Terjadi Penculikan Terhadap Bayi Yesus

Internasional / 24 December 2008

Kalangan Sendiri

Terjadi Penculikan Terhadap Bayi Yesus

Puji Astuti Official Writer
5651

Pada tahun 2007 lalu, patung bayi Yesus menghilang dari diorama natal sebuah pusat komunitas di Wellington Florida. Namun kepolisian setempat tidak mengikuti bintang untuk menemukan kembali bayi Yesus tersebut, tetapi mengikuti sinyal GPS yang sudah di taruh dalam bayi Yesus tersebut.

Akhirnya bayi Yesus dari keramik tersebut ditemukan dalam keadaan tak terurus dengan wajah menghadap ke tanah di sebuah apartemen tidak jauh dari diaorama tersebut berada. Si pencuri adalah wanita yang berusia 18 tahun yang akhirnya ditangkap.

 

Karena menyerah dengan berbagai pencurian yang terjadi, beberapa gereja, sinagoga, kantor pemerintah dan juga beberapa warga biasa menggunakan tehnologi untuk melindungi properti yang mereka pasang pada saat hari raya besar, seperti hari natal ini.

 

Saat ini berbagai gereja menggunakan sistem GPS dan juga kamera tersembunyi untuk melindungi berbagai property natal mereka.

 

Sebuah contoh peristiwa lain adalah apa yang di alami oleh keluarga Herrera di North Richland Hills, Texas. Mereka memasang kamera tersembunyi untuk mengawasi berbagai pernak-pernik natal yang mereka pajang di halaman rumah mereka. Hasilnya adalah seorang gadis kecil tertangkap kamera mencuri boneka bayi Yesus yang harganya sekitar $ 500. Polisi akhirnya menggunakan rekaman tersebut sebagai bukti.

 

"Mereka mencuri keluarga Yesus," ujar Gloria Herrera, 48, seorang Katolik. "Bagaimana seseorang bisa melakukan hal seperti itu?"

 

Sejauh ini, pada awal Desember  2008 ini, penculikan terhadap bayi Yesus ini masih muncul di beberapa laporan kantor polisi. Pertama terjadi di First United Methodist Church di Kittanning, bayi Yesus menghilang dan digantikan dengan buah labu. 

 

 

Hal ini menjadi pertanyaan besar di masyarakat Kristen Amerika, apakah pencurian figur bayi Yesus adalah kejahatan iseng untuk bersenang-senang saja ataukah sebuah gerakan anti ke-Kristenan?

 

Menurut beberapa orang ahli kejahatan sosial, hal ini hanyalah tindakan kekanak-kanakkan saja.

 

"Hal ini tidak mengurangi makna natal," demikian ungkap Stephen Nissenbaum, seorang professor sejarah yang sudah pengsiun. "Selama mereka tidak melukai orang, hal itu masih bisa di toleransi. Mereka mungkin hanyalah anak-anak iseng saja."

 

Apapun alasannya, mencuri tetaplah hal yang salah. Tindakan gereja dan institusi lain menggunakan tehnologi sebagai langkah pengamanan merupakan langkah yang tepat. Hal ini membuktikan bahwa saat ini kejujuran itu begitu mahal, bahkan di kalangan umat Kristen. Tidak semua yang berada di gereja itu malaikat, karena seringkali ada orang yang kehilangan sesuatu bahkan saat sedang penyembahan.

Sumber : myfoxcleveland/VM
Halaman :
1

Ikuti Kami