Mengukur Saat Tepat Mengambil KPA / KPR

Investment / 23 November 2009

Kalangan Sendiri

Mengukur Saat Tepat Mengambil KPA / KPR

Lestari99 Official Writer
3709

Memiliki properti di usia muda? Sepertinya hal ini telah menjadi impian banyak orang muda saat ini. Ditambah lagi dengan nilai properti yang semakin tinggi setiap tahunnya menjadi daya tarik tersendiri. Apalagi bila Anda telah memiliki rencana untuk menikah, maka memiliki rumah sendiri tidak lagi menjadi sekedar keinginan tapi kebutuhan.

Banyak orang yang terus ragu untuk memulai mengambil KPR atau KPA dengan pertimbangan gaji yang cenderung sangat susah untuk naik atau pun pekerjaan freelance yang penghasilannya tidak menentu, kadang bisa kebanjiran uang yang melimpah, di waktu yang lain bisa kering juga. Dengan kondisi seperti ini, mampu tidak yah menyicil sebuah apartemen di tengah kota?

Pihak bank memang memiliki beberapa persyaratan tersendiri untuk dipenuhi oleh Anda. Tapi memang ada baiknya Anda mempersiapkan diri lebih matang daripada di tengah jalan terbelit oleh hutang cicilan rumah. Tapi bayangan untuk memiliki rumah sendiri memang tak kunjung hilang dari pikiran Anda.

Berikut beberapa pertimbangan yang dapat Anda gunakan sebagai ukuran kesiapan Anda untuk mengamil KPA / KPR:

1. Mantapkan Motivasi

Untuk mendapatkan rumah ataupun apartemen idaman, Anda harus menentukan secara spesifik mengenai segala sesuatnya seperti target waktu, persentase penyisihan pendapatan dan harga rumah atau apartemen tersebut. Kenapa harus seribet itu? Karena biasanya bagi Anda yang masih berada di usia 20-an, Anda cenderung malas menabung tapi rajin belanja. Dengan adanya batasan-batasan di atas, Anda akan semakin terbantu untuk tidak tergoda menggerogoti tabungan. Tapi Anda harus tetap bersikap realistis karena hanya Anda yang tahu secara persis batas kemampuan Anda. Jangan sampai niat untuk berinvestasi ini justru malah membuat Anda sakit-sakitan karena terlalu berhemat sampai-sampai mengurangi porsi makan.

2. Lunasi Semua Hutang

Satu hal yang harus menjadi patokan Anda adalah lunasi terlebih dahulu semua hutang Anda terutama hutang kartu kredit. Sekilas memang sepertinya hutang kartu kredit terlihat tidak memberatkan karena dapat dibayar senilai minimum payment. Tapi jangan menganggap remeh hal ini karena bunga yang dikenakan biasanya cukup tinggi (rata-rata sekitar 3-3,5% per bulannya).

3. Kontrol Tabungan

Pihak bank atau pegembang biasanya akan meminta slip gaji atau rekening koran untuk proses verifikasi lolos tidaknya permintaan kredit yang Anda ajukan. Jadi jika Anda adalah pekerja wiraswasta, sangat dianjurkan untuk Anda menyetorkan secara rutin semua pendapatan Anda ke bank sehingga catatan keuangan Anda pun dapat terlihat dengan jelas.

Jika Anda sudah memiliki deposito, kontrakkan rumah yang bunga atau hasilnya bisa Anda gunakan untuk membayar cicilan. Dengan cara ini, kebutuhan sehari-hari Anda tidak akan terusik. Berapapun penghasilan yang Anda dapatkan saat ini, jika Anda tidak mempunyai niat untuk menabung maka dapat dipastikan Anda tidak akan dapat memiliki investasi apapun. Biasanya semakin tinggi jabatan yang Anda miliki, maka semakin banyak uang yang harus Anda keluarkan untuk memenuhi kebutuhan tersier alias gengsi Anda. Jadi, penghasilan selangit tidak bisa dijadikan patokan bahwa seseorang akan menjadi kaya. Kebiasaan menabung sejak dinilah yang bisa menyelamatkan masa depan.

4. Jangan Mengambil Cicilan Lain

Sebaiknya total cicilan yang hendak Anda ambil tidak lebih dari 1/3 pendapatan Anda dalam sebulan. Jika total hutang Anda ternyata lebih dari itu, lebih baik urungkan dahulu niat untuk mengambil KPA / KPR. Sementara itu Anda bisa meningkatkan terlebih dahulu angka di tabungan atau mencari sumber pendapatan lainnya.

Jadi, apakah Anda sudah siap? Silahkan berhitung dan bersikaplah bijak dalam hal keuangan untuk masa depan yang lebih baik.

Sumber : twentea.com
Halaman :
1

Ikuti Kami