Apakah Jalan Satu-Satunya Itu Bunuh Diri?

Kata Alkitab / 9 July 2010

Kalangan Sendiri

Apakah Jalan Satu-Satunya Itu Bunuh Diri?

Lois Official Writer
5175

Bunuh diri. Beberapa tahun belakangan ini, kita banyak mendengar berita tentang bunuh diri. Ada yang bunuh diri karena putus cinta, merasa hidup sia-sia, maupun karena alasan ekonomi. Kabar terakhir bahkan dikatakan seorang aktor Korea yang terkenal bunuh diri dengan menggunakan kabel telepon. Jadi, bahkan aktor yang ganteng dan kaya pun dapat bunuh diri.

Bunuh diri adalah kata-kata yang menakutkan yang dapat ditimbulkan dari kehampaan, tidak adanya harapan dan menghadirkan tragedy bagi orang terdekat. Mungkin mereka bisa bertanya, “Kenapa dia sampai bunuh diri?” Bunuh diri berarti meninggalkan orang-orang yang dicintai dengan sengaja dan menyakitkan hati mereka.

Setiap pengalaman yang Anda terima, rasanya tidak ada yang enak. Anda selalu ditinggalkan oleh orang yang Anda cintai. Keluarga sepertinya tidak menerima Anda. Anda hidup dalam keterbatasan fisik. Anda sepertinya tidak dicintai. Usaha Anda gagal dan kehidupan kekeluargaan yang Anda bina hancur. Anda ditinggalkan oleh pasangan hidup Anda. Anda hidup dengan bersusah payah dan harus mengemis untuk bisa hidup.

Anda putus asa karena begitu cepatnya Anda ditinggal oleh orang-orang yang Anda cintai. Anda masuk dalam dunia narkotika dan merasa hidup ini begitu hampa. Sementara, Anda lihat bahwa orang-orang di sekeliling Anda, seperti tidak ada masalah. Mereka bisa tertawa bahagia, sementara selalu Anda menitikkan air mata. Apakah selalu seperti itu?

Anda harus tahu dan semestinya Anda sudah tahu kalau hidup kadang ada di atas dan kadang di bawah. Meskipun kehidupan Anda kebanyakan berada di bawah, Anda jangan lupakan saat-saat bahagia Anda dan Anda harus yakin bahwa kebahagiaan itu akan datang dalam hidup Anda.

“Bagaimana caranya kalau yang saya terima selalu yang jelek-jelek saja?” Mungkin seperti itu pertanyaan Anda. Jawabannya hanya satu, melalui Yesus Kristus. Memang sederhana sekali, tapi susah untuk dilakukan. Mulailah untuk memperkatakan hal yang baik-baik untuk hidup Anda. Jika Anda bangun di pagi hari, katakan bahwa hidup Anda akan baik, hidup Anda diberkati Tuhan, hidup Anda dipenuhi kebaikan sehingga Anda ingin membagikan kebaikan itu.

Lalu mulailah untuk bersyukur. “Meskipun aku miskin, tapi setidaknya aku masih bisa makan. Aku masih bisa menikmati langit biru, angin yang bertiup, kehidupan yang penuh warna…” Mulailah untuk mencari kebaikan apa yang terjadi dalam hidup Anda, yang terkecil sekalipun.

Contohnya, Anda harus mencari makan di tong sampah. Tiba-tiba Anda menemukan potongan ayam yang masih agak utuh. Itu artinya masih ada kebaikan yang Anda dapatkan dalam hidup Anda. Jangan melihat kepada kesusahan, tapi kebaikan / kesenangan yang Anda dapatkan sehingga jiwa Anda tidak terkekang oleh penderitaan tapi sedikit demi sedikit merasakan kelegaan dan kedamaian.

Pikiran untuk bunuh diri akan menjauh dari Anda karena ternyata masih ada hal-hal lain yang masih bisa Anda nikmati di dunia ini. Yang paling harus Anda sadari adalah bahwa pikiran buruk untuk bunuh diri datangnya dari hati yang tidak bisa bersyukur dan dipakai si jahat untuk menyesatkan Anda.

Dalam Yohanes 10:10 dikatakan, “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” Sudah jelas, pencuri tidak pernah punya maksud baik. Tapi jika Anda datang kepada Yesus, Anda akan mempunyai segala hal yang baik dalam hidup Anda.

Jadi, untuk dapat terhindar dari keinginan bunuh diri, bangunlah hubungan sedikit demi sedikit dengan Tuhan Yesus. Dia akan memberikan Anda pengertian tapi Anda perlu bertindak nyata. Ubahlah pikiran negatif dan gantikan dengan hal positif. Jangan melihat kebahagiaan yang orang lain bisa dapatkan tapi lihatlah semua kebaikan yang pernah Anda dapatkan. Bersyukurlah, tak henti mengucap syukur untuk segala sesuatu yang telah terjadi dalam hidup Anda. Sederhana sekali, bukan?

Sumber : jawaban.com/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami