BJ Habibie :

Nasional / 29 May 2010

Kalangan Sendiri

BJ Habibie : "Mana Mungkin Aku Setia.." ?

Lois Official Writer
8515

Lembaga Habibie Center meragukan puisi yang diyakini karya BJ Habibie yang diperuntukkan oleh sang istri, Ainun Habibie merupakan hasil karya aslinya. Puisi ini telah beredar di dunia maya. Ada kalimat dalam puisi tersebut yang tidak pas dengan kepribadiannya.

Hal ini diungkapkan juru bicara Habibie Center Ima Abdurrahman, namun pihaknya tidak akan terlalu mempersoalkan pusi tersebut. “Kami tidak mempersoalkan puisi tersebut karena tak menyakiti. Yagn pasti puisi tersebut bukanlah karya Pak Habibie dan yang dituju bukan Ibu Ainun.” Jelas Ima.

Berikut isi puisi yang tersebar di dunia maya tersebut :

Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu. Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada

Pada akhirnya, dan kematian adalah sesuatu yang pasti, dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.

Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat, adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.

Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang. Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang, pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada. Aku bukan hendak mengeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau di sini.

Mereka mengira akulah kekasih yang baik bagimu sayang, tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik. Mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.

Selamat jalan, kau dari-Nya dan kembali pada-Nya, kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.

Selamat jalan sayang, cahaya mataku, penyejuk jiwaku,

Selamat jalan, calon bidadari surgaku…

Kata-kata yang bukan merupakan bukti bahwa puisi ini bukanlah ditulis oleh Habibie terdapat dalam kalimat, “Mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua…” Kemungkinan ada orang yang menuliskan pusi ini atas nama BJ Habibie. Hal ini didukung oleh bantahan yang berasal dari keluarga Habibie dan orang dekatnya, Ahmad Watik Pratiknya.

Sumber : berbagai sumber/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami