Belas Kasih yang Menyelamatkan

Disebuah daerah di pinggiran kota besar, terdapat sebuah sekolah ternama yang mempunyai prestasi dan sistem pendidikan yang berkualitas. Tidak jarang, setiap muridnya adalah anak dari seorang pembesar yang menjabat sebagai anggota pemerintahan. Dapat ditebak, biaya sekolah ini pun sangat besar. Jadi tidak mungkin orang yang tidak mempunyai unag untuk bersekolah disini.

Hingga satu kejadian mengubah segalanya. Seorang guru bernama Armstrong, iba karena ada seorang anak yatim piatu bernama Nick yang dititipkan oleh bibinya untuk disekolahkan ditempat tersebut. Namun karena tidak mempunyai uang, tentu saja Nick tidak dapat bersekolah ditempat itu. Timbul belas kasihan dari guru Armstrong terhadap Nick.

Dengan usaha yang keras untuk meyakinkan kepala sekolah dan berbagai cibiran dan penolakan dari guru lainnya, Nick pun dapat diperbolehkan bersekolah ditempat itu secara gratis. Namun ada satu tugas tambahan bagi Nick, sepulang sekolah dirinya diminta beberapa jam saja untuk membantu mengurus perpustakaan di sekolah itu.

Waktu berjalan, Nick menjadi remaja yang berprestasi. Selain menjadi juara kelas dirinya juga menjadi andalan sekolah dalam kepustakaan dan perlombaan pengetahuan antar sekolah. Selesai pendidikan tersebut, Nick pun kembali diambil oleh sang bibi untuk membantu usahanya diluar kota. Hanya dalam beberapa tahun saja, kondisi berubah. Sekolah yang favorit tersebut kini menjadi sekolah yang terancam diambil alih, bahkan digusur untuk kepentingan pembangunan.

Kebetulan guru Armstrong lah yang saat itu mejadi kepala sekolah. Dengan segala kemampuan, dirinya mencoba meyakinkan para pejabat pemerintah untuk tidak menggusur sekolah tersebut. Namun keputusan tetap dijalankan, sekolah tersebut akan digusur. Mungkin inilah hari paling terberat guru Armstrong. Hari dimana dirinya bertambah usia, justru sekolah yang dipimpinnya harus digusur.

Mukjizat pun terjadi. Seorang pengusaha yang tidak diketahui namanya, membeli tanah dan gedung sekolah tersebut. Dan seluruh surat kepemilikan tanah dan gedung tersebut, kini berada di meja guru Armstrong.

Tertegun dirinya membaca secaraik kertas yang menyertai berkas kepemilikan tersebut. Disitu berbunyi “untuk segala belas kasih dan rasa sayang yang engkau berikan kepadaku dan tidak pernah dapat terbayarkan dengan apapun. Terimalah kado kecilku ini. Selamat ulang tahun guru Armstrong. Tertanda Nick.”

 

 

 

 

 

 

 

Sumber : Daniel Tanamal - Jawaban.com

Halaman :

1

1. Cahaya Bagi Negeri
2. Tema Paskah 2024
3. Daily Devotional
4. Ayat Alkitab
5. Kisah Nyata

Related Articles