Kisah Kelam John Peter, Si Pengusaha 1,2 Miliar
Sumber: Jawaban.com

Family / 22 February 2013

Kalangan Sendiri

Kisah Kelam John Peter, Si Pengusaha 1,2 Miliar

Budhi Marpaung Official Writer
23281
Siapa yang menyangka bahwa dari barang-barang rongsokan seseorang bisa menjadi kaya raya. Namun inilah yang terjadi dalam kehidupan John Peter. Hasil-hasil pulungan yang ia kumpulkan dari para tukang ternyata bisa membuat dirinya memiliki banyak uang. Dari usaha tersebut ia bahkan bisa mengembangkan sayap di berbagai bidang yang lain.

Kini John Peter dalam sebulan bisa meraup pendapatan hingga 1,2 miliar rupiah. Lalu seperti apakah kehidupan masa silam pengusaha sukses yang satu ini? Mari kita simak cerita perjalanan kehidupannya di bawah ini :

Masa Kecil

Sejak kecil, John Peter adalah seorang yang sangat nakal. Judi dan mencuri adalah kesukaannya. Pusing dengan kelakuan buruknya ini, orang tua pun menyerahkan dirinya pada sang paman yang berada di Cirebon.

Namun, kepindahan ini tak berpengaruh banyak. Yang terjadi justru ia pun bertindak semakin merajalela. John Peter kecil tanpa beban berani mengambil uang dari pamannya secara sembunyi-sembunyi. Akhirnya, ia pun diusir juga ketika suatu saat ia ketahuan mencuri.

“Ketika saya masih umur 12 tahun, saya harus membawa koper di kota Cirebon, saya tidak tahu harus kemana. Saya terlunta-lunta, tidak ada tempat. Saya menyampaikan kepada orang tua bahwa saya sudah diusir dari rumah saudara saya ini, tapi orang tua juga tidak bisa terima karena saya dianggap yang ngga benarnya. Itulah perjalanan yang menurut saya yang sangat menyakitkan,”

Lalu John Peter kecil datang ke rumah Hok Kwe Sin – teman baiknya waktu itu. Tidak hanya satu malam, bertahun-tahun ia tinggal di sana.  

Kebaikan dan kemurahan hati keluarga Hok Kwe Sin benar-benar menyentuh hati John Peter kecil. Ia pun akhirnya terdorong untuk membuang segala kelakuan buruk yang dulu ia lakukan. Mencuri, menjudi, berkelahi – semua ini ia tinggalkan. Di otaknya saat itu adalah belajar yang rajin dan membantu jualan keluarga Hok Kwe Sin.

“Perubahan yang terjadi di sana, saya menjadi ranking satu di SMP. Setelah tamat SMP, saya ke Bandung.”

Setelah itu, John Peter melanjutkan studi sekolah menengah atas di Bandung. Karena berprestasi orang tua John kembali membiayai sekolahnya. “Mereka tidak bisa percaya tadinya dimana di angka rapor saya, sembilan, delapan, sembilan, delapan, seperti itu. Tapi ya bener, mereka sangat bahagia akhirnya orang tua menyuruh saya ya, kembali mendanai saya. Namun saya pun menyadari keterbatasan kemampuan orang tua ya menyuplai. Karena itu saya tidak ingin memberatkan orang tua.”

Bekerja Sebagai Penambal Ban

John Peter yang telah menjadi anak baru gede memutuskan untuk bekerja di sebuah tempat tambal ban. Pekerjaan ini ia lakukan sepulang dari sekolah.  

“Dulu waktu zaman saya dulu itu, tahun ’84, itu 250 satu lobang. Jadi kalau bannya, motor orang datang dari Lembang turun itu. Yang saya tambal terlebih dahulu biasanya yang gak ada lobangnya sehingga selalu lebih satu lobang. Ini karakter. Semua teknik seperti itu terus berjalan sampe oli pun seperti itu. Selalu karakter itu pun belum berubah,”

Berjumpa Dengan Tuhan

Masa SMA bukan hanya menjadikan John Peter lebih mandiri, tetapi lebih daripada itu disinilah ia berjumpa secara pribadi dengan Tuhan.

“Waktu itu pada waktu SMA, saya melihat seorang wanita yang saya sukai. Dia rajin mengikuti persekutuan di sekolah itu. Karena saya senang sama wanita ini, ini mendorong saya untuk mengikuti satu persekutuan doa di sekolah itu. Nah, wanita itu gak suka sama saya, cintanya gak dapat, tapi di sanalah saya dapat cintanya Tuhan yang akhirnya menurut saya merubah karakter saya dalam perjalanan itu.”

John Peter tidak pernah memahami bagaimana orang seperti dirinya bisa mendapatkan cinta dari Tuhan. Walau ragu pertamanya, tetapi ia pun mulai untuk mempercayainya. Hari demi hari terlewati, John Peter menyadari bahwa ia benar-benar dikasihi oleh Tuhan,

Hal ini akhirnya mengubah banyak pemikiran John Peter. Mulai saat itu, ia tidak lagi menganggap harta dunia adalah yang berharga, melainkan kekekalan yang hanya bisa didapatkan di dalam Yesus Kristus.

Sumber : John Peter
Halaman :
1

Ikuti Kami