Prediksi Masa Lalu Yang Keliru

Kata Alkitab / 12 September 2009

Kalangan Sendiri

Prediksi Masa Lalu Yang Keliru

Tammy Official Writer
5138
Jalannya kehidupan itu tak dapat diperkirakan... tak seorangpun bisa menulis otobiografinya sebelum itu terjadi - Abraham Joshua Heschel, Rabbi dan Filsuf

Sesuatu yang menarik tengah terjadi pada pergantian generasi kita. Akan tetapi, menarik bukanlah satu-satunya gambaran dari kehidupan masa kini. Ini juga merupakan zaman yang dipenuhi stress, zaman yang cepat, zaman yang berbahaya, zaman yang tak pernah ada sebelumnya, zaman yang menyenangkan, zaman yang sibuk, zaman yang melelahkan.

Namun mengapa? Mengapa kita begitu lelah ketika kita memiliki begitu banyak peralatan yang menghemat tenaga? Mengapa kita kehabisan nafas ketika kita memiliki begitu banyak teknologi yang menghemat waktu? Teknologi menjanjikan kita untuk memiliki lebih banyak waktu, bukannya lebih banyak kelelahan. Dengan semua teknologi ini dan kemajuan, mengapa kita masih begitu sibuk?

Perkembangan - perkembangan ini mengejutkan. Para pemrediksi tidak hanya keliru tentang prediksi-prediksi mereka; mereka benar-benar sangat keliru. Prediksi-prediksi sebelumnya semua mengindikasikan bahwa masalah-masalah yang akan dihadapi saat ini berhubungan dengan kebosanan, bukan dengan keletihan.

Tiga puluh tahun yang lalu, para pemrediksi yang meneropong melalui bola kristal memprediksikan bahwa salah satu masalah-masalah terbesar yang akan terjadi pada generasi mendatang adalah sangat berlimpahnya waktu luang. Penuturan di hadapan sebuah sub komite Senat, sebagai contohnya, menyatakan bahwa pada abad ke dua puluh satu, hari kerja akan berkurang setengahnya. Tak ada seorang pun yang tertawa.

Prediksi Masa Lalu Yang KeliruPrediksi itu terjadi seperti ini: kemajuan - dalam bentuk alat-alat penghemat tenaga, teknologi-teknologi penghemat waktu, komputer, otomatisasi, dan sebagainya - akan sangat meningkatkan produktivitas. Dengan meningkatnya produktivitas, maka gaji pun akan meningkat. Dengan meningkatnya pendapatan, hari kerja akan berkurang. Orang akan lebih sedikit bekerja, namun, pendapatannya bertambah. Hanya dengan seorang pencari nafkah saja per keluarga, yang bekerja selama dua puluh jam per minggu sudah cukup untuk bisa membeli rumah, membayar biaya kesehatan, kawat gigi, uang kuliah, pernikahan, liburan, dan pensiun.

Itu merupakan prediksi yang didasarkan pada ilmu pengetahuan dan statistik yang baik. Namun, ternyata itu keliru - kira-kira 350 persennya. Kini, kita menyaksikan rata-rata jumlah jam kerja gabungan suami-isteri adalah sembilan puluh jam dan sangat berbeda dari yang diperkirakan sebelumnya yakni dua puluh jam.

Akan tetapi, pekerjaan hanya merupakan satu bagian dari masalah kelebihan beban kita. Karena cepatnya perubahan-perubahan kondisi kehidupan modern - yang sebagian besar disebabkan oleh kemajuan yang selalu memberikan kepada kita segala sesuatu yang lebih banyak dan lebih cepat - kita tengah melampaui batas-batas manusia dalam berbagai area secara simultan. Kita memiliki terlalu banyak pilihan dan keputusan, terlalu banyak aktivitas dan komitmen, terlalu banyak harta milik dan ekspetasi. Kita memiliki terlalu banyak perubahan, stress, teknologi, keruwetan, lalu lintas, informasi, hutang, iklan, dan media. Pendeknya, kita merupakan masyarakat yang sangat keletihan.

R/ Kemajuan menghasilkan manfaat-manfaat yang kuat, namun, juga kenegatifan yang signifikan. "Langkah pertama dalam pemecahan masalah adalah dengan mengidentifikasikan masalah dengan benar." Berhentilah secara implicit mempercayai kemajuan. Waspadailah setiap perkembangan baru, terimalah hanya hal-hal yang menunjang prioritas dan menghargai margin waktu Anda.


Sumber : A Minute of Margin
Halaman :
1

Ikuti Kami