Indonesia Belajar Dari Singapura?

Nasional / 14 August 2009

Kalangan Sendiri

Indonesia Belajar Dari Singapura?

Tammy Official Writer
2884
Bahwa Singapura sudah jauh lebih maju dari negara-negara ASEAN, itu bukan lagi berita baru. Namun, hal menarik adalah kemajuan, kekayaan, dan prestasi skala global tak membuat bangsa Singapura berpuas diri. Hal terpenting lagi, rakyat selalu menjadi konstituen utama dalam setiap tindakan pemerintah.
 
Namun, sayang prestasi negara kota ini seperti terisolir, tak meneteskan keteladanannya kepada negara tetangga, termasuk Indonesia. Padahal, dari waktu ke waktu, terobosan selalu terjadi di negara ini, yang membuatnya terus maju dan maju.
 
Inilah yang membuat Singapura semakin tak terkejar saja rasanya. Jangan bicara soal pengembangan infrastruktur, seperti bandara, jalan, dan bangunan megah, itu juga bukan lagi hal baru bagi Singapura walau mungkin masih jadi impian bagi Indonesia.
 
Hal istimewa dari Singapura adalah pemikiran dan strateginya yang visioner dan holistis. Itu adalah buah dari kesiapan belajar, mendengar, dan tentu kesiapan mengimplementasikan semua informasi berguna.
 
Salah satu contoh dari strategi itu adalah pengembangan turisme yang jelas menunjukkan sebuah pendekatan holistis. Singapura sadar akan kebutuhan hiburan bagi warganya. Dikembangkanlah armada penerbangan dengan antisipasi jauh ke depan. Kesadaran akan perlunya armada besar membuat negara ini jauh-jauh hari memesan armada modern. Tidak heran jika Singapura menjadi negara pemilik pertama Airbus 380. Singapura juga terdepan dalam urusan pemesanan penerbangan modern. Ini merupakan hasil antisipasi akan kebutuhan penerbangan jarak jauh dengan jumlah penumpang banyak.
 
Untuk memberikan manfaat kepada Singapura, sektor turisme domestik juga dikembangkan dengan pengadaan hotel yang terus bertambah, jasa kasino yang sedang dikembangkan, dan taman di langit, di atas gedung-gedung pencakar.
 
Lihat juga pola pengembangan perumahan rakyat di Singapura, yang bisa jadi contoh bagus. Era 1960-an, Singapura merupakan lokasi perumahan kuno, juga bisa dikatakan kumuh. Singapura kemudian mendirikan sebuah perusahaan bernama Housing Development Board (HDB). HDB mengambil alih lahan untuk dibangun, berupa apartemen. Kini ada 900.000 apartemen yang sudah dibangun. Pemilik lahan ditawarkan hunian dan sisanya dijual kepada publik.
 
Singapura juga merangsang warga negara modern yang menyukai wisata alam untuk datang via Singapura. Tentu saja, Singapura tak memiliki itu. Namun, kecerdikan Singapura memungkinkan itu semua terjadi. Dilakukanlah kerja sama turisme dengan negara tetangga, lagi-lagi termasuk Indonesia, dengan memanfaatkan panorama alam. Tak heran jika Bali, Bintan, dan Danang di Vietnam juga menjadi jualan Singapura.
 
SingapuraApa inti dari semua itu? "Pemerintah harus kapabel, jujur, punya visi, dan lain-lain yang dibutuhkan untuk memimpin sebuah negara," kata Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.
 
Hmmm, meskipun Indonesia sudah lebih dahulu berdiri daripada Negara Singapura, tak ada salahnya kita belajar dari Negeri Singa tersebut. Apalagikah yang perlu dibenahi dari bangsa kita? Tampaknya mentalitas untuk maju bersama dapat menjadi milik kita seperti mentalitas rakyat Singapura.
Sumber : kompas.com/Tmy
Halaman :
1

Ikuti Kami