Alkohol Membunuh Sebanyak Tembakau

Info Sehat / 12 February 2008

Kalangan Sendiri

Alkohol Membunuh Sebanyak Tembakau

Lestari99 Official Writer
6316

Penyalahgunaan alkohol membunuh manusia sama banyaknya dengan tembakau dan tekanan darah tinggi di seluruh dunia, demikian ditunjukkan sebuah studi terbaru.

Peneliti menangkap sinyalemen bahwa pengukuran untuk mengendalikan kegemaran orang akan alkohol seperti dengan memberlakukan pantangan konsumsi alkohol yang diterapkan di kampus-kampus memiliki kecenderungan menjadi usaha yang tidak efektif.

Seorang peneliti masalah ini, Robin Room PhD mengatakan : "Program pengendalian tersebut mungkin mengurangi minum minuman keras dalam jangka pendek, namun dalam dua atau tiga tahun tidak ada dampak yang bisa dilihat. Ini sudah ditunjukkan dalam studi lepas studi yang dilakukan".

Mabuk Tidak Menyehatkan Jantung

Berita tentang alkohol yang bermanfaat terhadap kesehatan cukup luas disukai dalam beberapa tahun ini, selaras dengan sejumlah studi yang memuji tentang baiknya nilai kesehatan seseorang bila ia mengkonsumsi sejumlah kecil alkohol. Namun riset terbaru menunjukkan kerugian dari kebiasaan minum ini.

Robin Room dan koleganya melaporkan bahwa alkohol bertanggung jawab terhadap 4% dari semua penyakit di seluruh dunia, menyumbang lebih dari 60 jenis masalah medis. Tembakau bertanggung jawab atas 4,1% penyakit dan tekanan darah tinggi sebanyak 4,4%.

Peminum moderat yang mengkonsumsi minuman dua kali sehari untuk pria dan sekali untuk wanita, kini secara luas dipercaya dapat menolong mencegah terhadap penyakit jantung. Namun pesta minuman keras justru memberikan dampak yang berlawanan.

Room mengatakan : "Jika Anda minum di akhir minggu saja, itu tidak akan menolong keadaan jantung Anda". Room menambahkan kebanyakan orang mungkin minum lebih dari yang mereka butuhkan untuk mendapatkan keuntungan bagi kesehatan. Dia menambahkan : "Satu hal yang penting tentang alkohol adalah bahwa Anda dapat memperoleh keuntungan dan juga kerugian atau bahkan merusak orang lain akibat minuman keras dalam waktu yang bersamaan. Minuman yang sama dapat memberikan dua dampak yang berbeda".

75000 Kematian di USA

Peneliti tentang alkohol dari CDC, Robert Brewer MD mengatakan pesta minuman keras bertanggung jawab untuk lebih setengah dari 75.000 kematian yang disebabkan terlalu banyak minum di AS pada tahun 2001. Pesta minuman keras biasanya dinyatakan sebagai minum minuman keras sebanyak lima gelas atau lebih untuk pria dan empat gelas atau lebih untuk wanita dalam suatu kesempatan.

Dalam satu studi yang disebarluaskan pada akhir September lalu, Brewer dan koleganya dari CDC melaporkan bahwa tiga perempat dari mereka yang meninggal akibat penyalahgunaan alkohol adalah laki-laki dan 6% dari mereka masih berusia di bawah 21 tahun.

Angka dari WHO memberi kesan bahwa penyalahgunaan alkohol bertanggung jawab atas 1.8 juta kematian setiap tahunnya di seluruh dunia. Brewer mengatakan pada WebMD bahwa pesta minuman keras tengah meningkat di AS, naik sampai 30% sejak awal tahun 1990-an.

Namun Brewer menolak menyimpulkan misi proyeknya : "CDC tidak berusaha untuk mengatakan pada setiap orang bahwa minum minuman keras adalah salah. Fokus kami adalah tentang minum yang terlalu banyak dan studi kami menyetujui bahwa kebanyakan minum menjadi masalah kesehatan publik yang serius".

Mabuk Lebih Murah Daripada Nonton Film

Dalam tinjauan Lancet, Room dan koleganya mengeluarkan beberapa pengukuran yang kelihatannya dapat menolong mengatasi penyalahgunaan alkohol ringan, termasuk menguatkan peraturan bagi pengendara mabuk dan meningkatkan pajak terhadap alkohol. Room meneliti dampak kesehatan umum dari penyalahgunaan zat di Sweden's Stockholm University.

Masalah kelebihan minum menjadi bagian kepentingan dari pihak kampus. Henry Wechsler PhD mengepalai studi di Harvard School of Public Health tentang kebiasaan minum minuman keras di antara mahasiswa.

Wechsler mempersalahkan industri alkohol yang mentargetkan konsumen muda dan bertarung melawan peraturan yang dapat mengurangi penyalahgunaan alkohol. Dia mengatakan kemudahan untuk diperoleh dan harga menjadi faktor utama dalam budaya peminum di kampus-kampus.

"Lebih murah untuk mendapat minuman keras pada akhir minggu daripada pergi ke bioskop. Dan di sekeliling kampus amat banyak bar dan toko minuman keras yang memberikan harga yang khusus".

Promosi minuman keras telah berganti di balik slogan budaya minum yang lama, antara lain semboyan : "dua untuk satu" dan "jam-jam sibuk". Wechsler mengatakan mereka mungkin kini melibatkan minuman alkohol dengan ukuran super namun memberikan standar harga "all-you-can-drink" yang amat murah.

Minum alkohol mungkin murah dan berguna bila dilakukan dalam kadar yang minimum, lebih dari itu kubur justru menanti.

Sumber : Salynn Boyles - foxnews
Halaman :
1

Ikuti Kami