Pro dan Kontra Perayaan Natal di Bulan Desember

Nasional / 25 December 2009

Kalangan Sendiri

Pro dan Kontra Perayaan Natal di Bulan Desember

Puji Astuti Official Writer
3211

Natal, sebagian besar umat Kristen merayakannya untuk memperingati kelahiran sang Juru Selamat, namun ada juga beberapa kalangan yang tidak merayakannya. Ternyata kontroversi mengenai hari Natal ini sudah ada sejak lama.

Di Eropa sendiri, ada pandangan miring tentang Natal sebagai warisan dari kebudayaan Pagan. Bagi bangsa Roma kuno, Desember adalah saat perayaan "Dies Natalis Solis Invicti" atau "Kelahiran matahari yang tak tertaklukan." Dengan melakukan pengorbanan serta puasa, kaum Pagan merayakan bangkitnya sang dewa matahari.

Karena alasan tersebut, pada abad 17 di Inggris, melalui parlemen yang di pimpin oleh Oliver Cromwell, dan juga kaum Puritan, keduanya melakukan pelarangan merayakan Natal. Bagi Inggris sendiri yang saat itu gereja sudah memisahkan diri dari kepemimpinan kepausan Roma, menganggap 25 Desember sebagai hari kelahiran Kristus terlalu berbau "Paus" dan sangat "Pagan". Bagi Amerika saat itu, pemilihan tanggal 25 Desember sebagai hari Natal adalah suatu tindakan kesewenang-wenangan, dan juga berpesta, makan, minum dan menari adalah sesuatu yang tidak diijinkan bagi kaum Puritan Amerika.

Selain hal diatas, banyak lagi pro dan kontra mengenai Natal. Namun diatas semua itu, bagaimanapun Kristus telah lahir di dunia ini. Dia pernah menapaki jalan-jalan di bumi ini. Dia pernah menyentuh kehidupan banyak orang, bahkan hingga saat ini dia terus melakukan hal tersebut. Dia terus melakukan keajaiban di bumi ini hingga hari ini, asalkan ada orang-orang yang mengijinkan Yesus untuk lahir di hatinya.

Sumber : Telegraph.co.uk
Halaman :
1

Ikuti Kami