Anak Lelaki, Kok, Main Boneka?

Parenting / 11 July 2008

Kalangan Sendiri

Anak Lelaki, Kok, Main Boneka?

Purnama Sari Dewi Gultom Official Writer
3669

Anak laki-laki tapi kok senangnya main boneka, suka warna-warna yang soft pula? Tenang saja. Bukan itu kategori ia akan pindah gender kelak.

Seorang ibu, Sasi, akhir-akhir ini merasa cemas dengan perkembangan putra bungsunya, Rian (4,5 th)  yang sangat pemalu dan sikapnya cenderung lembut. "Dia sering menolak kalau disuruh main bola di luar bersama teman-temannya, maunya di dalam rumah terus. Apakah ini ada pengaruhnya dengan ketiga kakaknya yang semua perempuan?" tanya Sasi.  

Banyak orang tua yang sering mempermasalahkan mainan yang dipilih putra-putrinya. Padahal, menurut Psikolog Rose Mini, MPsi, dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, setiap anak punya keunikan dan minat yang berbeda-beda. Jadi sebenarnya tak ada yang salah jika anak perempuan main mobil-mobilan, misalnya.

"Yang menentukan anak laki-laki harus main apa atau diidentikkan dengan warna biru adalah tendensi sosial. Sebaiknya orang tua jangan mengkotak-kotakkan anak-anak. Justru mereka harus diperkenalkan \"\"pada berbagai jenis permainan," kata psikolog yang biasa disapa Romi ini.

Mengenai pengaruh kakak atau adik yang berbeda gender, menurut Romi mungkin saja ada pengaruhnya. Tetapi hal itu tidak perlu dikhawatirkan. "Kalau ada anak laki-laki yang sikapnya lembut, ada kemungkinan hormon perempuan dalam dirinya lebih dominan. Tapi hal itu harus dilihat lebih dalam lagi dan dikonsultasikan pada dokter," paparnya.

Yang perlu dijaga, menurut Romi, adalah jika anak tidak merasa dirinya sesuai dengan jenis kelaminnya. Misalnya anak laki-laki tapi terlalu mengidentifikasi dirinya dengan anak perempuan, dan ingin selalu memakai rok.

Sementara itu, sifat pemalu pada anak-anak adalah hal yang wajar, bisa terjadi pada anak lelaki atau perempuan. Bisa karena pada dasarnya ia memang pemalu atau karena ia kurang nyaman bergaul dengan teman sebayanya. Orang tua sebaiknya jangan memaksa anak untuk bergaul.

Untuk menumbuhkan minat anak bermain dengan teman-teman sebayanya, orang tua bisa membantu anak untuk berteman. Misalnya dengan mengundang teman-temannya untuk main di rumah atau melakukan aktivitas permainan yang disukai anak-anak. Bila ia sudah tampak nyaman bergaul, tanpa disuruh pun anak akan mencari teman-temannya.

Sumber : kompas.com
Halaman :
1

Ikuti Kami