Lahir Dari Seorang Perawan

Kata Alkitab / 8 December 2010

Kalangan Sendiri

Lahir Dari Seorang Perawan

Puji Astuti Official Writer
5573

Lukas 1:26-27

Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.

Alkitab mengatakan dalam Yesaya bahwa Tuhan akan memberikan kita tanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel. (Yesaya 7:14). Dalam bahasa Ibrani, kata almah dapat diterjemahkan sebagai perempuan muda atau perawan. Namun tidak ada yang aneh jika seorang perempuan muda melahirkan, jadi hal itu bukanlah menjadi sebuah pertanda.

Tetapi di Perjanjian Baru, kata yang digunakan dalam terjemahan Yunani dari almah adalah parthenos, dan ini jelas artinya “seorang perawan.” Tidak ada arti lainnya lagi, selain perawan. Alkitab menuliskan bahwa ada seorang gadis perawan bernama Maria. Malaikat Tuhan mendatanginya dan berkata, “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.” (Lukas 1:35). Malaikat itu memberitahu Maria bahwa seorang anak akan terbentuk dalam rahimnya, dan dia akan melahirkan Mesias.

Dengan cara inilah Tuhan menjadi manusia dan menjadi Adam yang kedua. Tuhan menjelmakan diri menjadi manusia yang memiliki darah dan daging – melalui karya Roh Kudus yang dikenal sebagai parthenogenesis – tanpa intervensi reproduksi seorang pria, terbentuklah janin bayi Yesus. Itu sebabnya Yesus disebut Anak Allah. Dia bukanlah anak Yusuf, dan Dia bukan anak dari seorang prajurit Roma. Dia bukan berasal dari ayah jamani. Dia dikandung oleh Roh Kudus. Allah menghadirkan manusia kedua, yang hadir kedunia ini tanpa membawa dosa keturunan dari Adam. Dengan membuat Yesus masuk dalam garis Daud dan Abraham, dan hal ini menggenapi beberapa janji yang Tuhan buat bagi mereka. Jadi, melalui ibu-Nya, Maria, Yesus menerima sifat kemanusiaan-Nya. Belajar dari hal ini, kita dapat melihat bagaimana uniknya pribadi Yesus, dikandung oleh Roh Kudus, tetapi keturunan dan keluarga dari Daud. (Pat Robertson)

Sumber : CBN
Halaman :
1

Ikuti Kami