Mengenal 15 Dosa Keuangan Wanita Menikah (Bag. I)

Investment / 14 April 2009

Kalangan Sendiri

Mengenal 15 Dosa Keuangan Wanita Menikah (Bag. I)

Budhi Marpaung Official Writer
3601

Kehidupan seseorang pasti berbeda saat dia masih sendiri (single) atau berkeluarga. Tantangan yang dia alami pun berbeda, begitupun untuk seorang wanita. Memang kelihatannya seorang wanita yang sudah menikah memegang keuangan keluarganya, tetapi ada kejadian-kejadian dimana keuangan keluarga mereka semakin merosot, padahal belum tentu kesalahan itu ada di tangan sang isteri (pihak wanita).

Disadari atau tidak, wanita yang telah menikah justru terjerumus dan hidup ke dalam ‘Dosa' dalam hal pengelolaan keuangan. Hal ini pasti membingungkan diri Anda, mengapa kesalahan pengelolaan keuangan Anda dapat dikatakan ‘dosa'? Dosa disini bukanlah dosa karena melanggar perintah Allah yang ada di dalam Alkitab, tetapi karena perilaku Anda yang menyebabkan Anda masuk ke dalam pencobaan. Berikut ini tips mengenai 15 dosa keuangan yang sering dilakukan wanita menikah:

1. Cuek Terhadap Keuangan Rumah Tangga. Tidak dapat dipungkiri ada wanita yang secara penuh dalam hal harta keluarga, menyerahkan semuanya ke tangan sang suami (pria). Dia tidak memusingkan alur keluar masuk keuangan keluarga. Menjadi masalah ketika sang suami memiliki utang dan memakai harta keluarga sebagai jaminannya tanpa sepengetahuan Anda. Solusi untuk masalah ini adalah Anda harus mengetahui semua aset dan utang keluarga, termasuk utang suami Anda. Jangan mudah menandatangani dokumen, tanpa membacanya terlebih dahulu.

2. Kurang Adil Membagi dan Tanggung Jawab Keuangan. Dalam sebuah keluarga, sang kepala keluarga adalah pihak pria, yakni suami. Hal ini berpengaruh kepada penghidupan nafkah keluarga. Pihak wanita atau sang isteri yang memiliki penghasilan sendiri melakukan kesalahan dengan menyerahkan sepenuhnya kehidupan keluarga ke tangan sang suami, sedangkan penghasilan yang dimiliki sang isteri hanya untuk kebutuhan dirinya sendiri. Tentu hal ini akan mengganggu. Solusinya adalah coba bangun komunikasi dengan sang suami mengenai pengelolaan keuangan keluarga yang ada saat ini.

3. Tidak Punya Penghasilan Sendiri. Seorang wanita ketika memutuskan menikah akhirnya berpengaruh kepada aktivitas menghasilkan keuangan sendiri, karena semua menggantungkan kepada pihak suami (pria). Anda harus sadar, bahwa jika Anda memiliki keuangan sendiri dan suami memiliki keuangan sendiri, dan keduanya disatukan maka kehidupan keluarga Anda akan lebih ‘aman'. bahkan ketika salah satu pos dari pendapatan antara suami atau isteri ada yang tertutup, masih ada pos di salah satu pihak yang dapat menjalankannya.

4. Tidak Mengelola Rekening Pribadi. Keputusan untuk memiliki rekening bersama antara suami dan isteri tentu baik adanya, tetapi Anda harus bijak juga sebagai seorang wanita bahwa kehidupan tidak dapat diprediksi. Untuk itu diperlukan adanya rekening pribadi. Hal ini bukan saja mempersiapkan kondisi keuangan keluarga Anda dari hal-hal yang tidak menyenangkan, tetapi membantu Anda secara pribadi mengelola keuangan Anda.

5. Royal Untuk Kepentingan Anak. Seorang wanita yang telah menikah dan memiliki anak memiliki kecenderungan bahwa segala sesuatu yang diperlukan oleh anak haruslah yang bagus mulai dari keperluan makanan, masalah sekolah, dan keperluan lainnya. Hal ini tidaklah salah, tetapi bila pemenuhan keperluan ini tidak disesuaikan dengan dana yang dimiliki, tentu menjadi masalah. Solusi dari masalah ini adalah cobalah untuk memilih hal-hal yang diperlukan oleh anak Anda dengan kondisi keuangan keluarga Anda. Jangan karena gengsi, Anda memilih segala sesuatu yang serba ‘mahal'.

Bersambung.......

Sumber : tipsanda.com/bm
Halaman :
1

Ikuti Kami