Tiru Yuk Perayaan Natal di Berbagai Belahan Dunia Ini

Internasional / 11 December 2010

Kalangan Sendiri

Tiru Yuk Perayaan Natal di Berbagai Belahan Dunia Ini

Lois Official Writer
3722

Perayaan demi perayaan berlangsung setiap kali menjelang Natal seolah berjalan seperti itu-itu saja. Pernahkah terlinas di benak Anda untuk merayakan Natal dalam suasana yang berbeda tanpa kehilangan makna sejati dari Natal itu sendiri? Berikut ini adalah beberapa contoh perayaan Natal yang mungkin dapat memberikan Anda inspirasi.

Natal di Belgia dirayakan dengan membuat parade Natal. Anda pun bisa mencobanya bersama keluarga atau teman-teman gereja dengan melibatkan anak-anak Anda maupun anak-anak Sekolah Minggu. Anak-anak diajak berdandan dengan menggunakan kertas kado, pita, dan hiasan lain yang mereka ambil dari hadiah mereka. Anda bisa mengakhiri parade dengan berdoa dan bersyukur pada Tuhan karena Allah tidak hanya memberikan Putra-Nya tapi juga anak-anak dalam keluarga Anda. Model perayaan seperti ini sangat menarik bagi anak-anak.

Natal di Irlandia dirayakan dengan memasang lilin di setiap jendela rumah pada malam Natal, sebagai tanda Yesus diterima di rumah itu. Lilin itu dibiarkan menyala sepanjang malam. Menurut tradisi setempat, lilin itu hanya boleh ditiup oleh wanita yang namanya Maria. Tentu saja, Anda tidak harus memanggil Maria bila memang tidak ada. Yang penting, jangan letakkan lilin di dekat bahan yang mudah terbakar. Menarik untuk dicoba bukan?

Natal di Polandia ini menganjurkan agar keluarga di sana berpuasa sepanjang hari pada 24 Desember, tapi ketika bintang pertama muncul di langit malam, makan malam dihidangkan dengan menu yang beragam. Sebuah kursi kosong sengaja dipasang untuk memberi pesan, “Yesus diundang ke meja makan kami”. Menahan diri untuk berpuasa sampai bintang muncul di langit mungkin tidak banyak orang yang mau, karena Natal biasanya identik dengan makanan yang berlimpah. Berani terima tantangan?

Natal di Inggris dirayakan di depan perapian karena cuaca yang begitu dingin. Gelondongan kayu besar diletakkan di perapian. Sementara kayu terbakar, nyanyian Natal dan lagu pujian dinyanyikan dan dipentaskan drama tentang kelahiran Yesus. Di Indonesia, memang tak lazim memiliki perapian. Tapi mungkin Anda dapat menyiasatinya dengan membuat api unggun bila punya tanah lapang atau kebun di belakang rumah.

Natal di Filipina begitu terasa dengan diperdengarkan lagu-lagu Natal di berbagai stasiun radio sejak September yang lalu. Puncaknya yaitu pada tanggal 24 Desember pagi diadakan misa khusus yang disebut ‘Misa de Gallo’. Dalam misa ini disediakan berbagai sajian makanan khas daerah yang terbuat dari beras. Pada malam Natal seusai mengikuti misa tengah malam, para keluarga berkumpul untuk menikmati makan malam bersama. Ini adalah saat dimana keluarga berkumpul untuk memohon kesehatan dan keselamatan bagi setiap orang. Lalu hadiah Natal pun dibuka dengan gembira.

Jadi, perayaan yang seperti apa yang ingin Anda rayakan bersama keluarga? Ingat, tidak ada Natal yang hanya perayaan semata tanpa ada makna yang khusus.

Sumber : liputan6/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami