Apa Kata Alkitab Tentang Seks (1)

Marriage / 21 September 2010

Kalangan Sendiri

Apa Kata Alkitab Tentang Seks (1)

Lestari99 Official Writer
15886

Apa kata Alkitab tentang seks? Apakah ada perintah mengenai hal itu? Apa yang diperbolehkan dan yang tidak boleh? Bagaimana dengan anal seks? Artikel ini bertujuan untuk mendorong Anda menggunakan berbagai tekhnik emosional, fisik dan spiritual yang akan meningkatkan kenikmatan seksual dan keintiman dalam pernikahan Kristen Anda.

Untuk menjawab pertanyaan tentang apa yang Alkitab katakan mengenai seks, kita perlu melihat apa yang tertulis dalam Alkitab. Merupakan hal yang tidak masuk akal untuk menerapkan filofofi tanpa menggunakan kitab suci sebagai landasan titik awal dan jawaban yang alkitabiah bagi kita.

Ingatlah hal ini: Tuhan menciptakan seks untuk kita nikmati. Tuhan memberkati seks dan membuatnya menjadi BAIK! Berikut adalah beberapa ayat yang berbicara tentang seks. Pelajari ayat-ayat berikut jika perlu luangkan waktu sejenak untuk melakukan hal ini.

Kejadian 4:1 , Kemudian manusia itu bersetubuh dengan Hawa, isterinya, dan mengandunglah perempuan itu.

Keintiman dimulai dengan Adam dan Hawa.

Kejadian 1:28, Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”

Adam dan hawa tidak menunjukkan indikasi adanya rasa malu atau ragu-ragu mengenai seks maupun seksualitas mereka.

Kejadian 2:25, Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.

Menjelajahi tubuh masing-masing adalah indah dan tidak perlu malu.

Amsal 5:18-19, Diberkatilah kiranya sendangmu, bersukacitalah dengan isteri masa mudamu: rusa yang manis, kijang yang jelita; biarlah buah dadanya selalu memuaskan engkau, dan engkau senantiasa berahi karena cintanya.

Istri Anda diciptakan untuk kesenangan dan kenikmatan Anda, biarkan tubuhnya memuaskan Anda seutuhnya.

Markus 10:6-9, Sebab pada awal dunia, Allah menjadikan mereka laki-laki dan perempuan, sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.”

Anda adalah penolong bagi pasangan Anda. Anda dirancang untuk membantu memenuhi kebutuhan pasangan Anda memenuhi tujuan dan keinginan dari pasangan Anda. Anda dipersatukan oleh Tuhan untuk menciptakan kehidupan bersama dalam kebahagiaan seksual.

Ibrani 13:4, Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur.

Tetap sadari fakta bahwa Tuhan menciptakan seks dan segala hal yang mendatangkan kesenangan bagi Anda dan pasangan Anda dalam batas-batas tempat tidur pernikahan Anda dan Tuhan sangat menghormati itu.

Banyak pemimpin Kristen yang membahas ‘seputar’ subyek seksualitas Kristen namun mereka jarang menggali masalahnya dengan lebih dalam. Seperti seks yang seperti apa, seberapa sering, dan jenis seks seperti apa yang dapat dilakukan oleh orang Kristen?

Mengapa Orang Kristen Malu Bicara Seks?

Belum tentu mereka malu, hanya saja topik ini adalah sesuatu yang tidak diumbar di depan umum. Bagaimanapun juga, seks bukanlah topik yang bisa kita bicarakan di meja makan saat makan malam bersama tamu-tamu kita, karena itu merupakan hal yang tidak sopan dan tidak biasa untuk dilakukan. Ditambah lagi bagi banyak kalangan, seks adalah subyek yang bersifat sangat pribadi dan personal. Tapi secara keseluruhan dalam tingkat yang lebih dalam lagi, kita takut berbicara tentang seks dengan pasangan kita, dan apa yang sebenarnya kita inginkan dan apa yang sebenarnya kita butuhkan... Kita bertindak seolah-olah kita tidak siap untuk mendapatkan semua yang telah Tuhan sediakan bagi kita karena kita sibuk duluan membuat daftar panjang apa yang boleh dan tidak boleh untuk dilakukan. Kita bahkan tidak pernah membahas bahwa seksualitas dalam Kekristenan itu dapat menyenangkan Allah, karena semua ini diciptakan dengan seksama untuk kemuliaan-Nya.

Pemahaman yang salah mengenai seks dan seksualitas cenderung melemahkan kesucian pernikahan Kristen itu sendiri. Sebagai orang Kristen kita sangat ingin melakukan apa yang benar dan kita tahu Tuhan akan menghargai kita jika kita melakukan hal yang benar dengan hati yang suci. Ketika menyangkut masalah seks, kita juga dapat memiliki keyakinan yang besar akan fakta bahwa Tuhan menciptakan seks untuk kesenangan kita, sehingga pernikahan adalah tempat yang paling tepat untuk melakukan hal itu.

Banyak pasangan Kristen bertanya-tanya, apakah ada seks yang tidak kudus. Dalam diskusi kami dengan pasangan menikah Kristen lainnya, kami selalu mendapat pertanyaan, “Apakah ada batasan alkitabiah untuk seks?” Kami menemukan kebanyakan pasangan menanyakan hal itu karena mereka ingin memastikan bahwa mereka tetap berada di dalam kehendak Tuhan, sehingga pernikahan mereka tidak akan dikutuk.

“Seks itu BAIK!”

Ada banyak ayat Alkitab yang merujuk pada seks dan kesenangan, dan keyakinan kita berdasarkan pada Kitab Suci menunjukkan tidak ada yang benar atau salah untuk berhubungan seks secara Kristen dalam pernikahan Anda. Suami Anda adalah suami Anda dan istri Anda adalah istri Anda; apa yang Anda berdua lakukan untuk menyenangkan satu sama lain pada dasarnya adalah OKE. Sepanjang ada persetujuan dan saling menghormati satu sama lain, seks dalam pernikahan Anda adalah BAIK!

Ketika Tuhan merancang aktivitas seks itu BAIK, manusia melakukannya dalam degradasi moral. Oleh karena itu tugas kitalah sebagai pasangan Kristen yang menikah untuk mengembalikan keunggulan seks sebagaimana ketika Tuhan menciptakannya. Karena seks membentuk kita bersama-sama dan menghubungkan kita satu sama lain (tidak hanya secara fisik dan emosional tapi juga spiritual). Kita dapat tenang dengan fakta bahwa seks itu BAIK. Ingat, seks dapat membawa kita semakin dekat dengan Tuhan dan juga pasangan kita. Seks tidak hanya memperkuat pernikahan kita tapi juga menyebabkan kita untuk memiliki hubungan yang berbeda dalam hubungan kita dengan orang lain secara sosial.

Sumber : christiansex101
Halaman :
1

Ikuti Kami