Politisi AS Coba Menyelamatkan Natal di Negaranya

Internasional / 27 December 2009

Kalangan Sendiri

Politisi AS Coba Menyelamatkan Natal di Negaranya

Budhi Marpaung Official Writer
3648

Walaupun 25 Desember telah berlalu, tetapi bukan berarti natal telah berlalu. Bahkan sebenarnya peringatan hari kelahiran Tuhan Yesus tidak hanya dirayakan pada satu hari itu saja, tetapi setiap hari.

Ada hal menarik dari peristiwa di bulan natal ini, tepatnya di Amerika Serikat dimana seorang politisi dari Partai Republik Henry Brown mempertanyakan mengenai pesan "Selamat Berlibur" yang ditulis dan dikirimkan oleh masyarakat di negaranya tersebut.

Brown merasa hal itu tidaklah benar karena kata "Selamat Berlibur" tidaklah memiliki makna yang sama dengan Natal. Oleh karena itu, untuk menjaga kesalahan itu tidak berlanjut seterusnya maka ia mengajukan pemecahan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat.

Dalam usulannya, ia menyatakan perlunya perlindungan terhadap simbol dan tradisi natal yang sudah memudar saat ini dikalangan masyarakat AS.

Menanggapi tindakan yang dilakukan Brown, Robert Boston dari American's United for Separation of Church and State mengatakan bahwa apa yang dilakukan orang tersebut adalah sesuatu yang lucu dan tidak perlu ditanggapi oleh dewan. Menurutnya, apa yang terjadi saat ini di AS adalah hal yang wajar dan tidak perlu dibesar-besarkan.

Berdasarkan hasil poling yang dilakukan Rasmussen poll di bulan November lalu, penduduk dewasa AS lebih memilih untuk menggunakan kata "Selamat Natal" (72%) dibandingkan "Selamat Berlibur" (22%) untuk mengucapkan Natal kepada orang-orang sekelilingnya.

Sementara itu dari lembaga poling yang sama, hasil dari poling mengenai bagaimanakah pandangan terhadap Natal? 66 persen responden menyatakan itu adalah hari raya keagamaan, sedangkan 20 persen menganggap sebagai hari raya sekuler.

Menanggapi hasil poling yang ada, Brown mengatakan bahwa dunia sedang dalam masalah karena nilai-nilai yang ada dalam natal makin lama makin memudar setiap tahunnya. Di sisi lain, ia mengaku sangat optimis bahwa jalan keluar yang ia tawarkan kepada para anggota dewan akan dikabulkan.

Natal seharusnya memang bukanlah diketahui dengan libur panjang dan kegembiraan karena banyak pernak pernik yang terlihat, tetapi lebih kepada Yesus Kristus sendiri yang dahulu menjadi seorang anak manusia tetapi sekarang sudah menjadi penyelamat hidup umat manusia.

Sumber : cbn.com/bm
Halaman :
1

Ikuti Kami