Kehidupan Karir Kick Andy Sebagai Jurnalis

Entrepreneurship / 27 August 2010

Kalangan Sendiri

Kehidupan Karir Kick Andy Sebagai Jurnalis

Lois Official Writer
6629

Anda sering nonton Kick Andy yang tayang di Metro TV setiap hari Jumat pukul 21.30 WIB? Tentunya Anda tahu siapa host yang membawakan acara tersebut. Nama lengkapnya adalah Andy F. Noya. Andy dikenal sebagai wartawan cetak dan selama lebih dari lima belas tahun dia bergumul dengan dunia jurnalistik untuk media cetak.

Sewaktu mahasiswa, lelaki yang gemar renang dan baca ini rajin menulis di berbagai majalah dan surat kabar. Terutama cerpen dan puisi. Dia juga aktif mengirim karikatur dan kartun ke berbagai media nasional, meskipun dia kuliah teknik. Sejak lulus SD Sang Timur di Malang, Jawa Timur, Andy yang kelahiran Surabaya ini sekolah di Sekolah Teknik Jayapura lalu melanjutkan ke STM Jayapura. “Tetapi sejak kecil saya merasa jatuh cinta pada dunia tulis menulis. Kemampuan menggambar kartun dan karikatur semakin membuat saya memilih dunia tulis menulis sebagai jalan hidup saya,” tutur Andy.

Maka, setamat STM 6 Jakarta, Andy melamar masuk ke Sekolah Tinggi Publisistik (STP sekarang IISIP, Lenteng Agung). Pertama kali terjun sebagai reporter ketika pada 1985, ketika Andy membantu majalah TEMPO untuk penerbitan buku Apa dan Siapa Orang Indonesia. Saat itu, pemuda berdarah Ambon, Jawa, dan Belanda ini masih kuliah di STP Jakarta.

Pada saat harian ekonomi Bisnis Indonesia hendak terbit (1985), Andy diajak bergabung oleh Lukman Setiawan, pimpinan dari Grafitipers, salah satu anak usaha TEMPO. Maka Andy tercatat sebagai 19 reporter pertama di harian itu. Baru dua tahun di Bisnis Indonesia, Andy diajak oleh Fikri Jufri wartawan senior TEMPO untuk memperkuat majalah MATRA yang abru diterbitkan TEMPO. Andy tertarik lalu bergabung.

Pada tahun 1992, datang tawaran dari Surya Paloh, pemilik surat kabar Prioritas untuk bergabung dengan koran Media Indonesia yang mereka kelola. Maka sejak itulah Andy kembali ke surat kabar.

Pada tahun 1999, RCTI menghadapi masalah. Terjadi gejolak di kalangan wartawan program berita Seputar Indonesia dengan adanya ketentuan yang mengharuskan PT. Sindo, anak usaha RCTI untuk bergabung dengan RCTI sebagai induk. Bersama wartawan senior DjafarAssegaff, Andy diutus untuk membantu. Tugas utama adalah memimpin Seputar Indonesia sekaligus memuluskan proses transisi ke RCTI.

Tahun 2000, ketika Metro TV mendapat ijin siaran, Surya Paloh memanggil Andy kembali untuk memimpin Metro TV sebagai pemimpin redaksi. Tiga tahun kemudian, Andy ditarik kembali ke Media Indonesia dan menjadi pemimpin redaksi di surat kabar umum terbesar kedua itu.

Tahun 2006, saat pemimpin redaksi Metro TV, Don Bosco mengundurkan diri, Andy Noya, yang kini menjadi wakil pemimpin umum di Media Indonesia, diminta merangkap menjadi pemimpin redaksi Metro TV menggantikan Don Bosco. Dalam perjalanan karirnya, Andy juga pernah menjadi host program Jakarta Round Up kemudian Jakarta First Channel di Radio Trijaya selama lima tahun (tahun 1994 – 1999). “Saya sekarang menikmati betul menjadi seorang jurnalis,” katanya.

Apa yang dilakukan Andy adalah taat berpegang dalam satu karir dan menjalaninya dengan sungguh-sungguh. Dia juga cerdik dalam mengambil setiap keputusan untuk menduduki posisi tertentu dan bekerja keras. Ide, kreatif, kerja keras, tekun, fokus pada satu tujuan, itulah yang ada pada dirinya.

Sumber : kickandy/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami