Menyikapi Iklan (Tawaran) Investasi di Media Massa

Investment / 5 May 2008

Kalangan Sendiri

Menyikapi Iklan (Tawaran) Investasi di Media Massa

Fifi Official Writer
4633
Kalau Anda perhatikan dalam beberapa tahun terakhir ini, ada banyak sekali iklan yang muncul di koran-koran menawarkan berbagai macam kesempatan berinvestasi. Dari mulai iklan yang berukuran kecil, sedang sampai besar. Bagaimana Anda sebagai anggota masyarakat menyikapi hal tersebut?

Masih segar dalam ingatan kita tentang bangkrutnya perusahaan Gee Cosmos. Kalau Anda ingat, Gee Cosmos adalah sebuah perusahaan yang menawarkan kesempatan berinvestasi kepada masyarakat Indonesia. Iklannya terpasang di mana-mana, termasuk di berbagai media cetak nasional. Tapi kalau Anda perhatikan, Gee Cosmos sebetulnya bukan satu-satunya perusahaan yang menawarkan kesempatan berinvestasi bagi masyarakat. Ada banyak sekali iklan-iklan investasi yang muncul di berbagai media.

Berbagai Jenis Iklan Investasi
Iklan (atau saya sering menyebutnya "tawaran") Investasi seperti itu biasanya dipasang oleh sebuah perusahaan tertentu, di mana iklan itu memberikan kesempatan bagi Anda untuk bisa berinvestasi dan mendapatkan keuntungan dari investasi itu. Kalau dilihat, biasanya investasi yang ditawarkan dalam iklan-iklan tersebut bisa dibagi ke dalam beberapa jenis tertentu :

• Investasi dalam Usaha Agribisnis. Iklan investasi ini menawarkan kepada Anda untuk berinvestasi ke dalam bidang-bidang usaha seperti perkebunan, di mana hasil perkebunan itu nanti bisa dijual dan dari situlah Anda sebagai investor akan ikut mendapatkan keuntungan.
• Investasi dalam Usaha Peternakan. Ada juga iklan investasi yang menawarkan kepada Anda untuk berinvestasi ke usaha pengembangbiakan ternak, seperti itik, ayam, dan lain sebagainya. Nantinya, telur-telur yang dihasilkan oleh ternak itulah yang akan dijual, atau malah (tergantung jenis ternaknya), ternak itu sendirilah yang dijual, dan Anda sebagai investor akan mendapatkan pembagian keuntungannya.
• Investasi dalam Usaha Perdagangan. Anda juga bisa ikut berinvestasi dalam sebuah usaha perdagangan, seperti toko atau usaha apapun yang melibatkan jual beli barang.
• Investasi dalam Usaha Jasa. Ini adalah tawaran untuk berinvestasi pada usaha-usaha jasa seperti warnet, bimbingan belajar, dan sebagainya yang bersifat jasa.

Di luar itu, biasanya ada dua investasi lain, yang kalau diteliti sebetulnya merupakan investasi yang harus diwaspadai, yaitu:

Money Game
Ini adalah sebuah skema investasi di mana Anda diminta memasukkan sejumlah uang, dan dengan mensponsori sejumlah orang, serta apabila pensponsoran itu sudah sampai pada level tertentu, Anda akan mendapatkan sejumlah uang.
Skema seperti ini biasanya sama dengan skema piramid. Anda hanya untung kalau Anda join lebih dulu. Sedangkan kalau Anda join belakangan, seringkali Anda sulit untuk bisa memiliki penghasilan yang lebih besar daripada orang diatas Anda yang sudah lebih dulu.

Terserah Anda apakah Anda akan ikut dalam Money Game atau tidak, mengingat di Indonesia belum ada undang-undang yang melarangnya. Tapi tak ada salahnya Anda mempelajari dulu skema investasi tersebut hingga berkali-kali, dengan mempertimbangkan segala macam risiko dan potensi keuntungannya, sebelum Anda memutuskan untuk ikut di dalamnya.

Bank Gelap
Ini adalah sebuah tawaran untuk berinvestasi pada sebuah lembaga, untuk lalu uang tersebut akan diinvestasikan entah kemana oleh lembaga tersebut, dan si nasabah nanti akan mendapatkan janji untuk menerima hasil yang cukup tinggi setiap bulannya. Persis seperti praktek dari sebuah bank, tapi tanpa memiliki izin praktek seperti sebuah bank. Karena itu namanya Bank Gelap. Investasi pada Bank Gelap sebaiknya diwaspadai, mengingat banyak pelaku bank gelap yang kabur membawa uang nasabah.

Keuntungan yang Ditawarkan
Kalau Anda perhatikan, iklan-iklan investasi itu banyak yang menawarkan hasil investasi yang cukup tinggi. Bisa sampai 5 persen sebulan, bahkan 10 persen. Kalau misalnya hasil Investasi yang didapat benar bisa mencapai --katakan-- 5 persen sebulan, itu berarti dalam setahun Anda bisa mendapatkan sekitar 60 persen! "Masak iya sih? Wong bunga deposito saja jauh di bawah itu, kok." Begitu mungkin Anda berpikir. Ya, jangan disamakan. Ini kan usaha. Yang namanya usaha, beda dengan kalau Anda berinvestasi lewat deposito bank. Hasil investasi yang tinggi mungkin tidak bisa Anda dapatkan di deposito, tapi kalau Anda buka usaha, katering misalnya, hasil investasi sebesar itu bisa saja dicapai.

Memang, risikonya juga harus Anda pertimbangkan. Umumnya, hasil investasi yang tinggi bisa didapat dengan risiko yang besar pula. Sama sajalah kalau Anda buka usaha. Ada risiko usaha Anda tidak laku dan Anda merugi kan?

Tips Sebelum Berinvestasi
Ada empat langkah yang harus Anda lalui sebelum Anda memutuskan untuk mengambil sebuah tawaran investasi.

1. Tentukan terlebih dahulu investasi jenis apakah itu. Bedakan apakah itu betul-betul sebuah investasi ataukah hanya sekadar money game atau bank gelap. Kita sudah membahas tentang macam-macam iklan investasi yang umumnya ada. Pastikan Anda mengetahui investasi apa yang ditawarkan. Jangan sampai Anda menaruh uang pada investasi yang tidak Anda kenal dan ketahui seluk-beluknya.

2. Setelah Anda mengetahui jenis investasinya, lihat seberapa besar keuntungan investasi yang ditawarkan oleh mereka. Kemudian pastikan Anda memahami bagaimana keuntungan yang besar itu bisa didapat, dan apakah Anda memang menguasai perhitungannya bagaimana keuntungan besar itu bisa didapat. Jangan lupa bahwa orang seringkali terlena dengan tawaran hasil investasi yang mungkin didapat, tanpa mempelajari lebih dulu apakah hasil investasi yang ditawarkan masuk akal atau tidak.

3. Lihat juga lokasi di mana usaha itu dilakukan. Pikir dua tiga kali dulu kalau memang lokasi usahanya jauh dari tempat Anda tinggal sehingga sulit untuk Anda pantau. Kadang-kadang, jauhnya lokasi usaha dari tempat Anda tinggal bisa membuat Anda sulit mengetahui kebenaran tentang benar tidaknya keberadaan usaha Anda dan apakah usaha Anda memang betul-betul menguntungkan atau tidak.

4. Yang terakhir, lihat kredibilitas dari perusahaan yang menawarkan investasi itu kepada Anda. Datangi kantornya. Kenali orang-orangnya. Minta bertemu dengan bosnya kalau perlu. Anda perlu mengenal perusahaan tersebut dari dekat. Kalau Anda tidak yakin terhadap kredibilitas perusahaan tersebut, lupakan investasi itu.

Selamat berinvestasi.

Sumber : perencana keuangan
Halaman :
1

Ikuti Kami