Menikmati Perjalanan

Kata Alkitab / 20 January 2010

Kalangan Sendiri

Menikmati Perjalanan

Lestari99 Official Writer
4861

Apakah Anda termasuk orang yang senang travelling? Pertanyaan saya, apakah yang paling penting: keberangkatan, selama perjalanan, atau sampai tujuan? Ketiganya penting tentu saja. Tanpa keberangkatan, jelas tidak akan ada perjalanan apalagi sampai tujuan. Tanpa perjalanan, tidak mungkin sampai ke tujuan. Tanpa tujuan, kita hanya berangkat dan melakukan perjalanan tanpa arah dan terus berputar-putar.

Hal yang mau saya soroti adalah sepanjang perjalanan. Perjalanan adalah dari saat kita lahir sampai saat sebelum kita sampai tujuan. Pertanyaannya adalah seberapa pentingnya kita untuk menikmati perjalanan kita? Ayat berikut ini akan menerangkannya pada kita:

Pengkhotbah 6:2
orang yang dikaruniai Allah kekayaan, harta benda dan kemuliaan, sehingga ia tak kekurangan suatu pun yang diingininya, tetapi orang itu tidak dikaruniai kuasa oleh Allah untuk menikmatinya, melainkan orang lain yang menikmatinya! Inilah kesia-siaan dan penderitaan yang pahit.

Di dunia ini kita semua membutuhkan kekayaan dan harta benda. Uang itu merupakan hal yang penting. Tanpa uang kita sulit untuk memenuhi kebutuhan hidup kita. Karena itu banyak sekali orang bersusah payah untuk mengumpulkan uang selama hidupnya. Celakanya adalah ada sejumlah orang yang setelah bersusah payah mengumpulkan uang, ternyata yang bersangkutan tidak sempat menikmatinya.

Ada juga sejumlah orang yang begitu terkenal dan populer, sehingga namanya sangat dikenal oleh orang-orang. Namun ternyata seringkali hal tersebut menjadi bumerang bagi dirinya. Sering sekali dirinya menjadi sorotan sehingga hidup terasa tidak nyaman lagi. Kebebasan terasa hilang. Ada harga yang harus dibayar untuk segala hal, termasuk untuk memperoleh kemuliaan, nama besar, dan kepopuleran.

Tanpa karunia untuk menikmati perjalanan hidup, segala kekayaan, harta benda, dan kemuliaan akan sia-sia belaka. Sungguh kasihan bukan? Lalu bagaimana supaya kita bisa menjadi orang yang dapat menikmati perjalanan hidup?

1. Melupakan semua beban yang di belakang kita dan berfokus mencapai tujuan (Filipi 3:13-14).

Jika kita terus-menerus memikirkan segala masa lalu kita, segala kelemahan kita, segala keterbatasan kita, segala penghalang kita untuk maju, maka kita tidak bisa menikmati perjalanan kita. Jangankan untuk menikmati perjalanan, bisa-bisa kita tidak akan pernah berangkat karena sibuk dengan segala macam beban. Tanggalkan itu semua!

2. Tidak memikirkan atau melakukan hal yang di luar batas dirinya, terutama bila tanpa penyerahan kepada Tuhan (Roma 12:3, Yesaya 55:2).

Dari dua ayat di atas terlihat ada dua hal yang bisa membuat kita tidak menikmati perjalanan: memikirkan hal yang lebih tinggi dari yang perlu kita pikirkan dan konsumtif yang tidak pada tempatnya.

Ada kalanya saat kita tidak mengenal diri kita secara baik, kita cenderung untuk melakukan sesuatu di luar batas kemampuan kita, berpikir di luar kemampuan kita, berusaha melampaui kesanggupan kita. Hal itu biasanya dilakukan dengan kekuatan sendiri, bukan dengan bersandar pada kekuatan Tuhan.

Akibatnya sudah dapat ditebak: stres, kuatir, lelah, dan pada akhirnya dapat menyebabkan tekanan jiwa yang lebih serius lagi. Bila sudah demikian, jangankan menikmati perjalanan hidup. Untuk bisa hidup saja rasanya akan sulit sekali.

Konsumerisme hari-hari ini juga menunjukkan gejala mengerikan. Berkompromi untuk berutang dengan adanya sistem cicilan dan kredit dapat menyebabkan para shopaholic (orang-orang yang kecanduan berbelanja, bahkan untuk hal yang tidak diperlukan) lepas kendali.

Hal ini bisa menyebabkan kita tidak bisa menikmati perjalanan hidup kita. Mengapa? Terjerat hutang itu bisa mengacaukan hidup kita. Berdasarkan hasil survei, penyebab perceraian yang terbesar adalah masalah uang. Di Amerika hal itu dimulai dari utang yang timbul karena berutang besar ketika mempersiapkan hari pernikahan.

3. Dengan perkenan Tuhan, karena dapat menikmati perjalanan hidup adalah anugerah Tuhan (Pengkhotbah 3:13).

Ya, tanpa perkenan Tuhan, kita tidak dapat menikmati perjalanan hidup kita. Syukur kepada Allah karena Ia adalah Tuhan yang luar biasa baik. Ia hanya menginginkan yang baik, bahkan yang terbaik bagi kita.

Oleh karena itu, carilah perkenannya sehingga kita dapat menikmati perjalanan hidup kita. Bagaimana caranya? Caranya adalah dengan mengikuti (melakukan) perkataan Tuhan, mengikuti firman-Nya. Untuk bisa melakukan firman Tuhan, tentu saja kita perlu mengerti firman-Nya. Untuk bisa mengerti firman-Nya, jelas kita perlu tahu firman tersebut. Untuk bisa tahu firmannya, kita perlu membaca dan mendengarkan firman Tuhan setiap hari.

Singkat kata, untuk dapat mencari perkenan Tuhan supaya kita dapat menikmati perjalanan hidup kita caranya adalah dengan membaca, mendengarkan, merenungkan, dan melakukan firman Tuhan setiap hari.

Semoga kita semua dapat menikmati perjalanan hidup kita bersama Tuhan. Hidup ini hanya sekali, nikmatilah dengan melakukan yang terbaik untuk dan bersama Tuhan. Amin.

Halaman :
1

Ikuti Kami