Yuk Tinggalkan Budaya Menabung

Investment / 5 August 2010

Kalangan Sendiri

Yuk Tinggalkan Budaya Menabung

Lestari99 Official Writer
3484

Mungkin Anda terperangah membaca judul yang saya tawarkan. Tanpa bermaksud mengecilkan arti dari budaya menabung, namun saya hanya ingin membuka mata Anda kenapa budaya menabung tak bisa lagi menjamin masa depan Anda.

Jika Anda saat ini makan siang dan harus mengeluarkan kocek 10 ribu rupiah, masih ingatklah Anda berapa harga yang harus dibayarkan untuk lauk yang sama pada 2-3 tahun yang lalu? Hampir pasti tentu lebih murah. Mungkin dulu sepiring makan siang dengan lauk yang sama bisa Anda nikmati dengan harga 5 ribu rupiah.

Melalui ilustrasi ini Anda tentu langsung bisa mendapatkan gambaran mengenai inflasi. Selama kita menggunakan uang kertas, selama itu pula kita akan menyaksikan harga yang akan terus naik setiap tahunnya.

Menurut data yang dikeluarkan IMF, World Economic Outlook Database, April 2009, selama 28 tahun terakhir dari tahun 1980 hingga tahun 2008, tingkat inflasi tahunan rata-rata di Indonesia adalah 11,1%. Dalam kurun waktu tersebut, tingkat inflasi tertinggi terjadi pada tahun 1998, yaitu 77,5% yang disebabkan oleh krisis moneter yang sedang melanda negeri ini.

Saat ini kebanyakan dari kita masih berada dalam usia produktif. Jika Anda pegawai kantoran, Anda masih bisa berharap untuk mendapatkan uang pensiun. Namun pernahkah Anda membayangkan apa yang akan Anda hadapi saat masa pensiun menjelang?

Jika Anda saat ini berusia 30 tahun, Anda masih memiliki 25 tahun masa kerja sebelum memasuki masa pensiun. Dengan asumsi tingkat inflasi rata-rata adalah 11,1%, maka harga sepiring nasi yang saat ini 8 ribu rupiah akan menjadi sekitar 111 ribu rupiah.

Terlihat fantastis bukan? Namun sebenarnya ini adalah sebuah hal yang realistis. Karena ini baru soal makan siang. Bagaimana dengan kebutuhan bulanan Anda? Jika saat ini kebutuhan hidup bulanan Anda adalah 5 juta rupiah, maka saat Anda pensiun nanti Anda akan membutuhkan dana 70 juta rupiah per bulan hanya untuk menjaga agar standar hidup Anda tidak turun.

Cobalah untuk mencari tahu mengenai program pensiun yang Anda ikuti saat ini. Berapakah jumlah pensiunan yang akan Anda terima nanti? Apakah jumlah tersebut akan dapat memenuhi kebutuhan hidup Anda nantinya?

Sebagian besar dari Anda mungkin akan mengatakan “tidak”! Sebaiknya Anda jangan menyalahkan pemakaian uang kertas yang menyebabkan inflasi. Akan lebih bermanfaat bila Anda memikirkan bagaimana caranya mengalahkan inflasi. Cara yang paling tepat adalah dengan berinvestasi dan mencari investasi yang returnnya dapat mengalahkan tingkat inflasi. Banyak alternatif investasi yang bisa Anda lakukan. Bisa berupa saham, obligasi atau mungkin tanah. Return dari instrumen-instrumen tersebut biasanya dapat mengungguli tingkat inflasi.

Sebagai contoh ,dalam jangka panjang harga saham akan naik sesuai dengan pertumbuhan ekonomi. Logikanya, semakin tinggi tingkat inflasi, maka perusahaan akan menjual barang dengan harga yang lebih tinggi pula. Oleh karena itu, inflasi justru akan membuat harga saham cenderung naik.

Namun sekedar berinvestasi saja belumlah cukup. Anda harus lebih fokus dengan membuat perencanaan investasi agar tujuan-tujuan keuangan Anda dapat tercapai. Nasehat orangtua dahulu untuk menabung memang ada benarnya, namun sayangnya dengan hanya menabung, Anda akan kesulitan menghadapi laju inflasi. Mari kita berpindah dari budaya menabung menjadi budaya berinvestasi!

Sumber : portalreksadana
Halaman :
1

Ikuti Kami