Bengkulu Menyimpan Uranium

Nasional / 28 November 2009

Kalangan Sendiri

Bengkulu Menyimpan Uranium

Daniel Official Writer
3241

Gubernur Bengkulu Agusrin M Najamdin, Jumat (20/11), mengungkapkan hasil penelitian beberapa ilmuwan menyimpulkan bahwa dalam perut bumi Provinsi Bengkulu ternyata ada kandungan uranium, sumber energi nuklir, namun belum tergali benar.

Walaupun tidak menjelaskan secara rinci letak dan keberadaan potensi uranium tersebut, tapi Gubernur menyebutkan bahwa uraniuam selalu dekat dengan keberadaan emas.

Bengkulu sendiri sudah terkenal sebagai penghasil emas, dengan situs pertambangannya yang paling terkenal di Kabupaten Lebong dan sebagian kecil Bengkulu Utara.

Uranium adalah salah satu unsur kimia dalam tabel periodik memiliki lambang U dan nomor atom 92 termasuk logam berat, beracun, berwarna putih keperakan dan merupakan unsur radioaktif alami yang termasuk seri aktinida (actinide series). Isotopnya, 235U ,digunakan sebagai bahan bakar reaktor nuklir dan senjata nuklir.

Agusrin mengungkapkan, bila memang potensi itu ada, salah satunya dapat dimanfaatkan untuk menjadi sumber pembangkit tenaga listrik.

Tetapi untuk mengambilnya dibutuhkan biaya besar, terutama pada tahap eksplorasi lebih mengetahui kandungan terukur Uranium dan perlu ada peran pihak ketiga untuk penelitian lebih lanjut.

Sebab jika tak diolah dengan baik akan menjadi bumerang dan membahayakan kehidupan manusia, apalagi jika dipakai bagi kepentingan tak bertanggungjawab. Namun bila diolah dengan baik dan sempurna dapat mendukung kesejahteraan kehidupan manusia.

Radiasi yang dihasilkan Uranium, kata Gubernur, tidak hanya berguna sumber energi seperti listrik dan senjata, namun juga sektor lain, seperti rekayasa genetika dalam bidang kesehatan, peternakan dan pertanian.

Kewenangan atas urusan barang strategis seperti uranium berada di tangan pemerintah pusat, pemerintah daerah tidak mempunyai kewenangan untuk mengolah energi tersebut.

"Jauh lebih penting memagari uranium Indonesia agar tidak dicolong dan digunakan untuk merusak perdamaian dunia. Apalagi Indonesia adalah salah satu penandatangan konsensus internasional uranium untuk perdamaian," tandas Agusrin.

Sumber : antaranews.com
Halaman :
1

Ikuti Kami