Samuel Klein, Sempat Menjadi Pedagang Keliling

Entrepreneurship / 9 September 2009

Kalangan Sendiri

Samuel Klein, Sempat Menjadi Pedagang Keliling

Budhi Marpaung Official Writer
3026

Membahas tentang tokoh-tokoh sukses dalam dunia bisnis tidak akan pernah ada habisnya. Inspirasi, keteladanan, serta motivasi dari kisah hidup mereka adalah sesuatu yang sangat berharga yang bisa dibaca oleh setiap orang yang tertarik pada tokoh tersebut. Begitu pun dengan tokoh sukses yang satu ini, Samuel Klein.

Samuel Klein adalah seorang pemilik Casas Bahia, toko yang memiliki jaringan terbesar di Brasil saat ini. Kisah keberhasilan pria yahudi ini ternyata harus dilaluinya dengan air mata dan suasana mencekam.

Masa kecil Klein begitu mengerikan. Pada usia yang sangat muda, ia harus mencicipi penjara. Bersama dengan sang Ayah, Klein kecil dibawa oleh tentara Nazi ke dalam kamp konsentrasi di daerah Maidanek, Polandia. Ibu dan adik-adiknya dibawa ke Treblinka, di mana mereka akhirnya meninggal.

Pada tahun 1944, Klein akhirnya bisa meloloskan diri setelah pasukan Jerman mengirim ia dan tawanan lain ke Auschwitz, kamp konsentrasi yang paling ditakuti oleh para tawanan. Dengan mengambil waktu istirahat setelah berjalan jauh dari Maidanek ke Auschwitz yang berjarak 50 km, Klein menemukan kesempatan yang tepat untuk melarikan diri.

Terlepas dari risikonya, kesempatan ini mungkin merupakan satu-satunya kesempatan baginya untuk tetap hidup. Ia meminta izin salah seorang prajurit untuk buang air kecil sebentar dan lalu mengambil risiko berlari masuk ladang gandung. Dengan sangat hati-hati, ia mulai mencari jalan menyusuri ladang. 

Esok harinya, ia sangat takut ketika mendengar gonggongan anjing. Namun ia menjadi sangat lega ketika bertemu sejumlah orang Kristen Polandia yang sedang bersembunyi dari pasukan Jerman. Orang-orang Polandia itu memberinya makan dan membantunya meloloskan diri.

Klein akhirnya berhasil menemukan jalan kembali ke rumahnya, yang telah hancur. Namun, disinilah ia harus bekerja keras memulai segala sesuatunya. Ia sempat bekerja di sebuah tanah pertanian kecil di dekat rumahnya untuk dibarter dengan makanan.

Saat perang dunia II berakhir, ia bertemu kembali dengan sebagian adik-adiknya dan pergi ke Jerman, di mana secara mengejutkan, ia mengetahui bahwa ayahnya masih hidup. Klein pada saat itu berkeinginan bermigrasi ke AS, namun hal itu gagal karena kuota imigran ke negara Paman Sam sudah penuh semua.

Tidak dapat ke AS, ia pun mengalihkan destinasi negara yang akan ditempati dia di Bolivia dan ternyata visanya ke negara tersebut berhasil di dapatkan. Namun, di negara ini, kehadirannya tidaklah lama karena ada adanya revolusi di Bolivia. Ia pun akhirnya kembali memilih berimigrasi kembali, kali ini ke Brasil. Tapi, sekarang ini ia tidak seorang diri karena dirinya sudah berkeluarga dan memiliki seorang anak.

Ia menetap di Sáo Caetano do Sul, tepatnya di Greater Sáo Paulo, tempat ia mengawali kariernya yang mengesankan sebagai seorang pedagang. Ia membeli kuda dan gerobak, kemudian menjadi pedagang keliling, menjual tempat tidur, meja, dan alat mandi berbahan linen dari rumah ke rumah.

Lima tahun kemudian setelah menjalani pekerjaannya ini dan uang dari hasil berjualan telah terkumpul, Klein membuka toko pertamanya, yang diberi nama Casas Bahia. Dari tahun ke tahun, usahanya terus berkembang dan saat ini Casas Bahia memiliki lebih dari 300 gerai yang tersebar di seluruh negeri. Jaringan itu lebih besar daripada jumlah gerai kompetitor utamanya jika disatukan.

Saat berbicara tentang kesuksesannya, Samuel Klein berkata, "Satu tambah satu sama dengan dua. Namun, satu ide ditambah satu ide sama dengan ribuan ide." Hmmm...sungguh, sebuah rangkaian kata yang menarik.  

Sumber : The Trump, Way of 3 Minutes
Halaman :
1

Ikuti Kami