Sacrificing = Selfless

Kata Alkitab / 9 September 2009

Kalangan Sendiri

Sacrificing = Selfless

Lestari99 Official Writer
4912

Dalam hari-hari ini sulit sekali menemukan orang yang tidak egois.

2 Timotius 3:1-2, Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama.

Bukankah hari-hari ini itu juga yang terjadi? Luar biasa, ribuan tahun yang lalu hal ini sudah dicatat dalam Alkitab.

Saya akan memilih satu kisah yang saya baca dari "7 Rahasia Menuju Kematangan Rohani" yang ditulis oleh Paul Estabrooks. Ini adalah kisah mengenai seorang wanita berusia 22 tahun bernama Martha yang tinggal di kota Xian. Martha adalah seorang wanita muda yang sudah bertunangan dan ia menunda pernikahannya selama 2 tahun untuk dapat mengirimkan Alkitab kepada mereka yang membutuhkannya.

Hadiah dari perbuatannya adalah ia dipukuli, dirampok, dan dilemparkan di jalanan yang sepi oleh para pemimpin komunis setempat. Puncaknya adalah pada umur 24 tahun ia ditangkap dan beberapa minggu setelah ditangkap, ia dijatuhi hukuman mati.

Sangat-sangat tragis! Seorang wanita muda yang seharusnya dapat memilih untuk menikah dan menjalani hidup pernikahan yang indah, memilih dengan sadar dan penuh kerelaan untuk mengorbankan dirinya demi mendistribusikan kabar baik dalam bentuk Alkitab bagi orang-orang yang membutuhkan. Sungguh-sungguh kisah yang luar biasa!

Beberapa hal yang bisa kita pelajari dari kisah Martha dari kota Xian:

1. Martha menunda pernikahannya demi suatu alasan yang mulia. Pernikahan adalah suatu alasan yang mulia, namun Martha memilih membagikan Alkitab dan menunda pernikahannya sebagai korban bagi Tuhan. Aspek pertama dari ketidakegoisan: mengutamakan Tuhan lebih dari segalanya dalam hidup kita.

2. Martha membagikan Alkitab bagi orang-orang yang memerlukannya walaupun bisa saja ia mengabaikan setiap kebutuhan orang-orang yang haus untuk membaca kabar gembira mengenai keselamatan. Aspek kedua dari ketidakegoisan: mengutamakan kepentingan orang lain di atas kepentingan pribadi.

3. Martha mendistribusikan Alkitab pada orang yang membutuhkan bukan dengan tujuan untuk keuntungan pribadi atau mencari pujian. Aspek ketiga dari ketidakegoisan: ketulusan, tidak mencari imbalan.

4. Martha tidak mempertahankan nyawanya. Ia rela menderita dipukuli, dirampok, rela menunda untuk masuk dalam hidup pernikahan yang indah, bahkan sampai mengorbankan nyawanya demi Kristus. Aspek keempat dari ketidakegoisan: berani membayar dengan harga tertinggi demi melayani orang lain dan Kristus.

Sungguh suatu hal yang indah sekali bila kita (Anda dan saya) bisa menjadi orang yang tidak egois.

Pertanyaannya adalah MAU-kah kita untuk menjadi tidak egois? Amin.

Sumber : Santy Erawati
Halaman :
1

Ikuti Kami