalimat ditempatkan di bagian atas kartu untuk nama penerima dan baris lain di bawah kartu untuk nama pengirim dan juga tanda tangannya. Tiga dari 18 kartu yang diproduksi 167 tahun yang lalu, akan dilelang di rumah lelang Sotheby’s, New York. Diharapkan masing-masing dari tiga kartu itu dapat terjual dengan harga £ 10.000 atau sekitar Rp 142 juta.

Yang uniknya, kartu ini diwarnai dengan tangan dan diproduksi oleh Sir Henry Cole dan diterbitkan Kantor Perbendaharaan Summerley’s Home, London. Henry Cole menugaskan Horsley untuk menciptakan citra meriah dan menyisipkan salam di dalam kartu. Lahirlah kartu dengan amplop agar bisa dikirim. Orang yang mendesain kartu ini bernama lengkap Jon Calcott Horlsey.

Kartu ini terakhir diperoleh dari pengusaha iklan Jock Elliot, dia adalah seorang pria yang mencintai Natal dan menghabiskan hidupnya mengumpulkan hal-hal yang berhubungan dengan Natal. Namun, dia telah meninggal pada tahun 2005 dalam umurnya yang ke-84. Itulah sebabnya sekarang keluarganya menjual beberapa koleksi Natalnya di rumah lelang Sotheby’s.

Sumber : okezone/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami