Jangan Terkecoh dengan Minuman Jus Buah

Gizi & Nutrisi / 25 August 2007

Kalangan Sendiri

Jangan Terkecoh dengan Minuman Jus Buah

Fifi Official Writer
18134
Ternyata tidak semua produk minuman yang bergambar buah benar-benar terbuat dari buah. Kita perlu teliti dan tahu produk seperti apa yang mengandung komponen buah dan produk mana yang hanya rasanya saja. Sebagai konsumen, kita seringkali terkecoh oleh berbagai jenis minuman (bentuk cair maupun bubuk) yang menampilkan gambar berbagai jenis buah pada label kemasannya. Konsumen seringkali tidak dapat membedakan produk mana yang benar-benar terbuat dari sari buah asli dan produk mana yang hanya ditambahkan cita rasa (aroma) buah saja.

Tidak semua minuman berlogo buah merupakan minuman yang benar-benar terbuat dari buah sebagaimana yang dimaksud pada logo tersebut. Tak jarang kita temukan minuman tersebut sesungguhnya hanyalah minuman dengan rasa buah, artinya sama sekali tidak mengandung komponen buah. Karena itu, ketelitian dan kecerdasan sangat penting setiap kali kita memilih berbagai jenis makanan dan minuman. Membaca label yang tercantum pada kemasan produk merupakan langkah awal yang paling tepat untuk dilakukan.

Dari segi kesehatan, konsumsi buah-buahan sangat perlu dilakukan. World Health Organization (WHO) dan para ahli gizi menganjurkan agar kita paling sedikit mengkonsumsi tiga porsi buah setiap harinya. Rendahnya konsumsi buah di Indonesia sangat memprihatinkan karena buah-buahan berperan penting dalam menunjang kesehatan dan kebugaran tubuh. Mengkonsumsi buah-buahan sangat perlu dilakukan untuk meraih tingkat kesehatan yang optimal karena buah-buahan merupakan pabrik senyawa vitamin, mineral, fitokimia, antioksidan dan serat pangan alami.

Pada dasarnya, jus buah dapat dibedakan menjadi jus jernih (clear juice) dan jus keruh (cloudy juice). Contoh jus jernih adalah jus apel, anggur, pir, dan peach. Contoh jus keruh adalah jus nanas, mangga, sirsak, jeruk, dan jambu biji. Jus dapat dibuat dari satu jenis buah (single fruit juice) ataupun gabungan dari beberapa jenis buah (mixed fruits juice).

Pengolahan buah-buahan menjadi jus (fruit juices) merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan konsumsi buah-buahan di Indonesia. Agar dapat disimpan lama, pada skala industri, jus buah perlu dipanaskan dengan teknik pasteurisasi atau sterilisasi, yang bertujuan untuk membunuh mikroba patogen (penyebab penyakit) dan mikroba pembusuk (jamur dan bakteri) yang ada pada buah, serta menginaktifkan enzim-enzim pemicu reaksi pencoklatan yang secara alami terdapat pada buah-buahan.

Dibandingkan dengan buah aslinya, konsumsi dalam bentuk jus buah memiliki beberapa kelebihan, yaitu
- sangat praktis bagi masyarakat modern yang penuh dengan segala bentuk kesibukan
- lebih higienis, karena di tingkat industri jus diproduksi dengan mengindahkan konsep GMP (good manufacturing practices = cara berproduksi yang baik) dan dikemas secara aseptik sehingga kedap terhadap segala bentuk kontaminasi
- lebih awet dibandingkan buah segarnya karena telah terbebas dari mikroba pembusuk
- lebih aman bagi kesehatan karena pengolahan dengan suhu tinggi telah membunuh semua mikroba patogen

Agar kita tidak terkecoh, sebaiknya kita harus memahami pengertian antara jus buah (fruit juice) serta minuman rasa buah (fruit drink). Jus buah didefinisikan sebagai cairan yang diperoleh dari buah-buahan segar melalui proses mekanis (seperti pemerasan), sehingga memiliki warna, aroma, dan cita rasa yang sama seperti pada buah aslinya. Jus buah biasanya dijual dalam bentuk 100% jus, 70% jus, atau 50% jus. Minuman 100% jus artinya jus tersebut betul-betul merupakan cairan hasil perasan dari buah asli dan dikemas tanpa proses pengenceran. Sedangkan istilah "minuman rasa buah" berarti minuman tersebut tidak mengandung unsur buah sama sekali, tetapi dibuat dengan cara menambahkan cita rasa atau flavor buah.

Nah supaya kita tidak bingung, sebaiknya konsumsi saja buah yang segar dan sudah pasti kaya akan zat gizi.
Sumber : info sehat
Halaman :
1

Ikuti Kami