Utha Likumahua : Saya Bangga Punya Tuhan Yesus

Internasional / 27 July 2007

Kalangan Sendiri

Utha Likumahua : Saya Bangga Punya Tuhan Yesus

yosefel Official Writer
7104
Siapa yang tidak mengenal sosok penyanyi senior, Utha Likumahua. Meski sepak terjangnya di belantika musik Indonesia sudah lama tidak terdengar lagi, namun guratan tinta emas dari sederet penghargaan dan catatan kesuksesan yang dihasilkan suara emasnya tidak akan pernah hilang dari ingatan kita.

Ternyata Utha tidak berhenti total dalam dunia tarik suara. Karena kini Utha mempersembahkan suara emasnya kepada Tuhan. Tentu saja ini bukan karena sudah tidak terpakai lagi, lalu sisa-sisanya diberi buat Tuhan.

Berikut ini adalah pernyataan-pernyataan Utha, ketika diwawancarai Kendrick reporter dari SOLUSI beberapa waktu yang lalu:

"Saya masih masih ditawari rekaman sekuler namun saya tidak mau. Kalau ditanya kapan tepatnya saya mulai melayani Tuhan, saya juga tidak tahu. Tapi saya pikir mungkin sekitar tahun 1997-1998. Namun saat itu belum komit. Saya baru-baru benar-benar komit sekitar tahun 2000. Sebenarnya saya tidak mau melayani Tuhan, karena jujur saja saya tahu di pelayanan itu uangnya tidak ada. Tapi saya heran, setelah saya melayani Tuhan, saya tidak pernah kekurangan. Padahal dulu ketika saya punya uang banyak saya tidak bisa menikmati hidup ini. Saya bangga saya punya Tuhan Yesus yang memberikan talenta buat saya. Sehingga sampai usia saya yang sudah diatas 50 saya bisa bernyanyi dengan kondisi prima dan dengan pich control yang baik. Jadi kenapa saya tidak bernyanyi buat Tuhan? Tuhan kan sudah memberikan semua buat saya."

"Meskipun sekarang saya tidak mendapatkan uang sebanyak dulu, namun saya tidak pernah berkekurangan. Kedua anak saya dapat mengenyam pendidikan yang baik. Anak kami yang pertama, Inne lulusan Univeritas Padjajaran Bandung. Saat ini sudah menikah dan memiliki 4 orang anak. Sementara si bungsu Abraham sedang menyelesaikan kuliahnya di Universitas Pelita Harapan.'

"Kenapa saya bilang Tuhan hebat? Karena disaat saya sudah tidak produktif lagi mengeluarkan album, namun saya dapat memberikan kedua anak saya pendidikan yang bagus di sekolah yang tergolong mahal. Saya sendiri tidak bisa menyangka bisa demikian. Ini yang membuat saya bangga sama Tuhan karena sampai hari ini saya tidak kekurangan. Saya justru bisa menikmati hidup di saat-saat hari tua. Saya bisa bersepeda dan tetap bernyanyi sampai hari ini. Darimana kalau bukan dari Tuhan?" begitu pengakuan Utha.

Ketika diminta menceritakan pengalaman masa sulitnya, Utha berujar bahwa pasti ada, namun masa sulit tidak perlu dibesar-besarkan. Karena kesulitan adalah bagian kecil dari mengikut Yesus. Yesus saja memiliki penderitaan jauh lebih besar dari yang kita hadapi. Oleh sebab itu kesulitan tidak perlu dibesar-besarkan karena Dia jauh lebih menderita dari kita.
Halaman :
1

Ikuti Kami