Masih Sendiri? Kapan Menikah?

Single / 8 August 2008

Kalangan Sendiri

Masih Sendiri? Kapan Menikah?

Purnama Sari Dewi Gultom Official Writer
6180

Banyak orang yang merasa khawatir pada usianya yang sudah mencapai kepala tiga dan belum juga menuju ke pelaminan, lebih lagi jika wanita. Lebih dari itu, pertanyaan-pertanyaan dari kerabat, teman pun mulai berdatangan, sehingga terasa amat sangat mengganggu sekali. Anda mungkin menebarkan senyum maklum atau sedih karena merasa malu dan tersudut. Suka tak suka, bagi sebagian wanita, hal ini merupakan suatu "tuntutan" dan menjadi gangguan tersendiri.

Tidak hanya untuk yang berumur 30 saja, menjelang umur 50 tahun pun banyak wanita yang masih belum menikah. Apalagi sudah menjelang menopause, biasanya banyak wanita yang mulai mengalami depresi. Wanita-wanita yang rata-rata berusia 30-an, banyak yang merasa takut dan sedih.

Berikut tips untuk menghadapi masa-masa menjelang kepala tiga.

Tetap Melihat Ke Depan

Tunjukan ketegaran meski Anda merasa sangat kesepian dan hampir putus asa karena belum menemukan pasangan yang tepat. Jangan biarkan rasa minder ini menguasai hidup Anda, lalu membuat Anda langsung menerima lamaran dari sembarang pria yang mendekati Anda. Jangan mengelabui diri sendiri dengan pemikiran bahwa Anda bisa belajar mencintai seorang pria, walaupun baru bertemu. Keputusan terburu-buru bisa membuat hidup Anda jadi lebih buruk dari keadaan Anda saat ini.

Percaya Diri Dan Buka Mata

Tetap percaya diri, itulah yang paling penting untuk Anda saat ini. Jangan terlalu berhasrat untuk menikah. Dan jangan memilih pasangan untuk menyenangkan seseorang yang lain. Meski lingkungan terus mengganggu Anda, jangan Anda jadikan beban dalam pikiran. Percayalah bahwa Andalah orang yang akan beruntung suatu hari nanti. Yakinkanlah pikiran Anda untuk selalu jernih dan siap. Kembangkan pemikiran bahwa hidup tetap harus dilanjutkan walau sudah menginjak usia 30 tahun. Jangan pernah merasa gagal karena Anda tak juga menikah. Anggaplah bahwa hidup yang menarik baru saja akan Anda mulai. Jauhkan pikiran bahwa Anda sudah banyak terlambat dan harapan sudah pupus. Tetap lakukan hal-hal positif dan buka mata Anda lebar-lebar terhadap sekeliling Anda. Coba direnungkan, jangan-jangan selama ini Anda memang orang yang tertutup alias tidak mau membuka diri. Kalau ya, bagaimana jodoh akan mendekati Anda?

Sabar Dan Tetap Menunggu

Sabar adalah sikap yang sangat bijaksana. Jangan pernah memaksakan kehendak untuk lekas menikah sampai Anda mengenal diri Anda dengan baik dan mengenal dengan baik pula siapa pasangan Anda. Jangan menikah dengan seseorang sampai Anda mengenal dia dalam banyak hal. Anda dapat membuat prediksi yang jauh lebih tepat tentang seberapa banyak Anda akan menikmati pernikahan dengan seseorang jika dasar pengalaman Anda bersamanya cukup luas. Hubungan yang lebih lama menghasilkan pernikahan yang lebih bahagia.

Tetap Menjaga Kebugaran Fisik Dan Mental Anda

Jaga dan rawatlah diri Anda dengan banyak-banyak berolahraga, agar bugar dan sehat dalam iman. Jaga agar tubuh tetap sedap dipandang. Ini akan enak dilihat dan perlu. Hasilnya, tentu Anda pasti akan tampak beda, lebih cantik, lebih gaya dan gembira. Perubahan ini tentu akan membuat Anda merasa lebih nyaman dan percaya diri. Sikap ini akan membuat pria memberi perhatian. Jika Anda menghargai diri sendiri, tanamkan selalu dalam pikiran Anda bahwa tidak menikah bukan berarti kehidupan Anda berakhir.

Buatlah Diri Anda Bergairah

Lakukan banyak kegiatan. Jangan hanya tinggal berdiam diri di rumah, merenungi nasib, nonton tv atau mengurung diri di kamar sembari membandingkan hidup Anda dengan orang lain. Ini akan membuat Anda makin tertekan dan merugikan diri Anda. Gairahkan hari-hari Anda. Buat rencana-rencana menarik bagi hidup Anda. Mengaktifkan pikiran dengan sesuatu yang membuat Anda bergairah, merupakan terapi yang baik untuk mengurangi rasa depresi yang sedang melanda pikiran Anda. Lakukan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan.

Tetap Perluas Pergaulan

Tambah luas tambah baik. Perkenalan bukan difokuskan untuk mencari pasangan hidup, tetapi untuk bersahabat. Ini lebih meringankan suasana perkenalan, baik bagi Anda maupun buat sang Arjuna.

Sifat Pemilih Menjauhkan Jodoh

Mencari jodoh memang gampang-gampang susah. Apalagi jika Anda adalah orang yang sangat pemilih sekali. Anda baru akan membuka hati Anda jika pasangan Anda punya kesamaan minat, hobi, pendidikan dan berstatus sosial ekonomi yang setara. Syukur-syukur kalau bisa lebih tinggi. Inilah salah satu masalah yang akan menjerumuskan Anda. Tak perlu mencari jodoh yang punya minat sama. Perbedaan minat justru akan jadi bumbu-bumbu cinta Anda. Cobalah lakukan hal-hal baru yang tak pernah Anda lakukan. Saat melakukan hal baru, ada bagian baru dari diri Anda yang akan muncul. Membuat Anda merasa lebih menarik. Anda juga harus tahu, bahwa suatu pernikahan membutuhkan kerja keras. Jangan izinkan diri Anda mengharap terlalu banyak dari pernikahan. Alhasil Anda bisa kecewa. Anda tak butuh pasangan yang cocok, apalagi pasangan sempurna, tapi pasangan yang tepat, yang mampu mencintai Anda dan menerima Anda apa adanya, hidup sampai tua dalam komitmen yang sama untuk meraih visi yang sama.

Anda mungkin berkhayal mendapatkan pasangan yang ideal, tetapi percayalah keberadaan Tuhan dan kasih-Nya, bahwa Tuhan pasti akan memberikan yang terbaik. Jika Anda hanya bisa berharap, meraba, siapa jodoh Anda, Anda tak bisa selamanya mengharapkan kebetulan-kebetulan terjadi sementara waktu terus berjalan dan usia Anda makin bertambah. Tapi kalau Anda berharap dengan tetap berusaha, yakinlah bahwa Anda akan menemukan jodoh Anda.

Halaman :
1

Ikuti Kami