People Pleaser vs God Pleaser

Kata Alkitab / 5 December 2009

Kalangan Sendiri

People Pleaser vs God Pleaser

Lestari99 Official Writer
7120

People Pleaser artinya orang yang memiliki keinginan mendalam untuk membuat orang lain senang. God Pleaser adalah orang yang memiliki keinginan mendalam untuk membuat Tuhan senang.

Hal ini merupakan sesuatu hal yang kita hadapi sehari-hari. Manakah yang harus kita pilih? Menjadi people pleaser bukan hal yang buruk. Itu sesuatu yang harus kita lakukan.

Di dalam Alkitab disebutkan kita perlu mengutamakan kepentingan orang lain di atas kepentingan kita (Filipi 2:3b). Juga kita perlu berbuat baik dan murah hati pada semua orang (Galatia 6:10, Lukas 6:36). Bahkan disebutkan hukum yang terutama itu ada dua, dan salah satunya adalah mengasihi sesama kita seperti diri sendiri (Markus 12:31).

Dalam kaitannya untuk menyenangkan orang lain, memilih untuk melakukan yang baik atau yang benar terkadang merupakan pilihan yang sulit. Tetapi saat Anda dihadapkan pada kedua pilihan itu, selalulah berusaha untuk memilih yang benar. Mengapa saya katakan demikian? Hal yang baik belum tentu benar, sebaliknya hal yang benar pasti baik.

Apakah Anda memilih untuk menyenangkan hati atasan Anda dengan menjadi Yes Man? Apakah Anda selalu berkata ya pada atasan Anda saat atasan Anda memberikan tugas, padahal Anda tahu Anda tidak akan mengerjakannya?

Pilihan menjadi People Pleaser adalah sesuatu yang baik. Namun permasalahannya adalah, apakah motivasi kita untuk menyenangkan orang? Apakah motivasi kita untuk menjadi People Pleaser? Karena kita mengasihi dia atau karena demi kepentingan kita sendiri?

Sejumlah alasan yang umum untuk mendorong orang menjadi People Pleaser:

  •  Ingin diterima.
  •  Ingin mempertahankan suatu reputasi tertentu: sebagai orang baik, orang murah hati, orang yang menyenangkan, dst.
  •  Menghindari konflik.
  •  Terpaksa (tuntutan nilai/lingkungan).
  •  Demi memuaskan diri sendiri.

Coba cek motivasi Anda. Apakah Anda berusaha menyenangkan orang lain karena salah satu alasan di atas? Kalau ya, suatu saat Anda akan sampai pada suatu titik Anda merasa lelah. Ya, lelah, karena pada dasarnya Anda terbatas.

Anda tidak bisa menyenangkan orang terus-menerus. Walaupun itu adalah hal yang baik dilakukan, cek motivasi Anda. Bila Anda melakukannya dengan motivasi yang keliru, hal yang baik bisa menjadi tidak baik. Ingat: segala sesuatu kembali dari hati.

Saat harus menyenangkan orang, ingatlah hal-hal berikut ini:

1. Jadilah People Pleaser dengan motivasi yang tulus (Filipi 2:3a, 1 Korintus 10:33).

Motivasinya bukan untuk supaya kita dipuji, bukan supaya kita diterima, bukan untuk memuaskan diri sendiri, bukan untuk menghindari konflik, bukan karena terpaksa, tetapi karena kita melakukannya secara tulus, karena kita mengasihi orang tersebut.

2. Pilihlah menjadi God Pleaser senantiasa (Markus 12:30)

Dalam ayat tersebut disebutkan bahwa hukum terutama ada dua. Hal yang disebutkan pertama adalah untuk mengasihi Tuhan. Setelah itu barulah yang kedua yaitu mengasihi manusia.

Saat kedua hal itu berbenturan, ingat prioritas hidup kita: Tuhan harus di nomor satu. Menjadi God Pleaser mungkin bukan pilihan yang populer, tetapi ingat saat harus memilih yang baik atau yang benar, selalu pilihlah yang benar! Kalau bisa melakukan yang baik sekaligus benar itu pilihan yang mudah, tetapi saat dihadapkan untuk memilih salah satu, selalu pilihlah yang benar!

3. Jadilah seorang People Pleaser karena motivasi Anda adalah menjadi God Pleaser (Efesus 6:6).

Saat kita ingin menjadi People Pleaser, hal itu kita lakukan karena kita ingin menjadi God Pleaser. Saat kita ingin menyenangkan orang, itu kita lakukan karena kita mau menyenangkan Tuhan, yaitu karena kita melakukan kehendak-Nya untuk mengasihi sesama kita.

Jadi, People Pleaser atau God Pleaser? Pilihan di tangan Anda. Amin.

Sumber : Santi Erawaty
Halaman :
1

Ikuti Kami