Gerombolan Penembak Misterius Beraksi di Papua

Nasional / 29 November 2010

Kalangan Sendiri

Gerombolan Penembak Misterius Beraksi di Papua

Lois Official Writer
2678

Hari Minggu (28/11) kemarin, Riswandy Junus bersama istrinya hendak menuju lokasi wisata pemancingan. Lokasi wisata ini ramai dikunjungi warga Jayapura di hari libur. Saat lewat di Kampung Nafri itu, Kabupaten Jayapura, mereka tiba-tiba dicegat gerombolan bersenjata dan mereka langsung melepas tembakan, kira-kira dari jarak 10 meter.

Peluru itu merobek dada Riswandy, dia tewas seketika. Dian, istri Riswandy yang membonceng di belakang, terluka di tangannya. Helm yang dipakai berlubang, namun tidak sampai meninggal. Kejadian ini terjadi kurang lebih pada pukul 10 lebih 45 menit waktu setempat. Warga yang melintas lalu membawa lari pasangan ini ke Rumah Sakit Abepura, sementara gerombolan itu masuk hutan.

Beberapa jam kemudian, Deby Diana, wanita yang berusia 26 tahun, hendak berangkat ke Pantai Holtekamp. Ketika melihat gerombolan yang diduga sama muncul sambil memanggul senjata, dia sangat ketakutan. Beruntung nyawanya selamat meskipun dia ditembak di bagian lengan. Sesudah itu, Alex Nongka yang melintas di tempat itu dicegat dan ditembak di lengan tangan kanan. Juga Vernal Nongka, pelajar yang baru berusia 11 tahun kena peluru dan menderita luka tembak di jari tengah tangan kiri. Korban selanjutnya bernama Bahar Bone. Pria yang berprofesi sebagai supir ini menderita luka tembak di atas tangan kanan.

Kelompok ini terbilang sangat berani. Aksi mereka ini dilakukan di jalan yang ramai, dilintasi banyak mobil dan motor, terutama warga yang berwisata ke Koya dan Holtekamp. Siapa para gerombolan itu? “Kami masih melakukan identifikasi dan belum bisa menyimpulkan siapa pelakunya,” jawab Imam Setiawan, Kapolresta Jayapura AKBP.

Berdasarkan hasil TKP, para pelaku menembak dalam jarak dekat, hanya 10 meter. “Dilakukan secara bertubi-tubi. Lalu setelah itu mereka kembali masuk hutan,” tambah Kapolres. Diperkirakan pelaku lebih dari empat orang dan menggunakan senjata api laras panjang, jenisnya sendiri masih diselidiki.

Polisi juga belum menyimpulkan apakah penembakan ini berkaitan dengan hari jadi Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang jatuh pada tanggal 1 Desember nanti. “Kami masih selidiki, jadi belum punya kesimpulan,” tandasnya. Apalagi setelah pimpinan OPM dicari-cari oleh TNI pada Jumat lalu. OPM adalah sebuah gerakan nasionalis yang didirikan tahun 1965 yang bertujuan untuk mewujudkan kemerdekaan Papua bagian barat dan lepas dari pemerintahan Indonesia. Sebelum era reformasi, provinsi yang sekarang terdiri atas Papua dan Papua Barat ini dipanggil dengan nama Irian Jaya.

Sumber : vivanews/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami