Ampuhnya Musik Sebagai Terapi AIDS

Info Sehat / 5 January 2008

Kalangan Sendiri

Ampuhnya Musik Sebagai Terapi AIDS

Lestari99 Official Writer
10792

Barangkali sulit dipercaya, musik ternyata berpotensi untuk proses penyembuhan, meski prosesnya baru sebagian saja yang dapat ditemukan. Paling tidak kabar ini cukup menyegarkan bagi dunia kesehatan.

Dr. Joanne Loewy yang memimpin tiga penelitian di Beth Israel Medical Center mengetahui bagaimana musik bisa memperingan penderitaan anak AIDS, leukemia, asma dan gangguan otak yang berat.

Joanne melihat musik bisa banyak meringankan keadaan mereka. Menurut penelitian terbarunya, musik berpengaruh langsung ke otak dan berakibat ke proses kerja tubuh. Dari hasil EKG (elektrokardiogram), dalam keadaan tenang dan tidak kesakitan, grafik jantung seseorang tidak melompat-lompat. Sebaliknya, pada saat sedang ketakutan, kesakitan atau dilanda stres, ritme jantungnya "membeku" di frekuensi tertentu.

Berdasarkan hal ini, para medis merasa perlu membuat rileks para pasien dengan memperdengarkan musik. Ternyata cukup berhasil. Pada pengamatan lainnya musik juga mampu "menggali" ingatan pasien. Memang fenomena seperti itu sampai sekarang belum jelas seluruhnya. Yang penting musik telah berhasil mengaktifkan kembali otak. Melalui "stimulasi total" dengan musik bisa memperbaiki minimal sebagian daerah fungsi otak yang rusak.

Terapi Musik

Salah seorang pioner terapi musik adalah dr. Ralph Spintge, seorang ahli anestesi dari rumah sakit olah raga Hellersen di Ludenscheid, Jerman. Di Hellersen, bukan cuma kamar saja yang dilengkapi musik, tetapi juga ruang operasinya. Dari peralatan teknologi modern yang terdiri atas enam saluran, pasien yang cuma dibius lokal bisa memilih irama musik yang dia sukai, mulai dari Big-Band-Sound ala Glenn Miller sampai musik klasik.

Di ruang operasi ini, headphone boleh dipakai. Selama ini kebanyakan dokter bedah menilai positif penggunaan musik. Dengan mendengarkan musik para pelaku operasi merasa rileks saat mengerjakan "tugasnya" - tekanan darah dan denyut jantung mereka memang naik karena tugas berat itu tapi cuma sedikit. Selain itu, karena kebanyakan pasien lebih rileks saat dioperasi, komplikasi jarang terjadi sehingga masa rawat inap bisa diperpendek.

Pasien Pilih Musik Sendiri

Dalam pemilihan jenis musik sangatlah penting. "Untuk beberapa orang, musik klasik mungkin terbaik untuknya dan bagi sebagian orang lagi musik Jazz baik buat mereka," ujar Joanne.

Semuanya sangat tergantung dari pribadi orang tersebut. Musik dapat menentramkan kegelisahan dan bahkan mengurangi perasaan sakit. Musik juga dapat mengurangi kebutuhan akan obat-obatan yang selama ini menolong para pasien dari rasa takut dan sakit.

Ternyata dari pengalaman di atas dapat kita ketahui bersama jika musik itu memiliki banyak sekali manfaatnya. Mungkin masih banyak lagi manfaat dari musik tersebut. Hanya kita saja yang belum mengetahuinya. Ada pepatah yang mengatakan dunia ini tanpa ada musik, ibarat sayur tanpa garam. Hambar!

Sumber : webMD/berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami