Awas Salah Diet!

Fit & Charming / 30 July 2008

Kalangan Sendiri

Awas Salah Diet!

Lestari99 Official Writer
10491

Coba terka, apa topik utama yang umumnya dibicarakan para ibu muda? Ya betul, masalah berat badan! Bagaimana melangsingkan tubuh setelah melahirkan, diet apa yang bisa menurunkan berat badan dengan cepat dan sebagainya. Kebanyakan ibu muda memang jadi kelabakan kalau setelah punya anak badannya jadi melar.

Inilah Diet Yang Salah

Wajar kalau Anda sebagai ibu muda yang ingin berpenampilan langsing. Tubuh yang langsing memang enak dipandang mata. Tapi, tunggu dulu! Jangan melakukan diet secara ‘hantam kromo' alias sembarangan, karena bisa-bisa tulang Anda jadi keropos di kemudian hari. Pasti ini tidak Anda inginkan.

Free milk diet atau no milk diet. Diet dengan ‘memusuhi' susu ini dilakukan oleh mereka yang berpendapat bahwa untuk mencapai hasil yang sukses, susu dan produk olahannya harus dihilangkan dari daftar menu!

Padahal kenyataannya justru sebaliknya! Mengkonsumsi makanan berbahan baku susu yang kaya kalsium (Ca), malah akan membantu mengurangi dan mencegah kegemukan. Ini sudah dibuktikan lebih dari 20 riset. Riset terbaru dilaporkan dalam Obese Research Journal, edisi April 2004 yang menunjukkan bahwa konsumsi menu berkadar kalsium tinggi dalam bentuk susu dan produk olahannya sebanyak 2 kali dalam sehari, akan mengurangi risiko kegemukan sebesar 70%.

Dari hasil riset itu juga terbukti bahwa mengonsumsi kalsium dari susu atau produk olahan susu seperti keju rendah lemak, akan membantu proses pembakaran lemak di dalam tubuh. Riset lainnya menunjukkan bahwa diet dengan menu berkadar kalsium tinggi (menggunakan yoghurt), secara nyata menurunkan berat badan.

Tiger diet. Diet yang hanya mengonsumsi daging ini jelas merupakan cara yang salah. Dari riset yang dilakukan Dr. Klevay LM dan Dr. Wildman REC dan dilaporkan dalam Journal of Trace Elements in Medicine and Biology edisi 16 tahun 2000, ditemukan bahwa diet daging akan membuat tubuh kekurangan tembaga dan seng. Akibatnya, tulang paha 23% lebih rapuh dan lemah.

Tentang hal ini, dr. Fiastuti Witjaksono, MSc., MS, dokter ahli gizi dari klinik ‘Nutrifit' menjelaskan, "Diet tinggi protein seperti tiger diet, memang dapat menurunkan kadar kalsium di dalam tubuh. Sebab, bertambahnya protein yang dimetabolisme akan meningkatkan pengeluaran kalsium melalui urine."

Jangan Korbankan Tulang Anda!

Jelas sudah, diet yang salah bisa menyebabkan tubuh kekurangan vitamin dan mineral. "Padahal, kedua jenis zat gizi ini dibutuhkan agar proses metabolisma tubuh berjalan lancar, termasuk proses penyerapan kalsium," jelas dr. Fiastuti.

Sepanjang hidup dan secara terus-menerus, tulang di tubuh kita akan mengalami proses penurunan dan pembaruan atau pembangunan kembali. Proses pembaruan ini hanya dapat berlangsung dengan baik bila tubuh menerima vitamin dan mineral sesuai kebutuhan.

Kalau konsumsi vitamin dan mineral untuk proses pemeliharaan tulang tidak terpenuhi akibat diet yang salah, maka tubuh Anda akan mengambilnya dari tulang untuk melakukan proses metabolisma di dalam darah. Dengan cara ini, barulah metabolisma di dalam tubuh Anda dapat terus berjalan. Kalau kondisi ini terjadi terus-menerus selama bertahun-tahun, dan Anda tidak mengonsumsi kalsium karena diet yang salah, lama-kelamaan tulang jadi rapuh dan keropos.

Osteoporosis ini akan akan lebih cepat terjadi kalau Anda juga kurang olahraga, jarang terkena sinar matahari, serta punya kebiasaan merokok dan minum-minuman beralkohol. Itu sebabnya, dr. Fiastuti menegaskan, "Jangan sekali-kali melakukan diet tanpa berbekal pengetahuan gizi yang benar, atau tanpa pengawasan seorang dokter ahli gizi!"

Konsultasi Dulu Ke Dokter

Proses pembentukan kepadatan tulang sudah dimulai sejak kita kanak-kanak. Setelah itu, kepadatannya akan terus bertambah dan pada akhirnya berkurang. Jadi, kalau ketika remaja Anda sudah ‘memusuhi' susu, saat ini jangan sekali-kali berpikir untuk melakukan tiger diet! Bisa dipastikan tulang Anda akan menjadi mudah rapuh dalam waktu relatif singkat.

Selain menjalani diet yang benar, biasakan pula mengkonsumsi kalsium sebanyak 800-1.200 mg/hari. Ini merupakan kebutuhan rata-rata wanita dewasa pada umumnya. Kebutuhan itu dapat dipenuhi antara lain dengan mengkonsumsi susu sapi, susu kedelai, yoghurt, keju, ikan (terutama salmon dan sardin), kacang-kacangan, brokoli, kerang, dan aneka jenis sayuran hijau.

"Diet yang benar sebetulnya gampang, kok!" kata dr. Fiastuti. "Lakukan saja diet rendah kalori di bawah pengawasan dokter ahli gizi. Dengan begitu, makanan yang Anda konsumsi tetap mengandung zat gizi yang lengkap dan seimbang."

Ini Diet Yang Benar

Jangan sembarangan diet kalau Anda tetap ingin sehat. Lebih baik konsultasi dulu pada dokter ahli gizi. Yang penting diingat dalam menjalankan diet adalah:

• Jangan ‘memusuhi' susu dan produk olahannya. Sudah terbukti bahwa diet dengan mengonsumsi makanan berkadar kalsium tinggi, justru efektif menurunkan berat badan. Pilih susu berkadar lemak rendah.

• Kurangi porsi makan 1/3 hingga ½ dari porsi yang biasanya setiap kali makan.

• Perbanyak konsumsi makanan berkadar serat tinggi , terutama dari buah-buahan dan sayuran.

• Hindari cemilan

• Konsumsi makanan rendah lemak, serta perbanyak mengonsumsi ikan dan ayam yang diolah dengan direbus atau dipanggang, bukan yang diolah dengan cara digoreng.

• Kurangi konsumsi jus yang berkalori tinggi. Sebagai gantinya, perbanyak minum air putih.

• Olahragalah secara teratur, termasuk olahraga untuk melatih tulang. Misalnya, jogging, membawa benda yang agak berat, atau membawa beban dengan kedua tangan.

Perlu Suplemen?

Hasil lain yang ditemukan dari penelitian Klevay dan Wildman adalah, tulang yang rapuh ternyata kurang mengandung kalsium, tembaga, dan fosfor dibandingkan tulang normal. Sementara, kadar sengnya agak meningkat. Jadi apa sebenarnya peran zat gizi tersebut terhadap proses pembentukan tulang?

Menurut dr. Fiastuti, pemberian suplemen kalsium yang dikombinasi dengan 3 jenis mineral tersebut terbukti menyebabkan kadar mineral dalam tulang belakang tidak menurun dibandingkan tulang mereka yang hanya mengonsumsi kalsium saja. "Selain kalsium, ada sejumlah zat gizi yang punya andil besar dalam proses pembentukan tulang, yakni vitamin D, fosfor, magnesium, sodium (natrium), fluoride, mangan, tembaga, dan seng. Zat-zat itu saling mempengaruhi satu sama lain. Yang pasti, mangan, seng, dan tembaga adalah zat pembantu (ko-faktor) dari enzim yang berfungsi dalam proses pembentukan jaringan tulang," jelas dr. Fiastuti.

Sumber : www.ayahbunda-online.com
Halaman :
1

Ikuti Kami