Apa Yang Paling Anak Anda Butuhkan?

Parenting / 21 November 2005

Kalangan Sendiri

Apa Yang Paling Anak Anda Butuhkan?

Fifi Official Writer
4925
Salah satu ketakutan anak-anak saat ini dari orangtua mereka adalah menjadikan urusan anak sebagi pekerjaan temporer atau sekunder.

Saat ini semakin jarang orangtua yang mau menghabiskan waktunya bersama-sama keluarga sebagai akibat kesibukan pekerjaan, akibatnya kita seringkali terfokus pada perilaku anak-anak dan tidak pada perilaku yang kita miliki. Mengapa tidak melihat perilaku Anda dari persfektif anak-anak?

Dalam sebuah survei yang dilakukan terhadap 100.000 anak-anak di ibukota, apa yang mereka paling inginkan dari orangtua mereka? Berikut 10 jawaban yang dapat dijadikan evaluasi bagi para orangtua:

1. Anak-anak ingin orangtua mereka tidak bertengkar di depan mereka. Anak-anak cenderung melakukan apa yang orangtuanya lakukan, tidak pada apa yang mereka katakan. Bagaimana Anda mengatasi perbedaan ini?

Apakah Anda tidak setuju melihat pertengkaran anak Anda? menyerang orang lain atau mempertahankan diri sendiri? Hati-hati apabila orangtua melakukannya, kemudian anak-anak akan belajar bagaimana mengatur marah dan menyelesaikan konflik dengan cara yang orangtua contohkan.

2. Anak-anak ingin orangtua memperlakukan setiap anggota keluarga sama. Memperlakukan anak sama bukan berarti memperlakukan mereka sama rata. Setiap anak memiliki keunikan dan masing-masing membutuhkan kasih sayang dan pengertian yang sama. Evaluasi hubungan orangtua dengan setiap anak.

3. Orang tua yang jujur. Pernah Anda para orangtua mengatakan sesuatu yang tidak jujur pada anak-anak? Orangtua mungkin tidak menyadari apa yang ia tengah contohkan pada anak-anaknya. Apakah orangtua mengatakan apa yang ia maksud adalah apa yang ia katakan?

4. Orangtua yang toleran pada orang lain. Ketika orangtua toleran pada orang lain, anak-anak akan belajar sabar dengan siapa aja yang berbeda dengan mereka. Dalam cara apa orang memberi contoh toleransi pada anak?

5. Orangtua yang ramah pada teman-teman mereka ketika berkunjung ke rumah. Jika pengelompokan terjadi di rumah, kemudian orangtua akan tahu dimana anak-anak berada. Pererat kebijakan pintu terbuka dan mengenal teman-teman mereka.

6. Orangtua yang membangun semangat bersama dengan anak-anak. Ketika anak-anak masuk dalam usia remaja, orang tua yang memperat semangat bersama akan memiliki pengaruh lebih besar pada anak mereka.

7. Orangtua yang mau menjawab pertanyaan anak. Pernahkah orangtua merasa bersalah ketika mengatakan, "sekarang papa/mama sibuk, kita bicaranya nanti saja." Kemudian nanti juga tidak pernah. Sisihkan waktu untuk menjawab pertanyaan anak dan ketika orangtua tidak mengetahui jawaban, akui dan menawarkan untuk mencari jawabannya.

8. Orangtua yang menanamkan disiplin ketika dibutuhkan tetapi tidak dihadapan orang lain. Jangan menanamkan disiplin dihadapan orang lain terutama teman-temannya. Anak-anak menginginkan batasan tetapi jarang orangtua yang mau mengerti. Orangtua sebenarnya harus tahu kapan dan dimana menanamkan disiplin yang tepat.

9. Orangtua yang konsentrasi pada hal yang baik alih-alih sesuatu yang lemah. Lihat anak-anak sebagai puzzle potongan gambar yang tidak komplit dan konsentrasi pada membangun menjadi gambar yang indah alih-alih menghilangakn potongan gambar tersebut. Buat daftar kelebihan-kelebihan anak Anda dan cari waktu yang tepat untuk menunjukkanya pada mereka.

10. Orangtua yang konsisten. Orangtua seringkali tidak konsisten tetapi berusahalah untuk konsisten. Keadaan tidak konsisten dapat merusak anak-anak. Anak-anak harus tahu cinta dan batasan Anda konsisten sehingga akan muncul rasa percaya pada orang tua.(
Halaman :
1

Ikuti Kami