Momentum bagi Revolusi Kristen di Iran

Internasional / 23 June 2009

Kalangan Sendiri

Momentum bagi Revolusi Kristen di Iran

Lestari99 Official Writer
8139

Spekulasi yang berkembang mengatakan bahwa pemerintahan Iran dalam waktu dekat akan menggunakan kekerasan untuk mengakhiri protes pro-demokrasi yang terus berkembang. Pada saat yang bersamaan, rezim Islam menemukan bahwa mereka tak sanggup menghambat cepatnya penyebaran kekristenan di sana.

Ketua Koresponden Internasional CBN News, Gary Lane, mengunjungi negara ini tahun lalu untuk mendapatkan pandangan eksklusif akan pertumbuhan gereja Iran di sana.

Gary mengatakan bahwa ide di balik Revolusi Iran adalah membangun pemerintahan kesatuan modern pertama di dunia yang berlandaskan hukum Islam. Ayatollah Khomeini percaya bahwa kehidupan masyarakat yang makmur dapat diciptakan jika orang Iran dan pemerintahannya memahami Quran.

Tetapi setelah 30 tahun, revolusi Iran telah goyah dan banyak orang Iran telah menjadi kecewa. Mereka turun ke jalan untuk memprotes pemilu yang tidak jujur dan pemerintahan yang korup.

Todd Nettleton adalah seorang yang tergabung dalam Voice of The Martir, dan dia berkata, "Ketika orang melihat ke sekeliling, yang mereka lihat adalah kemiskinan, ketidakpuasan, mereka tidak bahagia dan pertanyaan pun timbul. Kenapa negara ini tidak terjadi seperti apa yang selama ini digembar-gemborkan, kita telah melakukannya dengan hukum Islam, kenapa negara kita tidak menjadi negara yang hebat? Jadi, mereka siap untuk mendengarkan cara yang baru."

Dan Nettleton mengatakan bahwa cara baru yang merangkul banyak kalangan adalah kekristenan. Tapi iman ini sebenarnya bukan hal yang baru di Iran. Pada kenyataannya Injil sampai di Iran 500 tahun sebelum Islam. Orang-orang Persia dipercaya telah ada di antara mereka di Yerusalem pada saat terjadinya Pentakosta.

Saat ini kurang lebih setengah dari satu persen populasi di Iran adalah orang Kristen. Sebelum Revolusi Islam di negara ini, jumlah orang Kristen hampir empat kali lipat lebih banyak namun banyak di antara mereka yang melarikan diri karena gerakan ekstrimis Islam.

Beberapa dari mereka sering membagikan imannya kepada orang Muslim. Dan hasilnya, gerakan evangelical gereja rumah berkembang dengan pesat.

"Jumlah gereja meledak secara angka, tapi hal ini disertai dengan harga yang harus dibayar," ujar Nettleton. "Orang-orang Kristen ditangkap, kehidupan mereka diusik dan dianiaya. Dalam beberapa kasus mereka kadang-kadang dipukul. Ini bukanlah sebuah jalan yang mudah."

Penderitaan dan pengorbanan mereka bukan hanya dialami di zaman modern saat ini. Banyak yang telah mengalaminya sebelum mereka, seperti misionaris Catherine Mary Ironside. Kuburannya ada di kota Isfahan. Catherine hidup di Iran sampai akhirnya ia meninggal tahu 1921. Catherine bukanlah seorang martir, tapi dia adalah salah satu dari banyak orang Anglikan dari Perkumpulan Misionaris Gereja yang diutus untuk membagikan Injil di Timur Tengah. Sebuah prasasti pada batu nisannya tertulis, "Mengapa kamu tidak mengikuti-Nya jika kamu mendengar panggilan-Nya?"

Kuburannya diberi tempat kehormatan di katedral Armenia, di kota Isfahan. Gereja ini adalah 1 dari 73 gereja yang terdaftar di Iran.

Namun gereja-gereja itu bukanlah gereja yang paling ditakuti oleh pemerintah, tapi pertumbuhan yang sangat cepat dari gereja-gereja yang tidak terdaftar di Iranlah yang menjadi ketakutan utama pemerintahan Iran.

Presiden Mahmoud Ahmadinejad begitu memberikan perhatian akan hal ini dan menjadikannya sebagai tujuan dari pemerintahannya untuk menghentikan gerakan gereja, dengan mendeklarasikan: "Saya akan menghentikan kekristenan di negara ini."

Dimulai pada tahun 2005, ia melancarkan tindakan kekerasan tanpa belas kasihan terhadap gereja rumah di Iran. Paling sedikit 50 pemimpin gereja rumah diyakini telah ditangkap tahun lalu.

Kami berjanji untuk melindungi identitas dari pemimpin gereja rumah yang mengatakan kepada kami bahwa tindakan kekerasan itu telah menyebabkan kekristenan bertumbuh semakin kuat dan semakin serius di Iran.

"Tuhan sedang menguji iman kita karena IA menginginkan kita semakin menjadi seperti Yesus."

Gereja rumah saat ini mengadakan pertemuan dalam kelompok kecil dan Nettleton berkata sementara Ahmadinejad berusaha mati-matian untuk menghentikan pertumbuhan gereja, tindak kekerasan yang dilakukannya justru memberikan efek sebaliknya karena orang Kristen menjadi tersebar semakin luas.

"Kami melihat orang-orang keluar dari tempat tinggalnya dan melakukan perjalanan ke kota lain, mereka pergi ke bagian lain dari negeri ini dan mulai menanam gereja rumah yang kecil di kota tersebut dan di dalam bagian dari negara ini secara keseluruhan."

Apa yang sebaiknya diketahui oleh orang-orang Kristen di dunia tentang saudara seiman di Iran? Pemimpin gereja rumah mengatakan kepada kami bahwa orang Kristen di dunia harus tahu bahwa Yesus Kristus bersama dengan orang Kristen di Iran dan tidak akan pernah meninggalkan ataupun mengecewakan mereka.

Dan apa yang dapat dilakukan oleh orang percaya di seluruh dunia bagi orang Kristen yang teraniaya di Iran?

"Kita harus berdoa bagi mereka. Itu adalah permintaan mereka yang pertama. Berdoalah bagi kami, berdoalah bagi kami, berdoalah bagi kami," ujar Nettleton. "Saya menantang untuk setiap orang percaya benar-benar berdoa bagi pemerintahan Iran. Berdoa bagi Ahmadinejad untuk mengalami perjumpaan secara pribadi dengan Yesus Kristus. Bayangkan bagaimana hal itu dapat mengubah negara ini; bayangkan bagaimana hal itu akan mengubah dunia."

Sumber : cbn.com / LEP
Halaman :
1

Ikuti Kami