Semua Sudah Terlambat

Kata Alkitab / 8 August 2009

Kalangan Sendiri

Semua Sudah Terlambat

Puji Astuti Official Writer
5634

Ada pandangan umum di dunia ini, ketika seseorang gagal melakukan sesuatu maka tidak ada kesempatan untuk bangkit dan memulai kembali. Seringkali perkataan, "Semua sudah terlambat.." menghentikan langkah seseorang untuk mencoba satu kali lebih banyak dari kegagalannya.

Anda mungkin salah satu orang yang merasa "sudah terlambat."

Sudah terlambat untuk belajar sesuatu yang baru.

Sudah terlambat untuk memperbaiki hubungan.

Sudah terlambat untuk memulai bisnis yang baru.

Sudah terlambat untuk mencari pekerjaan di bidang yang lain.

Tapi benarkan sudah terlambat? Ada seorang pribadi yang pernah mengalami kegagalan sama seperti Anda, dia juga mungkin sudah kehilangan semua harapannya, namun sebuah perjumpaan mengubah kehidupan orang ini. Orang ini adalah Petrus.

Petrus adalah bukanlah seorang yang baru kemarin mencari ikan. Pengalamannya yang sudah bertahun-tahun membuatnya tidak diragukan lagi keandalannya. Namun hari itu berbeda. Pagi itu, Petrus merapat ke pinggi danau tanpa membawa apa-apa. Ketika dia ditanya oleh Yesus, jawabannya menyiratkan keputusasaan yang ia rasakan sepanjang malam.

"Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa," ungkap Petrus (Lukas 5:5a).

Seperti Anda, Petrus mengatakan pada Yesus "Sudah terlambat, ini sudah pagi, tidak mungkin untuk menangkap ikan. Sepanjang malam tadi saja kami sudah berusaha sekuat tenaga tapi tidak menangkap satu pun.. apa lagi di pagi seperti ini..."

Yesus tahu dan mengerti perasaan Petrus yang tersirat melalui perkataannya. Demikian juga Yesus tahu dan mengerti perasaan Anda, keputusasaan Anda, kegelisahan Anda, dan rasa tertekan yang Anda alami. Untuk itu sama seperti Ia mendesak Petrus, dia juga mendesak kepada Anda, "Belum terlambat untuk mencoba lagi.."

Pada Lukas 5:5b tertulis suatu kelebihan yang menjadi milik Petrus yang juga harus setiap orang miliki, ketaatan. Dia berkata, "tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga."

Jika Anda ingin mengukur iman Petrus, mungkin itu iman yang sangat kecil. Namun ketaatan dengan iman yang sangat kecil itu menghasilkan mukjizat yang tak pernah terbayangkan. Ketika dengan taat Petrus menebarkan jalanya, maka jalanya terisi penuh dengan ikan bahkan jalanya robek karena tidak bisa menampung begitu banyaknya ikan yang masuk dalam jala tersebut.

Sekejab mata, Petrus menyadari siapa orang yang bersamanya itu. Dia tahu pasti bahwa Yesus bukanlah sekedar guru seperti yang orang-orang katakana, pria yang ada di perahunya itu adalah Tuhan.

Petrus menjatuhkan diri di depan Yesus, dia menyadari betapa tidak layaknya dirinya dihadapan Tuhan yang telah menyatakan diri dalam rupa manusia ini.

"Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa."

Petrus bukan saja menyadari dirinya adalah orang yang gagal, tetapi menyadari dirinya adalah orang yang berdosa. Dia merasa tidak layak. Namun Tuhan Yesus bukanlah pribadi yang menolak orang-orang yang gagal. Dia adalah pribadi yang memanggil orang-orang yang gagal dan terbuang.

Yesus berkata, "Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia."

Bertahun-tahun kemudian setelah perjumpaan itu, ketika Petrus mengiring Yesus dia masih menghadapi berbagai macam kegagalan. Bahkan bisa dikatakan dia gagal sebagai seorang murid ketika Petrus menyangkal Yesus hingga tiga kali. Namun dalam rasa bersalah dan kegagalannya, Petrus masih bisa mendengar Yesus berkata, "Belum terlambat untuk mencoba lagi.." Petrus bangkit kembali untuk kesekian kalinya. Dia temui Yesus yang telah bangkit dari antara orang mati, dan memberikan hidupnya sepenuhnya untuk memberitakan sebuah berita "Tidak pernah ada kata terlambat untuk mencoba lagi.."

Hari ini, sama seperti Yesus berkata kepada Petrus, Dia berkata hal yang sama kepada Anda. Apapun kegagalan yang Anda sedang hadapi saat ini, Yesus berkata, "Ayo coba lagi... kali ini aku bersamamu di dalam perahu.."

Halaman :
1

Ikuti Kami