Upaya Pengamanan Natal di Poso dan Palu
Puji Astuti Official Writer
| JAWABAN.com - Jakarta - Mengantisipasi gangguan keamanan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, jajaran Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah (Polda Sulteng) menyiapkan sedikitnya 5.000 personel dibantu petugas dari Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri dan Polda setempat.
Keterangan yang diperoleh Sinar arapan dari Mapolda Sulteng, Sabtu 16 Desember 2006 pagi menyebutkan, pengamanan ekstra ketat difokuskan ke wilayah Poso serta Palu, Ibu Kota Provinsi Sulteng. "Setidaknya terdapat 15 titik yang perlu pengamanan ekstra ketat," kata seorang perwira Polda Sulteng yang tidak mau disebut namanya.
Dia menambahkan, dari 15 titik yang diawasi secara ketat oleh personel Polri itu di antaranya 10 titik di wilayah Poso meliputi Tanah Runtuh, Gebang Rejo, Labuan serta Kayamanya. Sedangkan di wilayah Kota Palu di antaranya di tiga pintu utama keluar dan masuk kota Poso."Aparat juga siaga di Bandara Udara Mutiara Palu serta Pelabuhan Pantoloan," ungkapnya lagi.
Dia mengatakan, pengamanan khusus ditujukan terutama di rumah-rumah ibadah seperti gereja. "Setiap hari dua personel Polri dari Polda Sulteng ditempatkan di setiap gereja di Kota Palu. Selain itu, patroli petugas diintensifkan. Kami tidak ingin kecolongan lagi terutama dari teror bom," tuturnya.
Menyinggung situasi kondisi Poso dan Palu, perwira Polda Sulteng itu menambahkan, hingga Sabtu 16 esember 2006, kondisi kedua kota tersebut tetap aman terkendali. Namun, kesiagaan tetap dilakukan karena hingga kini 25 tersangka daftar pencarian orang (DPO) kasus teror di Poso belum berhasil ditangkap.
Hingga kini baru empat tersangka DPO kasus teror Poso yang telah menyerahkan diri di antaranya Nasir, Ateng Marjo, Ayi Lakita serta Andi Bocor. Namun, mereka dilepas karena dinilai kooperatif dan mendapat jaminan dari sejumlah tokoh muslim di Poso.(joe) Sumber : sinarharapan
Halaman :
1