Bertengkar Itu Pilihan (III)
Sumber: poweroftwomarriage.com

Marriage / 21 November 2013

Kalangan Sendiri

Bertengkar Itu Pilihan (III)

Puji Astuti Official Writer
4507

Saya mengajak anda sekalian untuk terlebih dahulu membaca "Bertengkar Itu Pilihan (Part 1 dan 2)" agar anda dapat mengikuti apa yang terjadi antara Johny dan Jeanny.

Seperti anda ketahui, pertengkaran antara Jeanny dan Johny telah dimulai jauh sebelum Johny sampai dirumah, yaitu dalam alam pikiran Jeanny. Jeanny mengizinkan alam pikirannya untuk mereka-reka segala sesuatu yang negatif tentang Johny, sehingga pada saat Johny sampai dirumah pertengkaran yang sudah terlebih dahulu berlangsung dalam alam pikiran Jeanny sudah mencapai titik puncaknya ditinjau dari pihak Jeanny. Sebaliknya dari pihak Johny, pertengkaran baru dimulai saat ia berada dirumah, sehingga kemarahannya muncul dan mencapai titik puncaknya setelah bertengkar beberapa saat dimana Johny kehilangan kesabarannya.

Kasus dalam artikel kali ini dimulai oleh Jeanny yang berpraduga negatif terhadap Johny suaminya. Jeanny telah menjatuhkan vonis terhadap Johny melalui persepsi yang dimilikinya tanpa memberikan kesempatan kepada Johny untuk memberikan penjelasan kenapa ia sampai terlambat pulang kerumah. Semuanya ini terjadi karena Johny belum pulang pada jam yang telah mereka sepakati bersama. Praduga negatif ini muncul melalui dialog dalam alam pikiran Jeanny dan praduga negatif Jeanny atas Johny ini telah  menimbulkan persepsi negatif yang bersifat menghakimi, dengan perkataan lain Johny telah divonis jauh sebelum ia pulang kerumah. Bagaimana mengatasi masalah seperti ini? Dan siapa yang harus mengakhiri pertengkaran ini?

Karena Jeanny yang memulai pertengkaran ini, maka Jeanny yang harus mengakhirinya dengan tidak mengizinkan praduga negatif menguasai alam pikirannya. Jika praduga negatif tidak terdapat dalam alam pikirannya maka persepsi negatifpun tidak akan muncul dalam alam pikiran Jeanny dan jika persepsi negatif tidak terdapat dalam alam pikiran Jeanny maka Jeannypun tidak akan menjatuhkan vonis atas Johny suaminya tapi justru akan bersimpati melihat kelelahan suaminya yang pulang terlambat kali itu karena pulang terlambat bukanlah merupakan kebiasaan atau pola perilaku Johny.

Johny dipihak lain dengan pengontrolan diri yang lebih baik dapat meminta waktu kepada Jeanny isterinya untuk memberikan penjelasan kenapa ia pulang terlambat kali itu. Johny sebagai karyawan tidak mempunyai kuasa untuk menentukan berapa lama rapat harus berlangsung namun Johny mempunyai kuasa mutlak untuk menentukan bagaimana ia harus bereaksi terhadap kemarahan isterinya. Johny dapat menunda penjelasannya sampai keesokan harinya jika Jeanny sudah menjadi lebih tenang dan sementara itu Johny sebagai kepala rumah tangga tetap harus berperilaku tenang tanpa terpancing dengan kemarahan isterinya Jeanny. Jika Jeanny tidak dapat menerima keberadaan Johny pada malam hari itu dan tetap mengumbar kemarahannya, sesungguhnya Jeannylah yang bermasalah. Tidak ada sesuatupun yang dapat dilakukan sampai Jeanny mengerti bahwa ia bermasalah; sampai ia mengerti bahwa perilakunya dapat memberikan dampak negatif terhadap perjalanan pernikahan itu sendiri. Tanpa Jeanny mengerti bahwa praduga negatifnya tanpa alasan yang nyata merupakan pencetus pertengkaran, perubahan tidak akan terjadi. Jeanny harus mengerti bahwa ia telah mengkontribusikan sesuatu yang dapat mengganggu keharmonisan keluarga karena Jeanny adalah pemilik tunggal pikiran negatifnya. Jika Jeanny sadar akan hal ini, Jeanny akan mampu membuat suatu perubahan drastis atas perilakunya.

Pilih pikiran yang netral dan jangan izinkan pikiran anda dipenuhi dengan segala praduga negatif dan jangan izinkan emosi anda menentukan tindakan anda. Pikiran sehat yang dipenuhi dengan logika berpikir dapat menghindarkan pertengkaran yang sesungguhnya tidak perlu terjadi. Jika pertengkaran tidak terjadi, anda dapat menggunakan waktu anda untuk saling berbagi kasih, bukankah ini merupakan pilihan yang terbaik?

Penulis

Rev.Dr. Harry Lee, MD.,PsyD

Gembala Restoration Christian Church di Los Angeles - California

www.rccla.org

 

Baca juga artikel lainnya :

Bertengkar Itu Pilihan (I)

Bertengkar Itu Pilihan (II)

Komunikasi, Bukan Hanya Sekedar Kata-kata (1)

Komunikasi, Bukan Hanya Sekedar Kata-Kata (2)

Sarkasme Bisa Hancurkan Pernikahan Anda

Bakti Sosial (Berbagi Kasih Dengan Anak-Anak Tanah Merah - OBI)

RATUSAN ANAK BELAJAR FIRMAN TUHAN LEWAT SUPERBOOK!

Halaman :
1

Ikuti Kami