Panggilan Menjadi Radikal: Gaya Hidup Sederhana

Kata Alkitab / 29 January 2010

Kalangan Sendiri

Panggilan Menjadi Radikal: Gaya Hidup Sederhana

Tammy Official Writer
8241
Kita telah mendiskusikan bahwa menjadi radikal adalah kembali kepada akar atau dasar dan mulai mendefinisikan kembali apa kata Alkitab tentang gaya hidup kita pada generasi kita. Jadi gaya hidup yang kita terapkan sebenarnya ditentukan oleh dasar kita atau dari definisi ulang mengenai apa yang Tuhan inginkan agar kita jadi dalam generasi kita.

Hal utama yang saya tahu penting adalah bahwa setiap hal yang kita buat harus SEDERHANA. Ini waktu bagi kita untuk kembali pada akar dan menjadi sederhana. Ada panggilan dari Kerajaan untuk kita merangkul gaya hidup sederhana ini. Yesus adalah seorang sederhana yang mengajarkan gaya hidup sederhana untuk kembali pada hal yang mendasar pada Tuhan. Segala sesuatu yang DIA ajar dan hidupi tentang kesederhanaan akan mengasihi Bapa dan ketaatan-Nya mengerjakan kehendak Bapa.

Masalah besar kita adalah kita terlalu rumit dalam cara kita menghidupi apa yang kita percayai. Yang telah menyebabkan kebingungan besar kepada dunia karena ketika kita rumit, pesan kita menjadi kabur dan orang kadang tak dapat mengerti kasih Allah karena hidup kita menunjukkan kasih yang rumit karena ketidak-satuan kita. Saya tahu tantangannya bahwa dalam dunia yang rumit ini, kesederhanaan selalu menjadi suatu ancaman.

Saya percaya bahwa dalam kesederhanaan pesan kita menjadi jelas, karena orang dapat dengan mudah mengerti hal-hal sederhana. Apa yang saya maksud adalah bahwa orang dapat melihat dan mengerti pesan kita melalui hidup kita. Hanyalah kejelasan yang dapat membawa pengertian dalam hati orang banyak. Juga kita perlu mengerti bahwa ketika kita sederhana, kita dapat dengan mudah bergerak. Artinya bahwa melalui kesederhanaan, gaya hidup kita bukan hanya sesuatu yang dapat dinikmati dalam komunitas kita tetapi juga dapat menjadi suatu pergerakan yang mempengaruhi generasi. Ini benar bahwa kita tahu melalui sejarah, semua pergerakan dimulai dengan suatu kesederhanaan. Yesus memulai pergerakan pemuridan-Nya dengan orang-orang yang sangat sederhana yang menghidupi kesederhaan kasih dan ketaatan melalui penyangkalan diri dan memikul salib. Karena mereka menghidupi apa yang mereka percayai, kejelasan pesan mereka menembus masyarakat. Karena hal itu begitu sederhana banyak orang dapat dengan mudah menghidupi apa yang mereka mengerti, dengan demikianlah lahirlah pergerakan itu.

Panggilan Hidup SederhanaMelalui sejarah kita belajar bahwa gereja dengan mudah menjadi kaku dan tidak fleksibel karena kerumitan. Bahwa gereja telah melalui dan secara perlahan-lahan menjadi rumit seperti dunia dimana gereja hidup. Karena gereja telah menjadi sangat tidak fleksibel, gereja sekarang ada pada keadaan yang sangat sulit untuk berubah. Gereja tidak mau berubah. Waktu saudara rumit, saudara tidak mau berubah. Dengan demikian sebagai agen perubahan kita telah gagal dengan tugas kita dari Tuhan. Kesederhanaan menolong kita untuk berubah menurut kehendak Allah melalui generasi.

Hal terakhir yang saya mau bagi adalah bahwa ketika kita menghidupi hidup yang sederhana; kita dapat dengan mudah "DIUTUS" ke ladang misi. Kata "DIUTUS", terkadang dimaksudkan dengan keperluan support keuangan didalamnya. Kita menghindari mengutus orang dikarenakan kita mengeluhkan anggaran yang diperlukan di dalamnya. Tapi kenyataannya adalah bahwa kita dapat dan mampu untuk mengutus orang ke ladang misi jika kita mau membayar harga untuk hidup dalam kesederhanaan. Tantangan besar kita adalah gaya hidup mewah kita telah menghabiskan seluruh keuangan kita. Jujur, kita semua terikat kepada zona nyaman materialisme dan kepentingan diri sendiri. Ini adalah waktu bagi kita untuk menyerahkan semua kenyamanan ini kepada Yesus dan meninggalkannya dibelakang. Kita perlu mengubah cara kita berpikir. Kita perlu mengerti bahwa dunia ini didasarkan pada prinsip memberi. Ketika saudara sederhana, saudara dapat dengan mudah memberi untuk memperluar Kerajaan Allah.

Selamat datang pada pergerakan Kesederhanaan!

Sumber : Jonathan Pattiasina
Halaman :
1

Ikuti Kami