Penurunan Kemiskinan, Harapan atau Fakta?

Nasional / 2 July 2009

Kalangan Sendiri

Penurunan Kemiskinan, Harapan atau Fakta?

Puji Astuti Official Writer
2884

Dalam masa kampanye ini pemerintah mengklaim sudah berhasil menurunkan jumlah kemiskinan di Indonesia. Hal tersebut juga di dukung oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang mengumumkan bahwa penduduk miskin di tahun ini turun menjadi 32,5 juta jiwa.

"Hingga Maret 2009 jumlah penduduk miskin menjadi 32,5 juta jiwa atau mengalami penurunan sebesar 2,4 juta orang," demikian ungkap Deputi Ketua BPS bidang statistik sosial Arizal Ahnaf.

Menurut laporan wartawan BBC di Jakarta, Dewi Safitri jumlah penduduk miskin tahun lalu hampir mencapai 35 juta jiwa. Penurunan jumlah penduduk miskin ini menurut Arizal di karenakan harga beras yang relative stabil dalam satu tahun terakhir. Aspek lain yang mempengaruhi penurunan itu juga karena peningkatan pendapatan warga miskin yang di tandai oleh naiknya upah buruh tani di pedesaan dan upah buruh bangunan di perkotaan.

Kriteria miskin yang digunakan oleh BPS pada tahun ini adalah warga yang konsumsi perbulannya berada di bawah Rp. 200.000.- .

Jika di bandingkan dengan kriteria yang ditetapkan oleh PBB yaitu masyarakat miskin adalah orang yang konsumsi perharinya 2 dollar maka kriteria BPS yang di jadikan tolak ukur pemerintah itu hanya sepertiga dari target PBB.

Peneliti persoalan kemiskinan dari LP3ES Ersan Maryono, kriteria yang dipakai pemerintah itu terlihat terlalu dipaksakan untuk sekedar mendapatkan angka penurunan angka kemiskinan di bandingkan tahun lalu.

Berdasarkan peneletian Ersan, berbagai program pengentasan kemiskinan yang dibuat pemerintah saat ini terbilang gagal. Hal ini disebabkan program-program itu langsung memberikan dana segar langsung kepada masyarakat miskin, sedangkan mereka tidak memiliki kemampuan mengubah dana itu sebagai modal usaha, sehingga akhirnya aliran dana itu habis di konsumsi.

Mengentaskan memang kemiskinan bukan hanya tugas pemerintah saja, namun pemerintah hendaknya tidak hanya mencari popularitas dari masalah kemiskinan dengan mengklaim telah berhasil menurunkan kemiskinan sedangkan fakta di lapangan hal tersebut sulit untuk di buktikan.

Pemberitan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang sebesar tiga ratus ribu itu hanya akan lenyap dalam sekejab jika pemerintah tidak memberikan pendampingan bagi masyarakat miskin. Masyarakat miskin butuh pemberdayaan untuk bisa meningkatkan pendapatan mereka sehingga mereka bisa mandiri dan tidak memiliki ketergantungan pada pihak-pihak tertentu. 

Sumber : BBC/VM
Halaman :
1

Ikuti Kami