Belum Berunding Damai, Empat Orang Israel Ditembak Hamas

Nasional / 1 September 2010

Kalangan Sendiri

Belum Berunding Damai, Empat Orang Israel Ditembak Hamas

Lois Official Writer
3070

Empat orang Israel, salah satunya yaitu wanita yang sedang hamil, dibunuh pada Selasa kemarin (31/8/2010) dekat Hebron di West Bank. Mereka ditembak oleh para militan Hamas, menurut sumber mengatakan. Kejadian ini terjadi dekat persimpangan jalan Bani Naim. Para korban itu berada dalam sebuah mobil di Route 60, kata website Israel Defense Forces (IDF).

Guy Gonen, yang juga seorang paramedis merupakan orang pertama yang melihat kejadian itu. Dia mengatakan bahwa ada peluru-peluru yang ditembakkan ke sebuah mobil. Lebih dari selusin lubang peluru ditemukan di sisi kiri dari mobil station wagon Subaru berwarna putih tersebut.

Serangan ini terjadi sebelum berlangsungnya pembicaraan langsung antara Israel dan Palestina di Washington hari Kamis ini (2/9). Izzedin Al-Qassam, sayap militan Hamas, mengakui mereka bertanggung jawab penuh atas kejadian tersebut, menurut pernyataan yang ada di website tersebut. Abu Obeida, juru bicara untuk grup tersebut, mengkonfirmasi mereka bertanggung jawab atas penyerangan tersebut dalam sebuah wawancara di stasiun radio Hamas.

Sami Abu Zuhri, seorang juru bicara Hamas di Gaza, malah mengucapkan selamat kepada penyerang dan mengatakan bahwa serangan itu merupakan reaksi yang wajar terhadap apa yang dia sebut sebagai ‘pekerjaan yang jahat’. Hamas, yang memegang kontrol atas Gaza, menolak pembicaraan langsung.

Keempat orang yang terbunuh itu, terdiri dari dua pria dan dua wanita berasal dari pemukiman Beit Hagai. Kesatuan IDF mencari penyerangnya, kata website IDF. “Ini tentunya kejadian yang serius,” kata Kementerian Pertahanan Israel Ehud Barak dalam pernyataan yang terdapat dalam website tersebut.

“IDF dan kesatuan keamanan akan melakukan semua yang diperlukan untuk menangkap pembunuhnya. Israel tidak akan membiarkan ancaman apapun meningkat dan mereka akan membayar harga dari pembunuhan ini dan juga siapa saja yang mengirim mereka untuk melakukannya. Hal ini merupakan ancaman dari teroris yang ingin mengancam proses perdamaian dan mengancam pembicaraan yang akan dimulai di Washington.” lanjut Barak kemudian.

“Selama dua setengah tahun ini begitu banyak penyesuaian yang telah dilakukan. Situasi keamanan di area ini sangat stabil,” kata Letnan Kolonel Avital Leibowitz, juru bicara wanita IDF. Kejadian ini menghancurkan usaha pemimpin Palestina untuk membuktikan apa yang mereka lakukan seperti apa yang Israel minta yaitu mencegah penyerangan dan menyediakan keamanan yang kuat.

Di Washington, Sekretaris Negara Hillary Clinton menyalahkan serangan setelah bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. “Ini merupakan serangan brutal yang tidak punya tempat dalam negara manapun dan dalam situasi apapun,” katanya kepada wartawan. “Teror dan penghancuran tidak boleh dilanjutkan lagi. Itu sebabnya perdana menteri ada di sini hari ini, untuk mengadakan negosiasi langsung dengan Palestina, pihak yang telah menolak jalan kekerasan. Kami hanya tidak memihak setiap bentuk pembunuhan yang keji yang kami lihat hari ini.”

Netanyahu mengatakan bahwa pembunuhan tersebut ‘pembunuhan keji’ dan berjanji akan menghukum pelakunya. “Kami tidak akan membiarkan terror yang memutuskan apakah orang Israel harus hidup atau mewujudkan batas-batas dalam kehidupan kami. Hal ini dan isu lainnya akan ditentukan dalam negosiasi untuk perdamaian yang kami laksanakan. Dalam negosiasi ini, saya akan menjelaskan kebutuhan keamanan yang diperlukan untuk menghadapi terror seperti ini.”

Sumber : cnn/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami