Sikap Diam SBY Berbahaya

Nasional / 13 November 2009

Kalangan Sendiri

Sikap Diam SBY Berbahaya

Lestari99 Official Writer
2861

Sikap diam SBY berbahaya, itulah opini dari salah satu media asing harian The Wall Street Journal (WSJ) yang secara intensif menyoroti kisruh KPK melawan Polri. Judul opini yang muncul pada hari ini (13/11) di harian tersebut berbunyi, "Indonesia Antigraft Showdown: Will the president support the anticorruption commission?" benar-benar menggambarkan pertanyaan akan sikap SBY yang mengambil langkah diam tak bergeming.

Dalam opininya, WSJ menuliskan bahwa SBY memenangkan pemilu pertama dengan penekanan pada platform antikorupsi. Bahkan SBY dipuji karena membiarkan besannya dipenjara oleh KPK karena kasus korupsi pada awal tahun ini. Hal tersebut menjadi point positif yang memampukan SBY kembali memenangkan pemilihan presiden pada Juli lalu. Sikap diam SBY saat ini begitu terlihat membingungkan bila melihat dari apa yang menjadi concern pemerintahannya sejak awal.

Semenjak meletusnya rekaman Anggodo dengan sejumlah pejabat kejaksaan dan Polri, SBY tidak mengambil langkah apapun selama dua hari sampai akhirnya Kabareskrim Polri dan Wakil Jaksa Agung mengundurkan diri. Teguran dari SBY terhadap oknum-oknum pejabat pun tidak pernah terdengar. Dalam pidatonya SBY hanya berjanji bahwa ia akan memberantas mafia hukum namun tidak menyebutkan bagaimana hal itu akan dilakukan olehnya.

Sikap diam SBY dinilai sangat berbahaya, apalagi pelemahan terhadap pengaruh KPK begitu kental terasa. Awal tahun ini, sebuah RUU dimasukkan ke parlemen yang akan menghapus wewenang penyadapan oleh KPK. Padahal selama ini KPK dinilai cukup berhasil menjerat beberapa figur pejabat termasuk mantan deputi gubernur BI, beberapa anggota DPR, pengacara dan para mantan menteri. Untuk menjalankan semua keberhasilan ini, sesungguhnya KPK membutuhkan dukungan publik terutama presiden untuk menjamin keberlangsungannya.

Sumber : detiknews
Halaman :
1

Ikuti Kami