Dengarkan Tuhan, Percaya Dan Taat

Kata Alkitab / 7 December 2009

Kalangan Sendiri

Dengarkan Tuhan, Percaya Dan Taat

Daniel Official Writer
8138

Ada sebuah lelucon lama yang  mengatakan Tuhan memberi kita dua telinga dan satu mulut supaya kita dua kali lebih banyak mendengar daripada berbicara. Tetapi faktanya kita sering lebih banyak berbicara daripada mendengar. Bahkan ini terjadi juga dalam kehidupan doa kita, kita sepertinya tidak punya masalah dalam mengatakan masalah kita kepada Tuhan dan minta pertolongan dari Tuhan, tetapi berapa banyak waktu yang kita pakai untuk mendengarkan, untuk mengetahui apa yang Tuhan ingin katakan kepada kita.

Doa, dalam arti yang sesungguhnya, adalah berkomunikasi dengan Tuhan, ngobrol dengan Tuhan dan komunikasi selalu terjadi secara dua arah. Apakah doa dengan mendengar memiliki pengaruh sebaik doa dengan banyak berbicara? Apa yang dikatakan oleh Alkitab :

  1. Pasanglah telinga dan dengarkanlah suaraku; perhatikanlah dan dengarkanlah perkataanku! (Yesaya 28:23)
  2. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid. (Yesaya 50:4)
  3. Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku. (Wahyu 3:20)

Sebenarnya ada ratusan penjelasan dalam Alkitab yang memberitahu kita bahwa Tuhan ingin berbicara kepada kita dan jika kita menyiapkan hati dengan berdiam diri dan datang kepadanya dengan iman dan dengan pengharapan, kita akan mendengarkan suara yang tenang dan lembut seperti yang didengar oleh Elijah di atas sebuah gunung (1 Raja-raja 19:12).

Tuhan tidak berkata, kita mungkin akan mendengar suara-Nya. Tuhan  tidak memberi kita keragu-raguan; Tuhan berkata bahwa domba-domba-Nya mendengarkan suara-Nya dan telinga kita akan mendengar sebuah suara di belakang kita. Tuhan benar-benar memerintahkan kita untuk mendengarkan suara-Nya, mendengar dan memperhatikan Firman-Nya.

Sering dikatakan bahwa waktu terbaik untuk mendengarkan dan tenang adalah di waktu pagi, sebelum aktifitas dan tekanan menyibukkan kita. Tuhan membuat telinga kita peka setiap pagi. Ada sesuatu yang spesial tentang memberikan hal pertama dan bagian terbaik dari setiap hari kepada Tuhan, untuk membangkitkan kehidupan kita dengan Firman-Nya dan berdiam diri bersama Tuhan untuk mendengarkan RohNya berbicara dalam hati kita.

Mengacu pada artikel James Goll berjudul "Prayerstorm Global" terdapat 7 hambatan dalam mendengarkan suara Tuhan :

  1. Kurangnya iman untuk mempercayai bahwa mendengar suara Tuhan adalah untuk hari ini.
  2. Kurangnya komitmen untuk menjadikan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat.
  3. Adanya dosa yang tidak diakui dan gaya hidup dengan standar ganda.
  4. Tidak tahu bahwa Firman Tuhan memberikan hak istimewa kepada orang percaya untuk mendengar suara Tuhan secara pribadi.
  5. Kurang pengetahuan tentang bagaimana mengalami "Doa yang mendengarkan" (Listening Prayer)
  6. Takut disebut sebagai orang yang fanatic atau terlalu rohani.
  7. Takut mendengarkan roh yang salah dan disesatkan oleh roh jahat.

Dalam buku tersebut, James Goll juga menunjukkan bagaimana kita bisa tahu bahwa yang kita dengar adalah suara Tuhan :

  1. Apa yang kita dengar akan membantu kita untuk lebih menghormati Tuhan dan menjauh dari kejahatan( Ayub 28:28).
  2. Apa yang kita dengar akan menguatkan iman, pengetahuan dan pemahaman kita tentang Firman Tuhan.(Amsal 4:7)
  3. Akan menghasilkan buah-buah roh (Yakobus 3:17)
  4. Akan menghasilkan sukacita dan ucapan syukur kepada Tuhan.(Kolose 1:12)

Allah dapat berbicara dengan banyak cara. Kepada Petrus, Tuhan memakai ayam jantan; Bileam, Tuhan memakai keledai; kepada Yohanes dan Daniel, Tuhan memakai penglihatan-penglihatan dan mimpi-mimpi. Ketika kita sudah mendengar suara Tuhan bagian terpenting yang harus kita lakukan adalah percaya dan menaatinya. Ketaatan adalah respon untuk menjaga hubungan Anda dengan Allah tetap ada. Ingat tidak kata penting ini : MENDENGAR, PERCAYA, dan TAAT.  Oleh John Gagliardi

Sumber : chc.org.sg
Halaman :
1

Ikuti Kami