Saya Pelaku Mutilasi

Kriminal / 12 December 2005

Kalangan Sendiri

Saya Pelaku Mutilasi

evrianty Official Writer
1884

Sumber Kesaksian: Djonathan Dji

 

 

JAWABAN.com - Berharap bisa membantu menyelesaikan masalah hutang temannya senilai Rp. 20 juta, hal yang diluar dugaan Djonathan malah terjadi. Djonathan yang tidak bisa mengendalikan situasi perkelahian diantara mereka, membuat seseorang terbunuh. Kemudian berniat untuk menghilangkan jejak, Djonathan yang sangat panik dan takut, memilih tindakan yang sangat tak manusiawi, mutilasi.

Mayat tersebut dipotong-potong olehnya menjadi beberapa bagian, dimasukkan kedalam karung, diletakkan di dalam mobil dan dibuang ke Pulau Bali.

"Setelah saya kembali, saya seperti orang yang bodoh. Saya nggak makan, saya nggak mandi, dan saya nggak bisa berkomunikasi dengan baik".

Akibat perbuatannya yang sadis itu, Djonathan menjalani hidupnya dengan kegelisahan dan ketakutan. Sampai suatu hari, keadilan yang sudah beberapa hari mengendus kasus ini, datang mengetuk pintu rumahnya. Pihak kepolisian kemudian membawanya ke kantor untuk penyidikan. Disana, Djonathan harus lama sekali mengalami penyiksaan baik secara mental maupun fisik. Tekanan selama pemeriksaan itu membuat Djonathan sangat menderita karena ia masih terus dibayang-bayangi oleh satu kata, kematian.

Selama 4 bulan setelah itu, Djonathan mendekam di kantor polisi Surabaya. Di tengah sel yang pengap dia mengingat Tuhan dan berdoa meminta kehidupan. Setelah masa doa itu, iapun akhirnya mengakui perbuatan jahatnya di muka hukum.

"Jaksa menuntut kepada saya hukuman 20 tahun penjara. Tapi kemudian hakim memvonis saya pidana 18 tahun".

Maka dimulailah hidup Djonathan sebagai narapidana. Ia berpindah dari satu LP ke LP yang lain di Malang, Nusa Kambangan, sampai Surabaya selama 9 tahun 4 bulan. Di penjara itulah ia berusaha untuk kembali kepada Tuhan. Untuk pertama kali dalam hidupnya, ia menerima Tuhan Yesus dalam hatinya sebagai juruselamat pribadi. Langkah keselamatan itu memampukan Djonathan untuk melihat semua kebaikan Tuhan dalam hidupnya. Dan akhirnya, pada bulan Juni 2004, Djonathan bebas dari hukuman.

"Lewat apa yang saya pelajadi dalam Firman Tuhan, bahwa sesungguhnya bebas itu bukan keluar dari tembok jeruji besi. Arti bebas yang sesungguhnya adalah bebas dari dosa, bebas dari kesalahan, dan bebas dari kekuasaan iblis".

Sejak bebas hingga kini, Djonathan aktif mengunjungi dan melayani para narapidana di berbagai LP. Bersama tim, ia juga melayani keluarga para napi di berbagai tempat.

"Lewat ini, kepada orang-orang yang terilbat dalam kasus saya, saya mau minta maaf. Arti Tuhan Yesus dalam hidup saya, luar biasa, karena Dia ada. Tuhan Yesus sungguh sangat baik sekali".
(liv)

I Yohanes 1:9 "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan".

 

Halaman :
1

Hot Topics

  1. Cahaya Bagi Negeri
  2. Tema Paskah 2024
  3. Daily Devotional
  4. Ayat Alkitab
  5. Kisah Nyata

Ikuti Kami