Pelajaran Penting Dari Keluarga Tiger Wood

Marriage / 19 December 2009

Kalangan Sendiri

Pelajaran Penting Dari Keluarga Tiger Wood

Puji Astuti Official Writer
4401

Sebelum perselingkuhannya terungkap, tidak ada laki-laki di planet ini yang dalam arti tertentu tidak ingin menjadi seperti Tiger Woods. Tiger adalah pria tampan. Dia sehat secara fisik. Dia seorang atlet kelas dunia. Dia memiliki istri yang cantik dan dua orang anak-anak yang luar biasa. Dia sangat kaya, diluar imajinasi paling liar siapa pun. Dia punya ayah yang mencintainya - bukan hanya dalam kata-kata, tetapi dalam tindakan, memberikan dirinya sepenuhnya ke anaknya, membangun sebuah cinta yang bertahan sampai hari ini, dan dalam banyak hal itu membentuk Tiger manjadi seperti saat ini.

Dilihat dari sisi pandang kita, tidak terlalu banyak orang yang bisa mendapatkan  semua elemen kesuksesan ini sekaligus. Tiger Wood memiliki semuanya, dan itu bukan hanya diserahkan kepada dia. Dia mendapatkannya melalui kerja keras dan disiplin. Dalam beberapa pekan terakhir, kehidupan pribadi Tiger telah menjadi bahan pemberitaan berbagai tabloid. Sementara rinciannya masih belum jelas, tampaknya istrinya yang cantik mungkin telah menggunakan salah satu tongkat golfnya sendiri untuk memukul Tiger - hal ini mungkin dilakukannya ketika ia menemukan bahwa dirinya mungkin berada diurutan terakhir dari sembilan wanita yang ada dalam hidup Tiger.

Bisa saja lebih buruk. Tiger bisa saja menganiaya istrinya. Tidak ada bukti dari semua itu. Dia bisa saja seorang koruptor. Tidak puas dengan memiliki apa yang ada padanya, dia bisa saja mencuri. Dia tidak. Seperti atlet terkenal lain, dia bisa berjuang dengan kecemburuan, marah, atau membunuh istrinya. Tapi itu tidak terjadi.

Tiger Woods tidak seburuk itu. Sepertinya dia bisa menjadi teladan. Dia bukan seorang pencuri atau seorang pembunuh. Dia bukan seorang penganiaya. Tiger hanyalah seorang yang sering selingkuh. Ia menikmati berada ditengah banyak wanita. Tiger baru saja permainan kata-kata ini, satu yg senantiasa mengejar dosa, satu kelemahan, namun bahwa permainan kata-kata adalah perjalanan kawat di mana seluruh dunia telah runtuh.

Tidak ada seorangpun laki-laki di planet ini yang dalam pengertian ini tidak seperti Tiger Woods. Tidak ada suatu pada Tiger yang tidak ada pada Anda. Tidak seorang pun dari kami adalah seburuk itu, tetapi kecenderungan untuk nafsu, berbohong, marah, dan ketidaksetiaan semua ada di setiap orang - yang tersembunyi dalam hati yang licik dan jahat. Tidak ada satu pun dari kita yang tidak mungkin jatuh, seperti Tiger, mengatakan, "Hanya satu kali ini. Tidak ada salahnya."

Sebuah moralitas mungkin dapat menjaga "harimau"  dalam diri Anda untuk  sementara waktu. Takut ketahuan adalah pengekangan yang membuat kebanyakan pria tetap berada dalam batas-batas perkawinan mereka. Aku yakin itulah cara bagi Tiger Woods. Kami telah mengagumi dia sebagai orang yang memiliki kesempurnaan disiplin. Tapi itu disiplin dan penyangkalan diri, yang begitu khas dipamerkan di dunia olahraga oleh Tiger, namun sayangnya  kecakapan tersebut gagal dia terapkan dalam kehidupan pribadinya dan rumah tangganya yang akhirnya membuatnya harus menerima  konsekuensi yang buruk. Ketika tekanan datang, Tiger jatuh. Disiplin, tampaknya tidak cukup.

Tidak ada kekuatan hukum atau rasa takut tertangkap cukup untuk mengendalikan kebejatan hati manusia, namun herannya sebagian besar dari kita mengandalkannya untuk menjaga diri di jalan yang lurus dan sempit. Tidak ada orang, tidak peduli seberapa disiplinnya dia, memiliki apa yang diperlukan untuk menjaga diri dari kejatuhan. Setiap orang memiliki "harimau liar" di dalam hatinya, menunggu untuk menerkam ketika Anda menunjukkan tanda-tanda mulai lemah.

Moral dari cerita Tiger? Jika Anda mencari kesempurnaan, Anda tidak akan menemukan itu dalam diri Anda. Disiplin dan pengendalian diri dalam diri Anda sendiri tidak pernah cukup untuk menghasilkan kesempurnaan, karena semua yang ada di dalam kita adalah kebejatan. Kegagalan tidak dapat dihindari. Tapi kegagalan bukanlah akhir segalanya.

Masih ada harapan untuk mengatasi kegagalan. Tapi bukan pada Anda. Dan itu jelas tidak di Tiger. Harapan itu ada pada Singa dari Yehuda : Yesus Kristus - dialah singa dari suku Yehuda, yang diperkenalkan kepada kita di dalam tulisan-tulisan yang diwahyukan oleh Allah dan tertulis di Alkitab, yang kelahirannya kita rayakan pada bulan ini.

Singa ini telah menaklukan kecenderungan manusia atas dosa dan kegagalan. Dia telah menang atas setiap musuh yang siap melawan kita untuk menghancurkan pribadi kita. Dia melakukannya dengan mengambil rupa seorang manusia yang lemah, rapuh dan memiliki daging seperti kita ketika Ia lahir di Betlehem, menjalani kehidupan yang sempurna dalam ketaatan kepada tuntutan hukum, menjadi taat sampai mati, sehingga Ia memberikan kesempurnaan itu pada kita semua.

Yesus sempurna karena kita tidak, dan karena kita tidak bisa. Dan ia tidak menjaga kesempurnaan bagi diri-Nya. Kesempurnaan-Nya itu bagi kita, dan untuk keselamatan kita, dan untuk Tiger juga. Hanya dalam Yesus Kristuslah sebuah keluarga yang retak bisa dipulihkan.

Sumber : Cross Walk
Halaman :
1

Ikuti Kami