Menyelaraskan Harapan Dan Kenyataan

Marriage / 6 June 2008

Kalangan Sendiri

Menyelaraskan Harapan Dan Kenyataan

Fifi Official Writer
5266
Salah satu pengalaman paling menguras energi yang dialami oleh kebanyakan orang dewasa adalah ketegangan dalam pernikahan. Saya ingat berapa banyak kali saya dan Norma mengalaminya. Agak mengherankan bagaimana hubungan kami bisa memburuk begitu cepat. Satu jam lalu hal-hal begitu baik, lalu dengan cepat kami akan berargumentasi dalam kemarahan tentang hal-hal remeh seperti "Kamu bilang kamu mau makan di sini, aku sudah membayangkan menikmati makanan mereka yang enak. Bagaimana bisa kamu dengan cepat berubah pikiran!"

\"\"Kami sedang dalam perjalanan dari perkemahan di suatu pagi. Saya ingin makan di satu restoran dan Norma juga setuju, tapi waktu kami sudah dekat ke restoran itu, dia ingat satu tempat makan ini dan bertanya apakah kita bisa makan di sana saja. Kami berargumen selama 3 jam dan semua hal-hal lain yang tidak berhubungan dengan sarapan juga ikut muncul ke permukaan. Dengan kata lain, argumentasi itu menciptakan jarak antara harapan dan kenyataan dalam pernikahan kami. Setelah kami selesai makan di satu restoran yang kami berdua tidak sukai, kami kembali ke perkemahan dan memutuskan untuk memeriksa kembali beberapa area dalam pernikahan kami.

Saya merasa seperi orang gagal dan seolah-olah semua kemajuan kami untuk menjadi pasangan yang saling mencintai sudah lenyap dalam satu pertengkaran selama 3 jam itu. Sepertinya kami tidak akan berhasil. Di tengah-tengah masalah seperti ini, karena temperamen, saya cenderung untuk melihat hal-hal yang negatif. Tapi Norma cenderung untuk memandang hal-hal secara lebih realistis. Saya ingat dia berkata, "Lihat dan ingat-ingat saja semua hal-hal baik yang kita alami, dan ini hanyalah sebutir debu di antara semua tahun-tahun pernikahan kita." Tindakan mendekatkan harapan dan kenyataan bersama itu membuat saya lebih berminat untuk melanjutkan pembicaraan. "

Kami melihat lebih dekat pada harapan-harapan dan kenyataan. Apakah harapan-harapan kami tidak realistis? Apakah kenyataan memang seburuk yang terlihat? Dalam kenyataan, Norma menolong saya dengan mengatakan bahwa seluruh hubungan kami tidak hancur. Dia mengingatkan saya kembali dengan kata-kata yang pernah saya ucapkan: Hindari pemikiran-pemikiran yang berlebihan atau ekstrim. Sedangkan untuk harapan-harapan, kami sepakat bahwa beberapa dari harapan saya tentang pernikahan kami, bahwa kami akan selalu setuju satu sama lain dan tidak pernah berargumentasi, tidak praktis dan tidak realistis. Tidak ada pasangan manapun yang bisa melalui setiap hari tanpa beberapa ketidaksetujuan atau bahkan konflik besar. Konflik tidak bisa dihindarkan dan malah bisa merupakan sesuatu yang sehat. Bahkan walaupun pasangan belum bisa menyelesaikannya dalam beberapa hari, itu tidak apa-apa, asalkan mereka terus berusaha untuk menemukan pemecahannya. Jadi dalam hal ini saya harus mengembangkan harapan-harapan baru, yang lebih praktis.

\"\"Inilah yang terjadi pada Norma dan saya. Kami mengevaluasi pernikahan kami dan mulai membuat daftar dari hal-hal yang kami harapkan dan yang juga kami percaya adalah hal-hal yang penting untuk suatu hubungan yang memuaskan. Sangat mengagumkan bagaimana dengan hanya membicarakan dan bersepakat tentang hal-hal mendasar dalam pernikahan dapat meningkatkan energi dan cinta kami pada kehidupan dan pada satu sama lain.

Apakah Anda ingin duduk bersama dan saling berbagi tentang harapan-harapan Anda dengan pasangan Anda? Apakah Anda terbuka untuk mendengarkan dan mempelajari kembali harapan-harapan baru yang lebih praktis untuk satu sama lain? Jarak antara apa yang kita harapkan dan apa yang kita dapatkan itulah yang menguras energi kita. Ketika apa yang kita alami tidak berbeda jauh dengan harapan yang sudah kita antisipasi sebelumnya, kita akan menjadi lebih kuat dan merasa lebih puas. Itulah yang akan menjaga kemampuan kita untuk tetap mencintai. Tapi jika kita tidak pernah membicarakan hal-hal itu dan tidak pernah membicarakan harapan-harapan kita di permukaan, pasangan kita mungkin tidak pernah tahu keinginan-keinginan kita, dan kita hanya akan menemui jarak yang menguras energi antara keinginan kita dan kenyataan yang kita hadapi.

Tuhan juga mempunyai harapan untuk hubungan pernikahan Anda. HarapanNya adalah "cinta selamanya" seperti yang digambarkan dalam alkitab, cinta agape atau tidak bersyarat, cinta yang menerima. Bacalah 1 Korintus 13 untuk mengetahui lebih dalam tentang cinta seperti ini. Seiring dengan Anda makin memahami harapan Tuhan untuk pernikahan Anda dan juga Anda sendiri, Roh kudus akan menunjukkan pada Anda area-area yang membutuhkan perubahan. Ingatlah, Anda tidak bisa mengubah pasangan Anda. Tapi Tuhan memberi Anda kuasa untuk berubah. Tuhan juga bekerja dalam kehidupan orang lain dengan cara-cara tertentu dimana Anda tidak bisa menumbuhkan dan mengubah mereka.

Sumber : cbn
Halaman :
1

Ikuti Kami