Melawan Arus Budaya

Kata Alkitab / 10 October 2009

Kalangan Sendiri

Melawan Arus Budaya

Tammy Official Writer
4201
Karena kita memang tak pernah benar-benar merdeka, karena kita memang selalu bergantung pada seseorang atau sesuatu, yang pasti adalah dengan bergantung pada Allah kita memahami apa artinya kemerdekaan terbesar yang paling memungkinkan. - Paul Tourner, Psikiater Swiss.

Meski kebebasan adalah dasar kebanggaan Negara kami, kebanyakan kami tidak sungguh-sungguh bebas. Ternyata kami malah terikat pada berbagai-bagai pengaruh masyarakat. Pada kenyataannya, budaya memiliki satu tangan di sekitar tenggorokan kita dan tangan lainnya di dompet kita.

Jalan-jalan di dunia ini bukanlah suatu kekuatan yang tidak berbahaya, tetapi sebaliknya, merupakan kekuatan diktator yang memberitahu kita seberapa tinggi pendidikan yang harus dicapai; pekerjaan seperti apa yang harus dicari, rumah, mobil, dan pakaian seperti apa yang harus dibeli, siapa yang "cantik" dan siapa yang tidak. Jarang sekali bisa menemukan seseorang yang tidak tertawan, terikat, atau terperangkap dalam cara-cara destruktif oleh berbagai kekuatan budaya yang begitu mengendalikan ini. Bila kita tetap dikendalikan oleh budaya seperti itu, maka kita hanya akan memiliki sedikit kesempatan untuk mencapai margin, kebebasan, atau keotentikan spiritual. Sesungguhnya banyak ekspetasi budaya tak berdaya di bawah kendali Kitab Suci, meski demikian kita dengan sadar merelakan diri kita berada dalam kendali budaya.

Untuk melawan nilai-nilai budaya yang dominant ini, gereja harus menjadi pelawan budaya. Akan tetapi, memang ada harga sosial yang harus dibayar untuk tindakan seperti itu, kerap kali kita harus berani direndahkan dan dicemooh. Namun, tujuan kita dalam hidup tidak harus bertujuan supaya kita dihormati secara sosial. Ini bukan berarti kita menginginkan nama kita menjadi buruk, namun, ini berarti kita bersedia menerima sikap orang lain yang menyatakan ketidaksetujuannya terhadap sikap yang kita ambil, karena kebenaran memang mengharuskan kita bersikap seperti itu.

Allah mengatakan pada kita bahwa kalau kita ingin mendapatkan kebebasan, maka kita tidak bisa menjadu serupa dengan dunia. "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan sempurna.

Dengan kata lain, orang-orang Kristen yang menginginkan kebebasan harus menjadi seorang yang "berlawanan dengan masyarakat." Ini bukan berarti kita keluar dari lingkungan bermasyarakat oleh karena kita menolak diperbudak oleh masyarakat. Ketaatan kita bukan pada dominasi budaya, melainkan pada Kristus.

Against CultureDengan kemauan dan kesadaran, kita berjuang melawan kendali budaya dan memusatkan orientasi kita kea rah yang berlawanan. Sangatlahbaik bila komunitas orang-orang percaya bisa salaing mendukung dalam membuat keputusan-keputusan yang melawan budaya. Semakin kita bertambah beda dari kondisi budaya, semakin kita perlu berada dalam lingkungan orang-orang yang berpikiran sama dengan kita, yakni orang-orang yang juga mendukung struktur nilai kita.

R/ Jangan biarkan norma ekspetasi meningkat pada pandangan Anda. Kendalikanlah. Itu tak akan mudah. Sangat menolong bila ada dukungan dari orang-orang yang sepemikiran. Anak-anak Anda mungkin tidak setuju akan hal ini, tetapi dalam jangka panjang mereka akan mendapatkan manfaat dari kesederhanaan dan konsistensi Anda. Kendalikan jadwal Anda, laju Anda, ekspetasi Anda, dan hutang Anda. Berhentilah menggunakan bahasa dari korban budaya. Keputusan Anda hendaknya Anda sendiri yang menentukannya. Jagalah kebebasan, jangan pernah menyerahkannya selain pada Kerajaan Allah.

Kemerdekaan adalah karunia Allah, yang memerdekakan kita dari kekuasaan iblis. - Pepatah Jerman.

Sumber : A Minute of Margin. Richard A. Swenson, M.D. Visi Pressindo
Halaman :
1

Ikuti Kami