Tuhanku Kaya, Akupun Juga

Family / 6 February 2007

Kalangan Sendiri

Tuhanku Kaya, Akupun Juga

evrianty Official Writer
9210
Sumber Kesaksian: I Wayan Paulus
 

Wayan dan keluarga tinggal di tengah hutan, dikelilingi danau dan jauh dari keberadaan orang-orang. Kesulitan demi kesulitan hidup dialami oleh Wayan. Dengan mengandalkan apa yang ia dapat dari hutan dan danau, ia mencoba menghidupi keluarganya. Sampai satu peristiwa mengubahkan hidup Wayan.

Kalau saya tidak mendapatkan dari danau, saya mencari makan dari hutan, mencari-cari jamur. Sewaktu saya tinggal di hutan dan menjadi nelayan, saya tidak pernah makan nasi. Saya makan singkong dan pisang saja. Makannya direbus atau dimakan begitu saja. Itu dimakan oleh saya dan juga anak-anak saya. Begitulah keadaan kehidupan saya, dan tentang anak-anak saya, apa yang saya makan mereka mau tapi sambil menangis.

Sulitnya mencari nafkah untuk menghidupi istri dan anak-anak serta dengan penghasilan yang tidak menentu membuat Wayan putus asa. Sampai suatu saat ia mempelajari ilmu perdukunan yang diturunkan kepadanya sebagai ilmu warisan dari kakeknya.

Ilmu yang saya pelajari di Bali itu istilahnya ilmunya monyet yang saya pelajari kurang lebih selama satu tahun setengah. Itu yang jadi bekal saya untuk melancong kemana-mana. Saya ingin kehidupan saya berubah. Berubah dari kesengsaraan saya. Tapi justru hidup saya tidak berubah, semakin parah jadinya.

Anak saya sakit lumpuh kedua-duanya. Dari situlah saya kehabisan akal. Saya sudah tidak bisa membicarakannya, berpikir saja saya sudah tidak bisa. Mau cari dokter uang tidak punya. Cari dukun itu harus membutuhkan uang dan beras. Kemana saya melangkah?

Saat merasa tidak ada jalan keluar untuk kesembuhan anaknya, Wayan dikunjungi oleh adiknya yang telah lebih dulu mengenal Tuhan Yesus. Saat itulah Wayan diajari untuk berdoa minta kesembuhan untuk anaknya yang sakit lumpuh. Wayan-pun mulai berdoa.

Tuhan Yesus saya percaya kepadaMu karena Engkau telah menyembuhkan banyak orang. Karena anak saya punya penyakit seperti ini. Tolong anak ini supaya sembuh, kalau dia telah sembuh, bisa jalan maka saya akan percaya kepadaMu dan saya akan mengikuti Engkau.

Selama tiga hari itu saya terus berdoa siang malam dan terus berdoa. Saya bersyukur sekali. Terus saya uji semua itu selama enam bulan. Semakin hari dan berjalannya bulan anak saya itu semakin mampu berjalan dan juga semakin sehat.

Setelah melihat kesembuhan anakNya, Wayan dan keluarganya menjadi percaya pada kuasa Yesus. Semua ilmu dukun yang selama ini ia anggap sebagai sumber untuk memperbaiki keadaan ekonominya mulai ditinggalkan. Sebagai gantinya, Wayan menggantungkan seluruh hidupnya kepada Tuhan.

Saya belajar menyanyi Yesus Itulah Satu-satunya : Yesus itulah satu-satunya penolongku yang sungguh. Dia berjanji akan kembali angkat kita semua. Oh Haleluya Puji Tuhan upahmu besar di Surga, ooh... Haleluya Puji Tuhan, upahmu besar di Surga. Setiap hari saya nyanyikan lagu itu, setiap saya ke danau atau kalau masuk ke hutan. Saya terus menyanyi.

Sejak percaya pada Yesus, kehidupan ekonomi Wayan berangsur-angsur pulih. Dia mendapat tawaran sebagai caddy golf dan beberapa pekerjaan sampingan lainnya.

Dari situlah pemulihan ekonomi keluarga saya. Terus saya bisa menyekolahkan anak dan kuliah dari hasil semua itu. Kami merasa bersyukur sekali kepada Tuhan. Tuhan ajaib, terlalu ajaib memanggil saya untuk merubah kehidupan saya.

Sebab itu insaflah dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu, bahwa satupun dari segala yang baik yang telah dijanjikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, tidak ada yang tidak dipenuhi. Semuanya telah digenapi bagimu. Tidak ada satupun yang tidak dipenuhi. (Yosua 23:14)
Halaman :
1

Ikuti Kami